Abad Pertengahan/Pengetahuan/Astronomi
Ketika pasukan salib mendirikan kerajaan Kristen di tempat yang kini menjadi Israel dan Lebanon pada akhir 1000-an M, banyak pelajar Eropa yang pergi ke Kekhalifahan Fatimiyah untuk belajar di universitas besar di sana, mereka kemudian kembali dengan membawa gagasan baru tentang astronomi.
Pada 1300-an M, orang Eropa yang tidak pergi ke Kekhalifahan Islam pun mulai belajar astronomi. Sekitar 1350-an, Nicole Oresme mulai berpikiran bahwa bumi mengelilingi matahari meski ia sendiri tidak yakin bahwa bumi benar-benar bergerak. Ia juga berpendapat bahwa astrologi tidak sungguhan karena pergerakan planet tidak seteratur secara maetmatis seperti yang dianggap para astrolog.
Pada 1450-an, Johann Muller dari Jerman menunjukkan bahwa tablet astronomi tidak begitu akurat, prediksinya tentang gerhana bulan keliru satu jam. Muller juga membuat salinan astrolab Islam, dan menunjukkan beberapa permsalahan dalam teori Ptolemaios tentang gerakan retrograd. Ketika Gutenberg membuat mesin cetak pertama dengan jenis logam gerak pada 1454 M, Muller menyadari bahwa alat itu akan memudahkan mengajar sains secara akurat tanpa kesalahan penyalinan, maka ia pun mencetak buku sains pertama di dunia pada 1471.