Romawi Kuno/Sejarah/Dinasti Flavius

Vespasianus akhirnya meninggalkan Asia Barat dan berlayar menuju Roma pada musm semi tahun 70 M, ketika saat itu aman bepergian melalui Laut Tengah, seusai badai musim dingin reda. Dia memerintah dengan baik, meskipun dia selalu lebih tertarik mengurusi pasukan tempur daripada hal lainnya, dan dia menganakemaskan pasukan di Asia Barat yang dia pimpin. Dia terkenal karena hidup sederhana, dan tidak menggelar pesta mewah atau menghabiskan banyak uang seperti halnya kaisar-kaisar dinasti Julius-Claudius. Dengan demikian kekaisaran memiliki banyak uang di baitulmal. Vespasianus memerintah selama sepuluh tahun hingga dia meninggal pada tahun 79 M. Ketika sekarat, dia dipercaya berkata, "Oh Tuhanku, kupikir aku sedang menjadi Tuhan!"

Vespasianus.

Setelah Vespasianus meninggal, putra sulungnya Titus menjadi kaisar. Rakyat senang karena tidak terjadi lagi perang saudara. Tidak lama menjabat sebagai kaisar, Titus harus berurusan dengan letusan gunung berapi yag mengubur kota Pompeii. Dengan cepat, Titus bermasalah dengan Senat karena dia jatuh cinta dengan perempuan Yahudi bernama Berenike, yang merupakan putri di Asia Barat, tapi bukan orang Romawi. Titus juga menekan pemberontakan Yahudi di Israel dan menghancurkan kuil besar Yahudi di Yerusalem. Peristiwa itu dia peringati dengan membangun pelengkung kejayaan batu besar. Namun secara umum dia memerintah dengan baik. Dia mati muda, yakni pada tahun 81 M setelah memerintah tidak sampai tiga tahun.

Titus.

Titus tidak memiliki putra, jadi adik lelakinya, Domitianus, diangkat menjadi kaisar. Domitianus adalah jenis orang yang berbeda. Dia selalu merasa bahwa ayahnya, Vespasianus lebih menyukai Titus, dan perasaan ini membuatnya menjadi orang yang pemarah dan kejam. Dia bahkan smepat berusaha merancang pemberontakan melawan Titus ketika Titus menjadi kaisar. Sebagai kasiar, Domitianus yakin bahwa setiap orang bersekongkol untuk membunuhnya. Akibatnya dia memerintahkan pembunuhan banyak senator dan orang lainnya karena rasa curiga. Dia juga kemungkinan menyiksa beberapa orang Kristen awal. Dia menyuruh rakyat menyebutnya "Penguasa dan Tuhan" (Dominus et Deus). Pada akhirnya rakyat muak dengan kelakuannya, dan dia pun dibunuh pada tahun 96 M.

Domitianus.