Profil Becak di Indonesia/Becak dayung Sumbagsel

Becak di Sumatera Bagian Selatan, lebih mirip dengan becak yang banyak digunakan di Jawa, hanya ada perbedaan kecil pada bentuk atap. Becak disini menggunakan terpal atap yang datar, sedangkan bagian lainnya sama dengan becak di Jawa. Becak seperti ini juga digunakan di wilayah propinsi Bangka, propinsi Lampung.

Becak di Palembang, diangkat dari[1]

Permasalahan becak

sunting

Permasalahan yang selalu ditemukan dengan becak sebagaimana terjadi dimana-mana adalah tingginya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengemudi becak diantaranya[2] berjalan disebelah kanan jalan berlawanan dengan arus lalu lintas, termasuk dijalan satu arah[3], berhenti/mangkal dimana-mana termasuk ditempat larangan berhenti/parkir, tidak menggunakan becak yang resmi/terdaftar dan berbagai pelanggaran lainnya.

Permasalahan lain yang ditemukan bahwa becak mengalami persaingan yang keras dengan Ojek yang semakin hari semakin memberatkan pengayuh becak, belum lagi persaingan dengan becak bermotor yang sebenarnya diusahakan secara ilegal.

Referensi

sunting
  1. Palembang Kota Kelahiranku [1]
  2. Edy Santana Putra, Transportation in Palembang City [2]
  3. Pro Kontra Perda Becak [3]