Yunani Kuno/Sejarah/Invasi Doria

Seperti telah diberitahu sebelumnya bahwa Invasi Doria membawa tiga kelompok suku bangsa ke Yunani pada akhir Zaman Perunggu. Mereka menghancurkan peradaban Mikenai, lalu berdiam di berbagai daerah di Yunani, selain juga di kepulauan Aigea, sebelum kemudian bermigrasi lebih jauh lagi menuju bagian timur dan barat Mediterania.

Bangsa Doria menempati daerah Isthmos di Korinthos, Argolis, Lakonia, Messenia, barat daya Epiros, dan pulau-pulau semacam Kreta, dan Sporades bagian selatan, termasuk Kos dan Rhodes. Di Asia Minor, mereka hanya menempati daerah yang kecil di pesisir barat daya, dikelilingi oleh bangsa Likia. Sirakos (didirikan pada 734 SM) merupakan kota utama Doria di barat; kota ini terletak di pesisir timur Sisilia

Di daratan utama, bangsa Aitolia bercampur dengan orang-orang yang menuturkan dialek Yunan barat laut di Boiotia dan Thessali. Sebagian besar orang-orang yang berbicara dialek Aitolia murni menempati daerah-daerah semacam pulau Lesbos, dan pesisir barat barat laut Asia Minor, termasuk Troya, dikelilingi oleh bangsa Frigia dan Misia.

Sementara bangsa Ionia sebagian besar menghuni daerah Attika di daratan utama, selain juga di semenanjung Khalkide di Trakia dan pesisir Trakia. Mereka menempati pulau Euboia, sebagian besar kepulauan Kiklad, dan di Sporades (dari Khios sampai Leros).

Menurut mitologi Yunani, seorang penguasa Thesssali, bernama Hellen, merupakan asal-usul dari Hellenes atau Yunani Hellenik. Tiga suku bangsa Hellenik (Aiolia, Doria, dan Ionia) merupakan keturunan Hellen. Putra Hellen, Aiolos dan Doros, merupakan asal-usul dari nama bangsa Aiolia dan Doria. Sementara Ion merupakan putra dari Apollo dan seorang putri Athena yang bernama Kriosa, yang menikah dengan Xothos. Xothos merupakan putra lainnya dari Hellen. Ion merupakan asal-usul untuk nama kaum Ionia. Dalam mitologi Yunani, invasi Doria ke Yunani juga bertepatan dengan kembalinya para Heraklid. Heraklid adalah keturunan Herakles. Para Heraklid bermukim di Argolis, Elis, Lakonia dan Messenia.

Sudah disebutkan bahwa Invasi Doria membawa tiga kaum berbeda beserta bahasa (atau dialek) mereka. Tetapi, ada pula dua dialek lainnya.

Pertama, ada dialek Arkadia-Siprus, dituturkan di daerah pegunungan di Peloponessos, yang disebut daerah Arkadia, dan di pulau Siprus. Orang Yunani Hellenik, seperti misalnya orang Doria dan Aiolia, tidak pernah menyerang Arkadia, sehingga orang-orang Arkadia bisa tetap memlihara bahasa yang diwariskan dari dialek orang-orang Mikenai, meskipun mereka mempergunakan sistem tulisan yang berbeda. Namun mereka gagal memelihara naskah Mikenai, yang disebut Linear B. Linear B tidak lagi digunakan pada abad ke-12 SM ketika istana-istana Mikenai dihancurkan. Akibatnya peninggalan dari Mikenai hanya sebagian yang tersisa.

Dialek barat laut yang dituturkan di Thessali dan Boiotia bercampur dengan dialek Aiolia. Orang Yunani barat daya juga dapat ditemukan di Akhaia dan Elis di Peloponessos, Aitolia, Fokis dan Lokris. Mereka juga menempati pulau-pulau Ionia, misalnya Kefallenia, Ithaka, dan Zakhintos.

Sejak orang Yunani Hellenik bermukim di berbagai daerah, baik di Yunani maupun di sekitarnya, beberapa dialek yang baru pun muncul dan berkembang, contohnya adalah dialek Athena dan Attika yang berasal dari dialek Ionia.

Sejarah Yunani pada masa kuno hanya berkisar sejak periode migrasi orang-orang Hellenik dan sebelum kejatuhan Romawi. Tidak ada literatur atau sejarah tertulis sebelum orang Yunani menemukan alfabet Yunani, yang terjadi tidak lama setelah tibanya orang-orang Hellenik.

Jadi, antara kehancuran Mikenai dan penciptaan alfabet Yunani, orang-orang Yunani tidak mengenal tulisan. Akibatnya masa ini disebut Zaman Kegelapan Yunani.

Tidak lama setelah penciptaan alfabet Yunani, penyair Homeros menyusun puisi epik berjudul Iliad pada abad ke-8 SM. Itu adalah literatur Yunani tertua yang diketahui, dan juga menjadi inspirasi bagi para penyair lainnya untuk menulis puisi seperti itu. Homeros juga menulis Odisseya, yang berfokus pada sang pahlawan, Odisseus, pasca Perang Troya. Tulisan ikut membantu menjaga tradisi oral, dan juga memicu bidang pembelajaran lainnya seperti sejarah, filsafat, dan ilmu pasti.

Hesiodos menulis Erga Kai Hemerai dan Theogonia, yang menceritakan tentang penciptaan dunia, dewa, dam manusia.

Menjelang berakhirnya Zaman Kegelapan Yunani, orang Yunani Hellenik memulai penaklukan baru, terutama di timur dan di barat (abad 10-7 SM). Di timur, mereka menguasai banyak daerah di pesisir barat Asia Minor pada 950 SM. Mereka bahkan menjelajah sampai ke Laut Hitam. Di selatan, mereka mendirikan kota Kirene di Libya.

Di barat, mereka menaklukan bagian timur Sisilia, dan daerah dari Italia selatan sampai Kime (Cumae) di Campania. Mereka juga mendirikan kota Massalia (Marseilles) di Galia Selatan (Perancis) pada 600 SM. Mereka sempat menguasai Sardinia namun kemudian harus menyerahkan pulau tersebut setelah dikalahkan oleh bangsa Karthage. Mereka bahkan mencapai daerah Spanyol, di sana raja Tartessos memimpin orang Yunani untuk bermukim dan bercampur dengan warga lokal