Sejarah Internet Indonesia/Telepon BBS
Telepon BBS
suntingSelain Radio Amatir dan Radio Paket Amatir, ada pula teknologi yang dikenal dengan Buletin Board System (BBS) berbasis FidoNET. Teknologi ini pertama kali dibawa ke Indonesia awal tahun 1980-an oleh Jim Filgo saat bekerja di Kedutaan Amrik, Malingping.
BBS merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengaitkan banyak ‘server’ BBS amatir radio di seluruh dunia agar e-mail dapat dikirim dan terima dengan lancar. BBS hanya menyediakan data dalam bentuk gambar-gambar atau informasi tertulis. Untuk perangkat keras/hardware-nya sendiri, BBS merupakan perangkat computer yang dilengkapi dengan modem dan sambungan kabel telepon. Jika ada beberapa BBS yang saling terhubung, maka kita sudah dapat mengakses komputer (BBS) lain. Sambungan antar BBS dilakukan melalui saluran telepon, dan karenanya pengguna BBS umumnya merupakan kaum ‘elit’ / ekonomi menengah-atas karena sambungan melalui saluran telepon terhitung mahal. (Lim, 2005)
Setelah pensiun, Jim Filgo menjadi konsultan berbagai instansi seperti Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN). Di sana ia berteman dengan C C Yan, seorang pengusaha lokal di Jakarta, dan keduanya kemudian memperkenalkan teknologi BBS kepada komunitas peminat komputer di Jakarta. Salah satu ‘anggota’ komunitas tersebut adalah Michael Sunggiardi, partner C C Yan di sebuah toko komputer, Computeria di Ratu Plaza Jakarta, yang memiliki minat besar terhadap komputer dan bahkan memiliki usaha komputer di Bogor. Michael Sunggiardi kemudian membawa dan memperkenalkan teknologi tersebut ke Bogor.