Sejarah Zionisme, 1600-1918/Volume 1/Bab 36

BAB XXXVI.

BANDING UNTUK KOLONISASI

Banding Rabbinik—Rabbi Elias Gutmacher—Rabbi Hirsch Kalischer—Surat menyurat dengan Sir Moses Montefiore—Yahudi Serbia bersiap ke Palestina—Rabbi Sneersohn—Banding lain Henri Dunant—Komite di Paris di bawah perlindungan Permaisuri Prancis—Zionisme dalam fiksi Prancis.

Pada 1867, sebuah banding terkait kolonisasi Palestina ditujukan kepada Yahudi Inggris oleh dua Rabi terkenal, Elias Gutmacher (1796‒1874) dari Grätz, dan Zebi Hirsch Kalischer (1795‒1874) dari Thorn. Banding tersebut berisi rujukan kepentingan kepada surat Sir Moses Montefiore terkait dengan subyek yang sama, kepada Yahudi Serbia yang bersiap berangkat ke Palestina, dan kepada kegiatan “Alliance Israélite Universelle” di Paris dalam pengarahan yang sama (Appendix lxix). Terkait dengan jiwa Yahudi ortodoks, ini nampak menghasilkan penekanan terkait pada beberapa kalangan penduduk Yahudi di Inggris; namun menghasilkan sedikit kontribusi. Ini dibuktikan dalam sruat lain yang ditujukan kepada Inggris oleh Rabi Sneersohn dari Yerusalem pada 1866 (Ab. 8, 5626). “Dan kini, saudaraku di Inggris, bagimu menjadi salah satu sosok terdepan dalam mendampingi kehendak ilahi. Perlu untuk membeli lahan dan ladang anggur di Tanah Suci tanpa melirik pergerakan langsung apapun. Apaakh kau tak melihat bahwa seluruh bangsa di sekitarannya berjumlah besar dalam membeli lahan disini? Kenapa kita tak harus mengikuti contoh baik ini, kala manfaat yang baik akan terakui pada persaudaraan kita disini: karena mereka akan sampai tanah tersebut dan kemudian mengutamakan diri mereka sendiri, dan tak lagi bergantung pada sumbangan dari luar negeri? Dengan pegartian juga akan dibenci dan kesedihan lenyap dari tengah-tengah kami, karena melakukan pengerjaan kita takkan memiliki waktu untuk membongkar urusan lainnya. Waktunya sangat cocok untuk pemahaman semacam itu. Sekitar delapan puluh kepala keluarga, baik Sephardim maupun Ashkenazim, memegang lahan-lahan di sepanjang jalan menuju Jaffa, dan beberapa dari mereka memutuskan untuk menghampiri lahan tersebut. Siapa yang mengetahui bagaimana lahan tersebut kemudian akan berkeuntungan harga ganda untuk yang kini dapat memilikinya? Kini sepotong lahan besar dan paling layak memiliki harga yang paling beralasan, dll....”

Pada saat yang sama, Dunant meneruskan propagandanya, dan mengalamatkan surat berikut ini dari Paris kepada pers Yahudi di Inggris:—

Jewish Chronicle, 13 Des. 1867 (hlmn. 6).

“Kolonisasi Palestina”

“Kepada Penyunting Jewish Chronicle.

“Sir,

“Perkenankan aku untuk memanggil kembali pikiramu akan pengingatan aku. pada waktu itu, aku memohon untuk mengambil kepentingan yang benar-benar manusiawi dalam pengerjaan terkait para prajurit yang terluka, yang aku dirikan, agar kemudian aku kerjakan, dan yang masih menduduki perhatianku. Aku tak ragu menyadari bahwa pengerjaan tersebut telah sesukses seperti pengerjaan derma yang dapat dilakukan. Ini dilakukan tak hanya seluruh penguasa Eropa, dan bahkan Sultan Turki dan Kaisar Brasil (1831‒1891), namun juga penderaan tak terkata-kata dari seluruh orang yang dikasihi di seluruh negara-negara beradab.

