Sejarah Internet Indonesia/Jaringan Komputer IPTEKNET di BPPT

Jaringan Komputer IPTEKNET di BPPT

sunting

IPTEKNET

sunting

Tahun 1986, Baharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie), ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengikuti sebuah konferensi di Amerika Serikat. Sepulangnya dari AS, Habibie terinspirasi untuk membuat suatu jaringan komunikasi yang dapat menghubungkan seluruh Indonesia, sebagai salah satu perwujudan ambisinya untuk mengembangkan sector ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi tinggi (High-tech) di Indonesia.

Keinginan untuk membuat jaringan komunikasi ini kemudian diwujudkan dalam bentuk proposal proyek IPTEKNET, dengan bantuan seorang staff BPPT, Firman Siregar. Pembiayaan untuk proyek ini diperoleh dengan mengalokasikan dana bantuan dari World Bank, yang sedianya diperuntukkan bagi riset dan proyek high-tech yang berhubungan dengan pengembangan industri. Namun Habibie menggunakan kewenangan sehubungan dengan posisinya sebagai ketua Dewan Riset Nasional (DRN) untuk alokasi dana tersebut untuk bidang non-industri.

1987 Lahirnya sebuah gagasan untuk membentuk jaringan informatika perpustakaan yang bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian informasi

1989 Dewan Riset Nasional (DRN) dan National Research Council/ National Academic of Science (NRC/NAS) of US mengadakan Conference of Information Services and Technology menghasilkan beberapa rekomendasi serta rencana kegiatan tentang jaringan informasi IPTEK.

1991 Rencana DRN tentang jaringan informasi iptek direalisasikan dalam konsep perencanaan teknis dan manajemen IPTEKnet melalui program STAID (Science and Technology for Industrial Development) di BPPT, yang merupakan program bantuan Bank Dunia. Dalam masa persiapan ini, dibentuk IPC (IPTEKnet Planning Commite) yang menyiapkan konsep disain IPTEKnet. IPC yang beranggotakan para pakar di bidang layanan informasi, Jaringan komputer, dan sistem manajemen jaringan informasi kemudian menetapkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembangunan IPTEKnet dibawah naungan Dewan Riset nasional (DRN), karena DRN adalah organisasi netral yang beranggotakan pakar-pakar dari berbagai organisasi pemerintah, swasta dan perguruan tinggi

1993 IPC menetapkan pembentukan Mikro-IPTEKnet sebagai embrio IPTEKnet dengan melibatkan 6 simpul penyedia informasi yaitu : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pustaka Bogor (Litbang Departemen Pertanian), Pusdata (Departemen Perindustrian), Biro Pusat Statistik, PDII-LIPI dan Litbang Departemen Kesehatan. Tujuan dibentuknya Mikro IPTEKnet adalah sebagai uji coba konsep dan disain IPTEKnet, mengembangkan prototipe IPTEKnet serta menjaga momentum koordinasi yang sudah terbangun antar simpul. Koneksi antar simpul secara dial-up diwujudkan dan BPPT ditetapkan sebagai pengoperasi NOC (Network Operation Centre) IPTEKnet.

1994 IPTEKnet sebagai organisasi yang pertama di Indonesia yang berhasil terkoneksi ke internet dengan teknologi TCP/IP.

1993 Direalisasikannya sambungan leased-line yang pertama antara IPTEKnet dengan simpul yang terletak di Bandung yaitu Pusrenbangti (PT Telkom), untuk kemudian disambungkan ke INKOM-LIPI dan ITB. Sejak itu, beberapa sambungan leased-line IPTEKnet ke beberapa kota telah terwujud antara lain Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, dan Ujung Pandang dll. Dengan demikian IPTEKnet, diharapkan dapat mempercepat diseminasi dan pertukaran informasi antara instansi pemerintah, lembaga litbang, perguruan tinggi, pusat informasi iptek, serta industri yang memiliki peranan penting dalam perkembangan iptek di Indonesia.

2001 IPTEKnet telah diresmikan sebagai Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Balai IPTEKnet) oleh Ibu Megawati Soekarnoputri yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

2011 Peluncuran Portal Telusur Inovasi yang disingkat POTENSI dengan alamat: http://inovasi.iptek.net.id atau http://inovasi.iptek.net.go.id