Sejarah Internet Indonesia/Mirroring

Menghemat bandwidth dan memperoleh akses yang cepat barangkali merupakan usaha yang sangat alamiah yang akan dibangun oleh sekelompok manusia dalam jaringan komputer. Di tahun 2000-an usaha ini lebih bersifat mirroring dari berbagai situs yang ada di jaringan Internet.

Anonymous FTP

sunting

Di awal Internet Indonesia, tahun 1993-1994, jaringan Internet masih sangat lambat menggunakan teknologi radio paket 1200bps. Para pejoeang di ITB, terutama Arman Hazairin di Himpunan Mahasiswa Elektro ITB, membangun mesin hme.ee.itb.ac.id dan mengcopykan CD / disket 386BSD, RFC, Window, Linux, X11R5, SIMTEL CD-ROM, XFREE86, Novell, NFS, NFSMINI, UUCP ke FTP server di hme.ee.itb.ac.id sehingga para pejoeang Internet di Bandung dapat mengakses dengan mudah berbagai CD tersebut.

mirror vLSM

sunting

Di tahun 2000-an, Virtual Lembaga Swadaya Masyarakat vLSM yang di pimpin oleh Rahmat M. Samik Ibrahim barangkali merupakan sebuah inisiatif yang paling aktif melakukan mirroring di Indonesia. Mesin-mesin si kambing, si komo dll di vLSM yang berkapasitas sangat besar akan melakukan mirroring ke berbagai situs di Internet terutama untuk software open source. RMS Ibrahim biasanya akan secara aktif memohon untuk melakukan rsync ke pusat repository agar update mirror dapat dilakukan secara automatis. Sumbangan vLSM kepada komunitas open source Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi.


Berbagai Mirror di Internet Indonesia pada tahun 2000

sunting

FreeBSD

sunting
web mirror
ftp mirror
cvs/cvsup mirror
  • cvsup.id.freebsd.org
  • cvsup.freebsd.or.id
  • cvsup2.freebsd.or.id

Open Documents / Manuals / Libraries

sunting