Ragam dan Manfaat Permainan Tradisional Di Kabupaten Pangkep Sulsel/AlatCangkeBatu
Alat Permainan Cangke Batu
suntingMenggunakan dua potongan bambu yang berfungsi sebagai pemukul atau pa’peppek (panjang sekira 60cm) dan bilah yang akan dilontarkan (lazim disebut anak) yang panjangnya sekitar 20cm. Alat permainan juga kerap menggunakan ranting pohon yang mudah ditemukan di sekitar tempat tinggal seperti ranting pohon mangga atau ranting pohon jambu.
Untuk titik permainan menggunakan dua buah batu yang disusun di sebelah kiri dan kanan dengan jarak kurang lebih 15cm (menyesuaikan ukuran anak cangke). Batu ini menjadi tempat untuk meletakkan anak cangke.
Cara Bermain Cangke Batu
sunting1. Mirip dengan cangke tanah, cangke batu juga terdiri dari 3 tahap permaian. Permainan juga terdiri dari dua regu yaitu regu bermain dan regu penjaga yang saling bergantian. Permainan berlangsung hingga salah satu tim berhasil meraih nilai 100.
2. Tahap Pertama disebut cungkili atau mencungkil. Cangke diposisikan melintang di atas dua batu yang telah disusun. Regu bermain akan mencungkil anak cangke sejauh mungkin. Sedangkan regu penjaga bertugas menangkap anak cangke yang terlontar ke udara.
Nilai |
---|
jika salah satu anggota regu penjaga berhasil menangkap anak cangke maka nilai 5 akan didapatkan oleh regu penjaga. Jika regu penjaga berhasil menangkap anak cangke dengan satu tangan, maka ia akan mendapatkan point 10. Adapun regu pemain dianggap kalah. Selanjutnya, anggota tim yang lain yang akan bermain. |
Jika tidak berhasil menangkap, maka anggota regu penjaga harus melemparkan anak cangke ke arah pemukul cangke yang diletakkan melintang di atas kedua batu alas permainan. Semakin jauh anak cangke berhasil dilontarkan, semakin sulit pula regu penjaga melemparkan anak cangke ke arah batu.
Jika anggota regu penjaga berhasil mengenai pemukul cangke, maka anggota tim bermain dinyatakan “mati” dan digantikan oleh anggota tim lainnya. Jika tidak mengenai pemukul cangke, dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
3. Tahap Kedua. Setelah anggota tim bermain bermain berhasil melalui tahap pertama, dilanjutkan dengan tahap kedua untuk mendapatkan poin. Anak cangke diletakkan secara vertikal dan ditahan dengan satu tangan. Adapun tangan lainnya yang memegang pemukul cangke, diarahkan untuk memukul anak cangke sekeras mungkin agar terlontar semakin jauh.
Seluruh anggota regu penjaga bersiap menangkap anak cangke yang terlontar. Jika tidak berhasil menangkap, maka titik berhentinya anak cangke menjadi tempat di mana regu penjaga melemparkan anak cangke ke arah batu.
Nilai |
---|
jika salah satu anggota regu penjaga berhasil menangkap anak cangke maka nilai 5 akan didapatkan oleh regu penjaga. Jika regu penjaga berhasil menangkap anak cangke dengan satu tangan, maka ia akan mendapatkan point 10. Adapun regu pemain dianggap kalah. Selanjutnya, anggota tim yang lain yang akan bermain. |
Sementara anggota tim penjaga melemparkan anak cangke ke arah batu, anggota tim bermain bersiap menghalau kembali anak cangke yang dilemparkan menggunakan pemukul cangke.
- Selisih antara titik berhentinya anak cangke dengan batu menjadi poin bagi regu bermain.
- Poin dihitung menggunakan pemukul cangke sebagai alat ukur.
- Jika jarak antara batu dan titik berhentinya cangke kurang dari 1 panjang pemukul cangke, maka anggota tim regu bermain dinyatakan “mati”, dan digantikan anggota lainnya. Jika seluruh anggota telah bermain maka dilakukan pertukaran, di mana regu penjaga berganti menjadi regu bermain.
- Saat menghalau cangke, dan ternyata anak cangke terlontar kembali ke arah regu penjaga dan berhasil ditangkap, maka regu penjagalah yang akan mendapatkan poin.
- Jika di bagian ini regu bermain mendapatkan poin, maka dilanjutkan ke bagian ketiga.
4. Bagian ketiga. Mirip dengan cangke tanah, pemain harus melakukan jugling anak cangke. Semakin banyak jugling bisa dilakukan maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan.
Nilai |
---|
|
5. Sama seperti cangke tanah, regu yang berhasil meraih poin 100 terlebih dahulu akan keluar sebagai pemenang. Masing-masing anggota regu yang menang selanjutnya akan memukul anak cangke seperti cara memukul pada tahap kedua di cangke tanah. Misalnya, anggota 1 memukul terlebih dahulu, lalu disusul oleh anggota 2 yang memukul dari titik tempat berhentinya anak cangke. Demikian seterusnya. Setelah semua anggota tim memukul anak cangke. Titik akhir jatuhnya anak cangke menjadi titik awal regu yang kalah menggendong regu pemenang kembali ke lubang permainan.