“Di seluruh Benua Eropa dan Amerika—keduanya mengambil kesempatan perang—komite dan perhimpunan untuk pemulihan para prajurit yang terluka dibentuk, dan berada dalam kegiatan, dan dapat dikatakan, tanpa berlebihan, bahwa jasa yang dilakukan oleh lembaga tersebut pada perang baru melampaui seluruh pengharapan. Laporan resmi dari perhimpunan ini, serta dari otoritas militer yang diterbitkan lebih dari sekali, layak untuk menunjukkannya. Pada saat ini, sir, aku melaksanakan pekerjaan lainnya, agar aku mengharapkan kau takkan merasa kurang penting ketimbang yang aku rujuk, melebihi hal terkait Palestina, kawasan yang dibuat oleh Allah kepada orang-orang berjaya dari yang kau hormati selaku anggota.

“Kau akan mendapati dua salinan catatan tertutup yang dibentuk oleh komite di Paris untuk Kolonisasi Palestina—sebuah komite yang aku menjadi anggotanya, dan Yang mulia Permaisuri Prancis rancang untuk menghormati perlindungannya—telah diterbitkan. Catatannya akan menjelaskan kepadamu soal tujuan dan penekanan pendirian kita. Pengerjaan seluruh hidupmu, dan jasa besar yang dilakukan olehmu dalam menghimpun sebab, hak, dan kepentingan rekan seagamamu, menginspirasiku dengan keinginan hidup untuk memberikan nasehat berhargamu pada pengerjaan yang kita lakukan. Aku berharap agar jika kau menemukan publikasi kita selaras dengan gagasanmu, kau akan memiliki kebaikan untuk menghimpun terjemahan yang tersemat dalam jurnal yang kau sunting, Jewish Chronicle.

“Aku juga berharap agar kau nampaknya akan menonjolkanku dengan nama dan alamat orang di Inggris, yang kau yakini cantumkan untuk bersimpati dengan re-konstitusi moral dan ekonomi dari perlindungan Ibrani kuno; karena pengerjaaan kita, yang didukung oleh nama-nama terbesar dan paling aristokratik di kalangan Kristen, bersimpati tak berkekurangan, di hadapan semuanya, terhadap bani Israel, yang hak Palestina-nya melampaui seluruh golongan lainnya.

“Aku tak ragu bahwa sentimen internasional yang menggerakkanmu akan diserukan di Inggris lama, dan di kalangan pembaca Jewish Chronicle, sebuah gema simpatik.

“Mendapatkan bantuan dari ketonjolan tinggimu.

“(Signed) Henri Dunant,

“Pendiri dan promotor pemahaman internasional tas perantara prajurit yang terluka, di darat dan laut.

“Paris, 24, Rue de la Paix, 3 Des. 1867.”

Buktinya, Dunant lebih mengharapkan Yahudi Inggris dan dari Inggris ketimbang daerah lain di dunia. Kebebasan dan hak kewarganegaraan Yahudi menjadi lebih terhormat, dan pendirian sosial dan politik mereka dibuat lebih aman di negara tersebut ketimbang di kawasan lain. Disini, pada seluruh peristiwa, masa penindasan Yahudi telah lama berlalu.

Di Prancis, tempat atmosfer menyenangkan untuk aspirasi nasional Yahudi dibentuk, skema M. Dunant tak nampak dibuat sangat menonjol dalam pengarahan terapan; namun tak ada keraguan bahwa upayanya diliring dengan peminatan simpatik. Kami mengutip lagi M. L. Lévy-Bing, yang mengadvokasikan gagasan Zionis di beberapa artikel sejak 1864. Dalam fiksi Prancis, M. Alexandre Dumas (fils) (1824‒1895) telah membuat salah satu karakter utama dari sandiwaranya La Femme de Claude yang merupakan karakter Zionis (Appendix lxx). Banyak kutipan lain semacam itu dapat ditelusuri, namun kami hanya menyebutnya sebagai contoh. Selain itu, terdapat, di seluruh peristiwa, gagasan persaudaraan yahudi dalam pembentukan “Alliance Israélite Universelle”: sebagaimana yang kami tekankan di atas, kegiatan “Alliance” utamanya ditujukan ke Timur, tempat mereka mendapati lingkup pengerjaan besar. Semuanya secara sadar atau tak sadar adalah pengerjaan Zionis.