Romawi Kuno/Pengetahuan/Pelayaran
Hingga Perang Punisia Pertama, pada tahun 264 SM, bangsa Romawi bukanlah pelaut, dan mereka tidak memiliki angkatan laut. Namun ketika mereka harus berperang melawan Kartago, yang merupakan keturunan bangsa Fenisia yang merupakan pelaut tangguh, orang Romawi pun belajar cara membuat kapal dengan cara meniru kapal-kapal Kartago. Tidak lama setelah itu, pada tahun 100-an SM, Romawi berhasil menaklukan Fenisia dan sejak itu kemampuan pembuatan kapal Romawi merupakan keberlanjutan dari pembuatan kapal Asia Barat. Para pelaut Fenisia tetap membangun kapal seperti sebelumnya, namun kini sebagai warga Romawi.
Ketika Romawi menaklukan Fenisia, mereka sudah menguasai seluruh Laut Tengah, jadi sebenarnya mereka tidak terlalu membutuhkan angkatan laut lagi - hanya sejumlah kapal patroli untuk membasmi bajak laut, serta kapal dagang untuk ekonomi. Sebagian besar kru pada kapal-kapal Romawi adalah orang Fenisia, Yunani atau Mesir, karena bangsa-bangsa tersebut memang terkenal memiliki kebudayaan berlayar. Pada masa akhir Kekaisaran Romawi, semua uang pajak digunakan untuk membiayai angkatan darat, sehingga angkatan laut tidak lagi diperhatikan.
Meskipun angkatan laut Romawi tak lagi terlalu penting, ketika Romawi menguasai seluruh Laut Tengah, ada banyak kapal dagang yang berlayar menjelajahi Laut Tengah. Orang-orang yang merancang kapal-kapal itu terus berusaha meningkatkan rancangan kapal selama masa Kekaisaran Romawi. Peningkatan yang paling penting adalah perkembangan berangsur dari layar segitiga, yang pertama kali muncul pada masa akhir Republik, sekitar tahun 50 SM. Layar segitiga ini secara perlahan menggantikan layar segi empat. Layar segitiga ini kini disebut layar "latin" karena diciptakan oleh para penutur bahasa Latin. Layar latin memiliki kelebihan karena dapat memanfaatkan angin dengan lebih baik . Dengan menggunakan layar latin, kapal dapat berlayar lebih cepat daripada ketika menggunakan layar segi empat, dan tidak membutuhkan angin yang terlalu kencang untuk membuat kapal melaju.