Rika dan Tugas Sekolahnya

Karya Ittakullah

sinopsis sunting

rika lupa kalau dia memiliki PR matematika yang akan dikumpulkan besok. dan untuk menyelesaikan tugas matematika itu, rika dan putri belajar bersama.

lakon sunting

  1. rika
  2. putri (sahabatnya rika)
  3. ayu (kakaknya putri)
  4. ibunya rika

cerpen sunting

Di hari minggu pagi yang cerah, seorang anak berumur 7 tahun sedang duduk dihalaman rumahnya. nama anak itu adalah rika. Dia adalah gadis kecil mengemaskan berambut pendek sebahu, sedang duduk istirahat dengan santai diteras rumahnya sambil menikmati pemandangan tanaman bunga di halaman rumahnya yang telah dia siram dan rawat setiap hari. bunga yang dia siram dihalaman rumahnya adalah bunga mawar.


bunga mawar atau Rosa atau yang kita kenal dalam bahasa inggrisnya disebut rose adalah tanaman hias berjenis semak. Jenis tanaman mawarnya dapat berupa semak tegak, memanjat dengan batang yang memiliki duri tajam disetiap sisinya dan memiliki bau yang sangat harum. bunga mawar bervariasi baik dalam ukuran dan bentuk. Biasanya mereka memiliki bentuk yang mencolok dalam berbagai warna mulai dari putih hingga kuning dan merah. Sebagian spesies mawar berasal Asia dan sebagian kecil nya berasal dari eropa, amerika utara, dan afrika barat.

mawar tidak hanya di gunakan sebagai tanaman hias, tapi juga sebagai obat, parfum, seni, simbol hingga makanan dan minuman. bunga ini sangat rentan terhadap penyakit itulah kenapa dia selalu mengecek dan merawat bunga ini setiap hari agar terlihat segar dan terawat.

Rika tersenyum memandang bunga mawar kesayangannya yang mekar dengan indah dihalaman rumahnya dengan perasaan puas.

Tapi aneh, rika dari tadi merasakan kejanggalan dalam pikirannya tanpa tahu apa penyebabnya. seperti dia telah melewatkan sesuatu yang tidak boleh dia lewatkan. Dan terlebih rika tidak tahu tentang apa yang dia lewatkan itu.

Rika mengerutkan kening, bangun dari tempat duduk nya. Daripada berpikir tentang itu, lebih baik main dirumah sahabat nya, putri. Toh ini hari minggu, dan dia sudah selesai membantu ibunya.

Rika masuk kedalam rumah, mencari ibunya. Rika mendapati ibunya sedang menonton tv sambil tertawa melihat adegan lucu dalam tv.

"Bu, Aku mau pergi main kerumahnya putri!" Rika dengan semangat meminta izin ibunya untuk pergi kerumah putri yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Ibunya memelirik kearahnya sambil tersenyum sayang. Mengizinkan.

"Boleh. Pulanglah kerumah sebelum makan siang ya"

"Baiklah, Aku pergi dulu bu!" Sambil berlari keluar rumah setelah mendengar balasan ibunya menuju ke rumah putri yang melewati tujuh rumah dari rumahnya. Rika berjalan sambil menyapa dengan sopan para tetangga yang sedang bersih-bersih di depan rumah masing-masing dan disambut hangat oleh mereka. Selama dia berjalan rika diberi beberapa permen dan kue oleh tetangganya yang baik hati.

tentu saja rika tidak akan menolak sesuatu yang enak diberikan secara gratis kepadanya. Rika akan menerimanya secara terbuka, kecuali jika itu diberikan oleh orang asing yang tidak dia kenal, rika pasti akan menolak.

Ibunya telah memperingatkannya bahwa dia tidak boleh asal menerima barang. baik itu berupa makanan atau mainan dari orang asing atau dia akan diculik. Tentu saja mendengar itu rika menjadi takut dan berhati-hati. Jika rika diculik, dia tidak akan bisa memakan masakan enak ibunya lagi.

Rika terus saja berjalan sampai akhirnya dia tiba didepan pintu masuk pagar rumahnya putri.

"Putri!~ Putri! Main yuk!" Rika berteriak memanggilnya dengan antusias sampai pagarnya dibukakan oleh kakak perempuannya putri, yang bermama ayu.

Kak ayu adalah kakak yang sangat baik dan menyenangkan, dia berumur 13 tahun suka membantu putri dan dia, dan ikut bermain dengan bersama mereka jika kak ayu sudah pulang dari smpnya.

"Eh, rika~, sini masuk" kak ayu dengan wajah ceria menyambutnya. membukakan pagar lebar-lebar dan menuntun rika ke dalam untuk memasuki rumah.

Rumah putri walaupun sangat sederhana, sangatlah bagus dan enak untuk dipandang. dengan halamannya yang dipenuhi dengan berbagai macam-macam tanaman baik itu sayur, ataupun buah yang pernah dia petik beberapa kali dengan putri buah yang ditanam dirumah putri rasanya sangatlah manis dan segar.

