Sejarah Zionisme, 1600-1918/Volume 1/Bab 33

BAB XXXIII.

KOLONISASI YAHUDI

Perkembangan baru—Dua penekanan—Perhimpunan di London untuk mendukung kolonisasi Palestina oleh Yahudi—Rabbi Chayyim Zebi Sneersohn—Perjalanan mendatang Sir Moses Montefiore ke Palestina.

Berbagai proyek dan saran yang didiskusikan di atas terasa lebih memendekkan Zionisme yang sebenarnya, walaupun beberapa dari mereka selaras dengan gagasan Zionis. Antara Pemulihan Israel yang dikotbahkan oleh Kristen dan yang diadvokasikan oleh Yahudi nasional, antara kombinasi teologi dan pengerjaan terorganisir rasional, menghimpun fase-fase perantara yang tak terhitung. Dan setiap fase dikatakan menghimpun jenis bukti tertentu dari perubahan yang dijalankan oleh wacana publik terhadap gagasan Zionis. Sehingga, seringkali sikap pikiran publik menjadi sesuatu yang menghimpun klasifikasi alot. Sehingga, kala gelombang gagasan dan khayalan dilintasi dan dilintasi ulang, bergabung dan terhubung satu dengan lainnya, dua penekanan alternatif secara datar bahkan nampak menjadi pengamat yang kurang penerapan: derma dan nasional.

Penekanan derma tanpa ragu sebagai raison d’être-nya merupakan rencana memukimkan sejumlah kecil petani Yahudi di Palestina. Serangkaian eksperimen dalam jenis pengerjaan tersebut dibutuhkan. Contohnya, produk-produk sayur diperkenalkan di wilayah tersebut oleh sosok tunggal, pengakuan pemanfaatan mereka menjadi laayk untuk menghantarkan para penduduk untuk menggerakkan pembaruan, sehingga pendirian pemukiman kecil di Palestina dapat diharapkan untuk berujung pada peniruan dan kemudian pengembangan berikutnya. Pada masa yang sama, bahkan jika hasil eksperimen tersebut bertahan selama bertahun-tahun lebih sedikit pengeluaran ketimbang yang diinginkan, dan alih-akih ribuan Yahudi, hanya ratusan yang bermukim di kawasan tersebut, ini masih akan menjadi terlalu banyak untuk menganggap bahwa masyarakat pertama gagal untuk memenuhi keperluan sah mereka. Ini penting untuk membuat permulaan, dan walau menyemai sedikit benih, yang pada musim berbuah, dibantu oleh berkat Allah, dapat menghimpun panen yang melimpah. Jika kegiatan umum untuk mempromosikan rencana tersebut telah menjadi sebertenaga jasa intrinsik dari kepentingan yang ada, pertentangan pada catatan insignifikansi pengerjaan akan berbuah walau sedikit, karena tindakan sukses yang kecil akan menuntut pengaruh keseimbangan tandingan pada banyak kasus kegagalan. Namun, tak mengejutkan bahwa skeptisisme menyelaraskan hasil kolonisasi palestina tak seperti membungkam pertentangan orang-orang terapan yang terinspirasi oleh gagasan Zionis. Napas dini Zionis nampak pada mereka dari pembagian hasil yang Zionis berhasil menerimanya. Mereka menghadapi kemiskinan pencapaian yang nampak sebagaimana yang diganduingkan dengan mesin kekuatan yang dihimpun dalam operasi, menghimpun benih-benih melimpah untuk menumbuhkan sejumlah tanaman dewasa. Namun pendukung dini bahkan meraih kesuksesan yang kecil nampak sangat berpengaruh, karena ia mengukur nilai kesuksesan lewat keinginan besarnya untuk menumbuhkan masa depan yang baru.

Tiga perhimpunan untuk mendukung kolonisasi Yahudi di Palestina didirikan di London pada permulaan enam puluhan pada abad terakhir. Salah satunya, yang diurus oleh Yahudi dan Kristen bersama, utamanya “untuk mempromosikan pemukiman Yahudi Palestina” melalui dorongan kegiatan pertanian. Lainnya, juga di bawah kepengurusan Kristen dan Yahudi, terdiri dari sejumlah penanganan terpisah di kawasan Yerusalem. Yang ketiga didirikan oleh Konsul Amerika di Yerusalem, dengan gagasan bahwa pengarahan tersbeut harus hanya ditempatkan dalam penanganan Yahudi. Upaya pertamanya adalah untuk dipusatkan pada Yerusalem dan sekitarannya.

