Psikologi mengenai Makna Hidup (Versi Selebaran)

Halaman ini adalah bagian dari proyek Memahami Kesehatan Jiwa: untuk Masyarakat Awam. Anda yang tertarik dengan uraian lebih terperinci dari topik ini dipersilakan untuk mengunjungi halaman Wikibukunya di sini.

Sebelum kehadiran Psikologi Humanistik, khususnya “psikologi makna” yang digagas oleh Viktor Frankl, ilmu yang mempelajari perilaku sedikit sekali menaruh perhatian atau bahkan sama sekali tidak tertarik terhadap makna dan tujuan dari kehidupan manusia. Meskipun para filsuf telah mendiskusikan hal tersebut, makna dan tujuan hidup dianggap sebagai topik yang tidak ada kaitannya sama sekali atau tidak relevan dengan perjalanan pemulihan seseorang.

Sebagian ahli kejiwaan lainnya, memandang bahwa makna dan pertanyaan tentang kehidupan itu tadi hanya sebagai hal-hal sampingan (sekunder), karena itu seringkali diabaikan dan dianggap remeh. Hanya setelah kehadiran Psikologi Humanistik saja makna dianggap menjadi bahasan utama untuk menjalani hidup yang baik dan selamat dari penderitaan.

Viktor Emil Frankl, atau hanya, Viktor Frankl (1905–1997), adalah seorang neurolog dan psikiater dari Austria yang berhasil selamat dari pembantaian pada Perang Dunia II dalam kamp konsentrasi Nazi. Pengalaman hidup Frankl, sebagai sebagai penghuni kamp konsentrasi membuat dirinya menemukan pentingnya makna dalam kehidupan yang seperti apapun, bahkan dalam kehidupan yang paling brutal.

Setelah melewati pengalamannya yang sangat memilukan tapi menginspirasi itu, Frankl menulis sebuah buku yang diberi judul Man’s Search for Meaning (1946, yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Mencari Makna Hidup). Frankl menjelaskan bahwa manusia memiliki kekuatan psikologis yang membuatnya mampu melewati situasi yang membinasakan. Meskipun kejadian buruk terjadi namun manusia tetap punya pilihan untuk memaknai kejadian tersebut dan mengambil sikap yang positif terhadapnya.

Frankl berkata bahwa sebuah kejadian yang telah lewat tidak dapat diubah, namun kita dapat mengubah tafsir atau “makna” terhadapnya. Menurut Frankl, semua hal, yang baik maupun yang buruk, hanya akan terjadi pada diri kita karena kita sendiri telah mengizinkannya untuk terjadi pada diri kita. Frankl berpendapat, “[Bahkan] manusia yang tidak punya apa-apa lagi di dunia ini, mungkin masih mengetahui [bagaimana caranya untuk] bahagia.”

Frankl meninggal dunia pada 2 September 1997, karena serangan jantung. Ia dimakamkan di tempat kelahirannya, di kota Wina, Austria. Aliran terapi yang ditemukannya, banyak mempengaruhi pemulihan orang dengan pengalaman hidup yang buruk. Karena menekankan pada pemaknaan akan segala sesuatu, maka aliran terapinya dinamakan Logoterapi atau “penyembuhan dengan makna” (dari Bahasa Yunani logos “makna” & therapeia “menyembuhkan”).

"Jika ada makna dalam kehidupan, maka pasti ada makna dalam penderitaan. Menderita adalah bagian dari hidup yang tak dapat dihilangkan, bahkan jika ia dianggap sebagai takdir dan bagian dari kematian."Viktor Emil Frankl (1905–1997), pengagas penyembuhan dengan terapi makna.

Kepustakaan sunting

  • Cheshire, Katherine & David Pilgrim. 2004. A Short Introduction to Clinical Psychology. London: SAGE Publication.
  • Google Definition. Diakses dengan cara mengetikkan “define:katayangdicariapa” (tanpa tanda kutip) pada mesin pencari Google https://www.google.com .
  • “Humanistic Psychology” dalam Wikipedia Bahasa Inggris (https://en.wikipedia.org/wiki/Humanistic_psychology). Diakses tanggal 2 September 2018 pukul 18.59 WIB.
  • Moghaddam, Fathali M. 2005. Great Ideas in Psychology: A Cultural and Historical Introduction. Oxford: One World.
  • Nigel Benson & Joannah Ginsburg. The Psychology Book: Big Ideas Simply Explained. DK Publishing. New York: 2012.
  • Pattakos, Alexander Nicholas. Prisoners of Our Thoughts. 2nd Edition, Revised and Updated. Berrett-Koehler Publishers, Inc. San Fransisco: 2010.
  • “Viktor Frankl.” Wikipedia Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 29 September 2018 pukul 09.57 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Viktor_Frankl .
  • von Devivere, Beate. Meaningful Work: Viktor Frankl’s Legacy for the 21st Century. Springer. Frankfurt: 2018.
  • Wittig, Arno F. 2001. Schaum’s Outlines: Theory and Problems of Introduction to Psychology. Edisi ke-2. New York: McGraw-Hill.