Permainan Tradisional Sulawesi Selatan/Lojo-lojo

Lojo-lojo merupakan permainan tradisional Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Makassar yang tidak menggunakan alat permainan khusus dan hanya menggunakan telapak tangan dan jari telunjuk. Permainan ini dapat dilakukan oleh lima hingga sepuluh orang yang membentuk posisi melingkar sambil menyanyikan lagu Lojo-lojo dalam bahasa Makassar.[1] Permainan Lojo-lojo dapat membantu anak dalam mengenal dan melestarikan bahasa daerah karena liriknya dinyanyikan dalam bahasa Makassar. Selain itu, permainan ini juga dapat melatih daya konsentrasi, kecekatan, kemampuan berkolaborasi pada anak-anak, dan membentuk karakter berani, jujur, percaya diri, demokratis, dan komunikatif.

Aturan Permainan sunting

  1. Salah satu pemain menjadi maskot, sedangkan pemain lainnya menjadi anggota.[1]
  2. Permainan dilakukan dengan posisi melingkar.[1]
  3. Maskot pemain menengadahkan telapak tangannya, sedangkan pemain lainnya menjulurkan jari telunjuknya ke depan dan menghadap ke bawah di atas telapak tangan maskot pemain.[1]

Cara Bermain sunting

Setelah para pemain membentuk posisi dan melakukan aturan permainan lainnya, lirik permainan Lojo-lojo mulai dinyanyikan bersama-sama. Maskot pemain harus sigap menggenggam jari salah satu pemain setelah lirik selesai dinyanyikan. Kemudian, para pemain lainnya harus segera menjauhkan jari telunjuknya. Pemain yang digenggam jari telunjuknya oleh maskot pemain dinyatakan kalah. Selanjutnya, pemain yang kalah tersebut akan menjadi maskot dan memulai permainan dari awal.    

Lirik sunting

Lirik yang digunakan dalam permainan lojo-lojo adalah lirik berbahasa Makassar yang menjadi ciri khas dan umum dinyanyikan oleh anak-anak saat bermain. Yaitu, “Lojo-lojo, lojo pakanre tai, pasubik gallang-gallang encerek doang tassimbung jappo!” (Kemdikbud, 2010).

Referensi sunting

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Admin WBTB. "Lojo-lojo Gowa ", (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Januari 1, 2010.