Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

Yamko Rambe Yamko

Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa kombe
Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa Kombe

Temino Kibe (atau: Teemi nokibe) Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade

Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro

Penjelasan lirik

sunting
Hee Yamko Rambe Yamko
  • Kata Hee disini berarti Hey! merupakan kata sapaan umum dalam bahasa Klesi, bahasa Namblong, dan bahasa Kemtuk untuk meminta perhatian.
  • Kata Yamko disini berarti "berhenti sudah!" ditunjukan kepada penonton untuk tenang karena permainan mau dimulai. (bahasa Namblong)
  • Kata Rambe berarti "(ini) hanya permainan" mengacu pada permainan Kasep. (bahasa Klesi dan Namblong)
Aronawa Kombe

Kalimat ini diucapkan ketika roh kasep sudah merasuki dari pemimpin permainan.

  • Kata Aronawa tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Agonawa (bahasa Kemtuk).
  • Agonawa Kombe ini berarti artinya "Ini ibu-ku dan juga ibu-mu", ibu disini bisa berarti personifikasi tanah Papua.
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
  • Kata Temino Kibe tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Temne Inokkibe (bahasa Klesi), berarti "gendong gadis kecil itu". Gadis kecil yang dimaksudkan bukan manusia tetapi boneka yang digunakan sebagai media untuk roh Kasep.
  • kata Ku menjelaskan waktu saat itu. Berarti harafiah di bawah. Kata Banoko berarti terang bulan (bahasa Klesi dan Namblong). Selain itu juga merupakan nama asli desa Braso yaitu Yakna-Kubanu (dibawah bulan)-Blobanu (diatas bulan).[1]
  • Ku Banu ko Bombe Ko, bisa diartikan "karena bulan sudah mau terbenam". Permainan Kasep ini biasa dilakukan pada malam hari saat bulan sudah mau terbenam menjelang pagi.
Yuma No Bungo Awe Ade
  • Kata Yuma merupakan ajakan "Ayo!", atau Yu Ma digunakan untuk ancang ancang dimana Ma berarti kekuatan gaib yang diberikan.
  • Kata No merupakan nama satu tempat sakral bersejarah di Distrik Namblong.
  • Kata Awe merupakan nama tradisional (nama tanah) seseorang.
  • Kata Ade tidak dikenal oleh masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Adey yang artinya "bersama saya"
  • Sehingga berarti "Ayo pergi ke No, sudah ditunggu, Awe dan saya".
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
  • Kata Hongke tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan dari Hank' e, yang merupakan ungkapan terima kasih kepada "sayang e", ditujukan kepada roh Kasep yang sudah memberikan berkat atau sesuatu yang diminta
  • Kata Riro tidak dikenal masyarakat lokal dan merupakan perubahan kata dari Lido, yang artinya datangkanlah mengacu pada berkat yang diminta.
  • Kata Jombe berarti "milik kita".
  • Bait ini berarti untuk meminta berkat (atau hal lain) kepada roh Kasep yang sudah dipanggil. "Sayang, sayang, sayang, datangkanlah (berkat), sayang milik kita, milik kita datangkanlah".
  1. Badan Registrasi Wilayah Adat.