Memikirkan rasanya saja sudah membuatnya ngiler.

Mereka berdua masuk dan duduk di ruang tamu.

" Kak ayu! Putri dimana? Kenapa putri tidak keluar?" Rika bingung, biasanya putri lah yang pergi membuka pagar ketika rika datang memanggilnya untuk bermain.

"Adikku sepertinya tidak mendengar panggilanmu, dek rika. Putri berada didalam kamarnya, sepertinya sedang melakukan sesuatu. "

"Apa yang sedang dia lakukan?" Rika penasaran.

"Entahlah?" Kak ayu mengangkat bahu, menatapnya masih tersenyum "kenapa kamu tidak pergi memeriksanya?"

"Oke" rika menurut. Dia bangun menuju kamar putri. Sesampainya dikamar, Rika membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci. Dia mendapati putri sedang fokus menulis sesuatu dan tidak memperhatikan sekitarnya. Sepertinya putri belum menyadari kemunculannya.

Rika mulai tertawa yang membuat dan membuat putri menatapnya, terkejut kehadiran temannya yang tiba-tiba.

"Hahaha Kamu? belajar? Tumben! Biasanya tidak" rika menggodanya, melihat putri jengkel, Rika berhenti tertawa, "Main yuk?"

"Tidak, aku sedang sibuk mengerjakan PR."

"Apa? PR?" Rika menatapnya bingung, rika dan putri adalah anak kelas 1 SD. Mereka berdua adalah teman sekelas, mereka duduk bersebelahan. Rika tidak mungkin tidak tahu jika ada PR.

Putri menatap dengan tidak percaya.

"Ya, PR matematika! PR Yang diberikan oleh pak mamat dihari rabu lalu!. Kamu tidak ingat?"

"...tidak?"

?

Oh

oh

Rika panik, dia ingat sekarang! Itukan Pekerjaan rumah matematika tentang penjumlahan dan pengurangan yang akan dikumpulkan besok! Tidak heran dia merasa ada yang janggal dalam pikirannya sejak tadi pagi! Jika putri tidak memberi tahunya dia mungkin tidak akan ingat.

Rika cemas

"Um… bisakah aku menyontek milikmu?" Rika menatapnya dengan penuh harap. "sebagai ganti aku menyontek milikmu, aku akan membagikan kue dan permen yang kudapat dari tetangga selama perjalanan kesini" mohonnya. Berharap putri akan memberikan pekerjaan kepadanya.

Putri yang tahu tentang isi pikiran rika yang sedang meyuapnya, menolak tawaran rika dengan tegas.

"Tidak. kamu Kerjakan saja sendiri" harapan rika pupus sudah.

"Dasar pelit!" Rika cemberut, putri mengabaikannya.

Beberapa menit dalam keheningan, putri Menatap kembali sahabatnya yang cemberut.

"Aku juga belum mulai mengerjakannya. Bagaimana kalau kita belajar bersama saja?" Usul putri.

Rika Tersenyum cerah

"Baiklah!! Kalau begitu aku akan mengambil buku dirumahku dan kembali lagi disini!!" Katanya dengan riang, seolah cemberutnya tadi tidak ada.

Rika berlari keluar menuju kerumahnya dengan cepat, tidak menyadari kak ayu menatapnya heran dari belakangnya.



"Aku kembali!!" Kata rika Setelah memberi salam. sambil terengah-engah kelelahan karena telah berlari untuk menuju kesini.

Rika melihat putri yang sudah tidak dikamarnya sekarang sedang duduk di kursi ruang tamu menyiapkan buku catatan dan alat tulisnya diikuti oleh rika yang duduk disebelahnya.

"Oke, ayo kita mulai belajar" kata putri mulai membuka bukunya, begitu juga dengan rika mulai melihat soalnya matematika pemberian pak hardi pada mereka, soal itu memiliki 5 pertanyaan yang harus di isi dan rika mulai melihat soal pertama yang isinya;

"Sarah memiliki buah jeruk sebanyak 13 buah dan sarah memberikan 5 jeruknya kepada rudi. Berapa jeruk yang dimiliki sarah sekarang?"

Rika menatap soal itu dalam diam, lalu menatap putri yang juga balik menatapnya. sama bingungnya.

Rika menatap soal itu dalam diam, lalu menatap putri yang juga balik menatapnya. sama bingungnya.

"...apakah kamu mengerti?" tanya putri.

Rika menggelengkan kepalanya.

Mereka memang belajar itu di kelas, tapi rika sudah lupa caranya. Setelah belajar tentang beberapa pelajaran matematika disekolah, rika menjadi tahu kalau matematika itu bukanlah pelajaran favoritnya. tapi biarpun bukan favorit, dia harus tetap mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya.