Kala ini memungkinan untuk merancang skema kolonisasi yang dapat dikerjakan pada skala luas, dan kala skema semacam itu dapat menghantarkan pada penerapan dengan kesempatan sukses apapun, menjadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Ini merupakan fakta bahwa di luar tembok Yerusalem (Yahudi) kuno, tak ada keselamatan untuk kehidupan atau lengan, dan masih kurang pada harta benda. Namun, di sisi lain, kejahatan tersebut diketahui tidaklah terhapuskan, karena pada beberapa tahun kala Suriah berada di bawah kekuasaan Mehemet Ali, pemerintahan bertenaga dari Pangeran tersebut memberikan penindakan terhadap suku-suku pengembara, dan sepenuhnya mendirikan keamanan agar orang dapat bergerak dari satu kota garis depan Suriah ke wilayah lainnya dengan tas uang di tangannya, tanpa khawatir akan upaya perampokan apapun. Selain itu, sebelum evakuasi Suriah oleh pasukan Mesir, Sir Moses Montefiore telah sangat merancang rencana pendirian pusat pemukiman Yahudi di Tanah Suci, dan masuk dalam negosiasi dengan Mehemet Ali, Waliraja Mesir, kala Suriah menyerah kepada Porte yang menekankan rancangan besarnya. Orang-orang yang memiliki kesempatan yang merujuk kepada jurnal pribadi kedua Lady Montefiore akan mendapati di Addenda (Appendix lxiv) penyertaan penuh dari proyek tersebut. Sehingga, dermawan berpengalaman tersebut tak menganggap skema semacam itu tak diterapkan pada dua puluh tiga tahun sebelumnya. Pertanyaannya adalah: Bagiaman keadaan yang terjaid usai kenaikan takhta Sultan Abdul Aziz aagr rencana apapun dari jenis tersebut akan memiliki kesempatan sukses yang baik sebagaimana yang ditawarkan di bawah naungan Mehemet Ali? “Kesulitan,” ujar negarawan besar, “dibuat terlambat”: dan setelah semianya, kenapa orang-orang harus dihadirkan yang lewat skema semacam itu tak dapat diatasi? Usulan itu sendiri, secara tak dipertanyakan, menghimpun perhatian generasi dengan sangat menghibur dan sangat diterapkan dalam penghimpunan kedermawanannya sebagaimana pada enam puluhan dari aabd terakhir.

Pada waktu itu, Rabbi Chayyim Zebi Sneersohn, dari Yerusalem, mengirimkan surat terbuka terhadap Yahudi Inggris (Appendix lxv) untuk mengadvokasikan promosi kolonisasi Yahudi. Salah satu jawabannya adalah pengumuman perjalanan baru Sir Moses Montefiore ke Palestina. Kemungkinan, kunjungan tersebut tak lebih menonjol ketimbang gratifikasi keinginan alami untuk melihat lagi tempat-tempat suci dan sangat berhubungan dengan asosiasi paling dikeramatkan dari israel, yang secara khusus menghimpunnya sebagai pusat ziarah berulangnya pada tahun-tahun lampau.

Meskipun demikian, wacaan publik tertuju pada pandangan bahwa ada hubungan antara perjalanan tersebut dan Persemakmuran Yahudi yang direncanakan beberapa tahun sebelumnya, yang sehingga akan didirikan tanpa Suriah yang malangnya direbut dari kekuasaan Mehemet Ali, pada kehidupan dan harta benda yang terlindungi dengan baik, pada genggaman lemah Sultan, di bawah lahan yang kemudian direbut kembali pada bekas negara tak berhukumnya. Seluruh generasi merebutnya sejak itu, dan pada keadian tersebut, banyak terjadi perubahan yang lebih baik di Suriah.

Warga asing kini dapat memegang properti laahn di wilayah kekuasaan Porte. Pemerintah kawasan tersebut menjadi makin bermukim. Jalan-jalan telah dibuat: wilayah Bedouin dipakai untuk pemeriksaan. Perjalanan ke wilayah tersebut lebih aman ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan gelombang peziarah dari seluruh arah telah mulai memenuhi wilayah tersebut. Wilaayh Yerusalem diperluas, dan perampungan Terusan Suez telah memberikan penekanan baru pada penanaman lahan dan perdagangan secara umum.

Kini, tak memungkinkan untuk mengerjakan proyek tersebut pada 1839, namun ditinggalkan usai suatu kali, di bawah naungan yang paling diinginkan? Penanganan semacam itu tak dihantarkan oleh satu pihak orang Yahudi: ini mengharuskan pasukan terpadu Yahudi dari dunia beradab. Dan mantra sihir yang harus menghimpun seluruh pasukan dalam pasukan terpadu sepenuhnya yang tak dituturkan. Seorang penulis menulis pada masa itu dalam Jewish Chronicle:—

“Dapatkah meragukan bahwa nama Montefiore akan menghimpun mantra sihir, menjadikannya satu-satunya otoritas yang diberikan untuk mengerjakannya? Ini nampak bahwa dalam contoh pertama tak semua penyemat standar Yerusalem akan bergabung dalam gerakan tersebut. Kontingen dapat suatu waktu tergantung balik. Mula-mula, ini didapati tak diterapkan untuk mendaftarkan proyek semacam itu pada Jerman. Namun Inggris dan dependensi-dependensinya, serta Amerika, akan menghormati proyek semacam itu: dan setelahnya semua kalangan Israel lainnya akan bergabung.”

Kami dapat menunda pada titik ini untuk menghimpun sikap Yahudi Inggris kepada gagasan bertentangan dari Zionisme dan asimilasi.