Permainan Tradisional Sulawesi Selatan/Ma'timba

Ma’timba adalah salah satu permainan tradisional dari Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Permainan ini menggunakan 20-30 buah bilahan bambu sebesar lidi dengan panjang sekitar 10 cm.[1] Bilahan bambu yang digunakan tersebut terbuat dari pohon enau. Permainan Ma’timba mirip dengan permainan Encrak yang dikenal di daerah lain di Indonesia. Namun, permainan Encrak menggunakan batu-batu kecil sebesar kerikil yang berbeda dari permainan ini.[1]

Anak laki-laki bermain ma'timba

Permainan Ma’timba dilakukan sendiri ataupun bersama-sama, baik oleh anak perempuan dan laki-laki dan biasanya dilakukan di bawah lumbung dari rumah Tongkonan.[1] Makna permainan ini adalah membuat orang-orang peduli lingkungan. Khususnya, merawat tanaman bambu sebagai bahan atap pada rumah Tongkonan.[1] Permainan ini juga dapat membentuk karakter berani, jujur, mandiri, dan percaya diri.

Aturan Permainan

sunting
  1. Setiap pemain mendapat 20-30 bilahan bambu di awal permainan.[1]
  2. Jumlah bilahan bambu dihitung dengan bahasa Toraja.[1]
  3. Pemain yang paling banyak menangkap bilahan bambu menjadi pemenang dalam permainan ini.[1]

Cara Bermain

sunting

Sebelum permainan dimulai, bilahan bambu dibagikan kepada setiap pemain dengan jumlah yang sama, yaitu sekitar 20-30 buah. Selanjutnya, setiap pemain menaruh bilahan bambu di telapak tangan masing-masing. Lalu, bambunya dilempar ke atas untuk dipindahkan ke punggung tangan. Bilahan yang tersisa dilempar ke atas lagi dan ditangkap dengan telapak tangan.

Referensi

sunting
  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Iip Sarip Hidayana & Rufus Goang Swaradesy. "Pemaknaan Permainan Rakyat pada Ritual Kematian Rambu Solo’ di Kampung Adat Ke’te’ Kesu’ Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan ", (Jurnal Panggung), 29 Oktober 2021.