Rintihan Pepohonan
Puisi berjudul Rintihan Pepohonan ditulis oleh Meilisa Dwi Ervinda
Puisi Rintihan Pepohonan
suntingKemarin, pohon-pohon merintih pada puisi di kemunculan sang fajar
Ia terhuyung, sebab keluarganya dibinasakan saban hari
Angin meronta-ronta, menyiarkan kabar kedunguan perihal
kebobrokan dunia
Diiringi datangnya air dari langit, daratan bergejolak, dan kini tak
dapat lagi menyerap faedahnya
Berkah berubah menjadi bencana
Bulan berganti tahun, lalu merangkak bak semusim dan terus berulang
Manusia berbondong-bondong menyalahkan takdir
Bercuitan di antara puisi-puisi kejengahan
Air enggan meninggalkan rumah-rumah, malah kian menyelami
kediaman mereka
Seakan berbisik, “Ku pinjam tempatmu, selagi hutanku sirna”
Nahas sungguh nahas
Aku mematung, bertasbih pada bait-bait kerinduan
Mempertanyakan keadaan, kapan semua akan baik-baik saja?
Dan kembali mengeratkan dekapan sarung seadanya
Memandang lekat atap-atap yang tenggelam di antara lautan keruh
Semoga hari esok bala bantuan datang secepatnya
Semoga...