Resep:Nasi
Nasi adalah hasil olahan dari Beras yang direbus (ditanak). Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'( mengukus/kukus). Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur.
Ada beberapa cara menanak atau mengukus nasi: saat ini banyak mengukus nasi dengan rice cooker atau dengan panci biasa.
Cara memasak beras menjadi nasi:
- Pertama ambil beras dengan mangkuk makan (mangkuk makan china), setiap mangkuk beras akan menjadi 2 mangkuk nasi.
- Masukan beras kedalam panci, lalu masukan air kemudian bilas, aduk beras dan air remas remas perlahan lahan.
- Buang air cucian beras yang putih atau buram lakukan hal ini 3 sampai 4 kali hingga air beras jernih.
- Kemudian masukan air sampai 1 1/2 cm dari beras, 1/2- 3/4 buku ujung jari telunjuk, bisa juga dengan menapakan tangan di beras bila air mencapai 1/2 ketebalan dari tapak tangan dari dasar beras.
- Diamkan sampai 30 menit agar beras tersebut menyerap air yang cukup(ideal nya antara 30 menit sampai satu jam) jangan lebih dari satu jam karena beberapa jenis beras akan rapuh dan hancur. Ada juga cara dengan mengangin- anginkan/ mendiamkan beras yang habis di cuci/ bilas setelah di buang air pembilasan, selama 15 menit kemudian baru menambahkan air.
- Tutup panci dan masak dengan api sedang. Kecilkan api saat sudah mulai mendidih dan muncul uap. Masak selama 12 menit.
- Matikan api dan biarkan panci tersebut hingga 10 menit.
- Buka tutup panci dan aduk nasi dengan sendok nasi atau sendok besar. Jangan terlalu banyak diaduk.
Bila anda menggunakan rice cooker anda bisa memasukan beras dalam wajan (mangkuk besar) rice cooker dan menggunakan langkah ke 1-5 lalu lanjutkan dengan menyalakan rice cooker.[1]
Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).