Hanya saja rika lupa untunglah putri mengingatnya.

Saat mereka berdua sedang berpikir, datanglah ayu yang keluar dari dapur membawa nampan berisi minuman es jeruk.

"Wah adik-adik ku, kalian rajin sekali!" Kak ayu berkata dengan bangga pada adik-adiknya sambil menyerahkan dua gelas es jeruk es jeruk kearah mereka lalu duduk dikursi mengambil es jeruk untuk dirinya sendiri. "Kalian sedang belajar apa?"

"Kami sedang mengerjakan PR matematika" jawab putri.

"Oh benarkah?" Mereka mengangguk "boleh kakak lihat?" Mereka menyerahkan buku tulisnya padanya. Kak ayu melihatnya dan menganggukkan kepalanya mengerti.

Kak ayu menyerahkan buku mereka kembali.

"Jadi, soal pertama, apa jawaban kalian?" Kak ayu meminum es jeruknya.

Hening kemudian lalu rika angkat bicara, memberikan jawabannya "eh 13 buah jeruk?" Kak ayu tersedak minumannya dan terbatuk-batuk mendengar jawaban polos itu.

Kak ayu menenangkan batuknya dan menatap rika dengan tidak percaya. Apakah dia harus tertawa atau tidak dengan situasi ini. "Kenapa bisa begitu?"

"Karena semua jeruk itu adalah milik sarah!" jawab rika dengan percaya diri Tidak menyadari apa yang salah. Lalu kak ayu menatap putri meminta jawabannya.

Putri menggelengkan kepalanya "...tidak tahu" katanya pelan dengan malu.

Menatap mereka berdua, sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain mengajar mereka.

"Baiklah, sepertinya kakak akan mengajari kalian"

"Benarkah? Hore!!" Putri senang mendengarnya. Jika kakaknya mengajarinya pasti pekerjaan itu akan selesai dengan cepat.


Ayu tersenyum melihat kakaknya senang, lalu kak ayu Mendapat ide cara mengajari mereka. Dia mengambil permen jahe milik rika yang rika simpan didekatnya bersama kue-kue tadi yang diberikan tetangga padanya untuk dimakan bersama saat mengerjakan PR.

Kak ayu mengambilnya sebanyak 13 permen.

"Misalkan kakak punya 13 permen ini, lalu kakak memberikannya kepada putri 5 buah" kak ayu menyerahkan lima buah permen itu ditangan putri "jadi berapa sisa permen yang ada di tangan kakak sekarang?"

Oh

Akhirnya mereka mengerti!

Mereka menjawab serempak "8 buah permen!!" "Betul sekali!" Kata kak ayu bangga pada keberhasilan mereka menjawab pertanyaan."5 buah permen yang kakak kasih ke putri sudah bukan milik kakak lagi, jadi kalian harus menghitung sisa ada dimiliki di tangan kakak sekarang. begitu juga dengan soal yang kalian kerjakan itu. Kalian sudah paham?" Katanya, Sambil mengelus kepala mereka berdua dengan sayang.

"Betul sekali!" Kata kak ayu bangga pada keberhasilan mereka menjawab pertanyaan. "5 buah permen yang kakak kasih ke putri sudah bukan milik kakak lagi, jadi kalian harus menghitung sisa ada dimiliki di tangan kakak sekarang. begitu juga dengan soal yang kalian kerjakan itu. Kalian sudah paham?" Katanya, Sambil mengelus kepala mereka berdua dengan sayang.

"Ya!!" Jawab mereka berdua "terima kasih kak ayu!!"

"Sama-sama"

Karena sudah mengerti mereka mulai mengerjakan PR matematika dengan damai, sesekali kak ayu mengoreksi ketika mereka mengerjakan dengan salah, tapi tetap saja setidaknya mereka mulai memahaminya. Dan akhirnya mereka menyelesaikan pekerjaan mereka.

"Akhirnya sudah selesai!" Kata putri puas.

"Ya! Untung ada kak ayu yang mengajari kita!"

"Tentu saja kakakku pintar" kata putri bangga, membuat kak ayu terkikik disamping mereka.

Setelah mereka selesai mengerjakan tugas, mereka mulai bermain. Rika dan putri bermain petak umpet dan kelereng sampai adzan duhur tiba. rika pulang ke rumahnya.

Sampai dirumah, rika mencium bau harum masakan ibunya. rupanya ibunya memasak makanan favoritnya. Tumis kangkung.

Sayuran kangkung memiliki vitamin A yang cukup tinggi. Dan kangkung juga dikenal dengan kadungan antioksidannya dan mengandung beberapa mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium dan zinc. Yang baik untuk mencegah anemia, menjaga kesehatan mata dan menjaga imun tubuh.

Rika makan dengan lahap dan puas.

Dia tidak sabar untuk bertemu dengan putri dan mengumpulkan tugas matematikanya besok.


TAMAT'