Permainan Tradisional Sumatra Barat/Badia Batuang

Badia batuang merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini sudah mulai ditinggalkan seiring berjalannya waktu. Dewasa ini, anak muda sudah disibukkan dengan gadget masing-masing hingga tidak ada lagi yang memainkan permainan "Badia Batuang".


Dalam Bahasa Indonesia, badia artinya bedil atau meriam. Sedangkan batuang adalah bambu besar, dapat disimpulkan bahwa Badia Batuang adalah meriam yang terbuat dari bambu yang besar.


Badia Batuang biasanya akan ramai dimainkan oleh anak muda saat bulan ramadhan, baik untuk menunggu waktu buka puasa datang, maupun untuk membangun orang sahur. Permainan tersebut sudah menjadi tradisi yang secara turun-temurun dimainkan oleh remaja Minangkabau. Namun, banyak juga yang memainkan Badia batuang saat menyambut Hari Raya Idul Fitri tiba. Biasanya para remaja akan memainkannya ketika malam takbiran bersama teman-temannya.

Badia Batuang terbuat dari sebatang bambu berdiameter luar sekitar 15 cm, ketebalan sekitar 1-1,5 cm dan memiliki panjang sekitar 4-5 buku bambu (1 buku bambu sekitar 30cm bagi bambu dewasa). Biasanya dipilih bambu yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Meriam ini akan diberi minyak tanah dan sumbu. Bambu akan dilubangi ujungnya dan lubang kecil sebelum pangkalnya. Saat disulut, badia batuang akan menghasilkan dentuman yang keras.


Bermain Badia Batuang harus berhati-hati, terutama bagi anak-anak. Lantaran, api akan menyembur dari lubang kecil pada pangkal bambu dan bisa membakar alis maupun bulu mata. Namun, ada juga yang mengantisipasinya dengan menutup lubang kecil tersebut setelah disulut dengan api, agar tidak menyembur dan mengenai bulu mata.


Saat sekarang, bahan dari Badia batuang tidak lagi dari bambu, melainkan memakai kaleng susu. Penggunaan kaleng susu lebih mudah dan gampang dicari, berbeda dengan batuang yang harus dicari ke dalam hutan lalu digotong ke rumah. Tentunya lebih ribet dibandingkan penggunaan kaleng susu.


Cara membuatnya cukup mudah, kaleng susu disusun rapi dan dilubangi kedua tutupnya lalu direkatkan satu sama lain, hingga membentuk seperti meriam. Untuk memainkannya sama seperti Badia batuang yang terbuat dari bambu besar, hanya saja bambunya diganti dengan kaleng susu.