Romawi Kuno/Sejarah/Perang Punisia Kedua
Bangsa Kartago, di bawa jenderal mereka Hamilcar, memperoleh banyak msalah dalam membayar uang kepada Romawi. Mereka memutuskan untuk menaklukan sebagian Spanyol selatan, dimana banyak terdapat tambang perak, untuk membantu mereka membayar uang kepada Romawi. Namun pada saat yang sama, Romawi juga mulai memasuki sebagian Spanyol selatan, dimana terdapat pertambangan emas. Romawi dan Kartago membuat perjanjian untuk tidak memasuki wilayah masing-masing. Akan tetapi pada tahun 219 SM sebuah kota Saguntum, yang berada di Spanyol namun dikuasai oleh Kartago, meminta bantuan Romawi dalam melawan Kartago. Romawi mengirim pasukan untuk membantu mereka. Akibatnya, pemimpin Kartago, Hannibal, memutuskan untuk membalas menyerang Romawi.
Hannibal membawa pasukan besar dan banyak gajah perang serta kuda. Dia memimpin pasukannya menyeberangi pegunungan Alpen ke Italia. Hannibal mengira bahwa jika dia berhasil sampai di Italia maka semua kota di sana akan dengan senang hati menerimanya dan membantu melawan Romawi. Akan tetapi, kenyataanya justru sebaliknya dan tidak ada kota yang bersedia membantu Hannibal. Beberapa kota merasa bahwa mereka diperlakukan cukup baik oleh Romawi, beberapa lainnya terlalu takut untuk menentang Romawi.
Ketika Romawi tahu bahwa Hannibal akan segera tiba, mereka mempersiapkan separuh pasukan mereka untuk menghadapi Hannibal di Italia, lalu mereka mengirim separuh lainnya ke Spanyol untuk merebut tambang perak sehingga Kartago tidak mampu membayar tentara mereka. Jenderal Romawi yang memimpin serangan ke Spanyol adalah Scipio.
Perang ini berlangsung lama. Hannibal tidak berhasil menaklukan Romawi, dan Romawi juga tidak mampu mengusir Hannibal keluar dari Italia. Ribuan orang terbunuh di kedua pihak. Semua gajah perang Hannibal mati. Bangsa Yunani mengirim beberapa kapal untuk membantu Kartago.
Akan tetapi pada akhirnya Scipio berhasil mengambil alih Spanyol. Kemudian Scipuo membawa pasukannya ke Afrika dan menyerang langsung ke ibukota Kartago. Senat Kartago ketakutan dan meminta Hannibal untuk pulang dan membantu mereka. Terjadi pertempuran besar di Zama, dekat kota Kartago, pada tahun 202 SM, dan pasukan Hannibal dikalahkan.
Lagi-lagI Romawi tidak menguasai Kartago. Tapi mereka tetap mengambil alih Spanyol dan menempatkan sejumlah tentara Romawi di tempat kini disebut Maroko dan Aljazair di Afrika Utara. Lalu mereka memaksa Kartago untuk berjanji untuk tidak melakukan perang lagi kecuali atas izin Romawi.
Sejarah perang ini sebagian besar diketahui dari tulisan Polybius dan Livius.