Abad Pertengahan/Pengetahuan
<< Pengetahuan Romawi Kuno | Pengetahuan - Abad Pertengahan | >> |
Selama Abad Pertengahan, para ilmuwan dan dokter terbaik tidak berada di Eropa melainkan di Kekhalifahan Islam di timur dan selatan. Sebagian besar sains dan pengobatan yang orang lakukan di Eropa merupakan hasil belajar dari para ilmuwan dan dokter Islam. Perang Salib, dengan mengirim banyak orang Eropa untuk hidup di Asia Barat sementara, membantu menyebarkan sains Islam ke Eropa. Pengetahuan sains lainnya berasal dari Spanyol Islam ke Prancis. Karena orang-orang menganggap orang Arab sebagai dokter terbaik, banyak guci obat di Italia yang dihiasi gaya Islam walaupun guci maupun obat isinya tidak berasal dari Asia Barat.
Di Eropa Abad Pertengahan, orang amat tertarik pada pengamatan ilmiah. Bersama ilmuwan Islam, mereka belajar banyak tentang tanaman dan juga astronomi. Orang Eropa belajar cara menggunakan astrolab dari ilmuwan Islam di Spanyol. Di pihak lain, orang Eropa tampaknya belajar kompas sekitar 1200-an M dari Tiongkok melalui Kekaisaran Mongol, dan kemudian menyebarkan pengetahuan itu kepada orang Arab. Sekitar masa yang sama, orang Eropa juga belajar tentang balon udara dari Mongol.
Satu sains Abad Pertengahan yang penting adalah alkimia, yang kini disebut kimia. Para alkimiawan berusaha mencari cara membuat hidup abadi, dan mereka amat tertarik mengubah timah menjadi emas. Mereka tidak pernah mampu melakukannya, namun dalam prosesnya mereka banyak belajar tentang kmia. Kata alkimia berasal dari bahasa Arab al-kimia, yang berasal dari bahasa Yunani kymeia ("cairan").
Logika juga merupakan bagian penting dalam sains Abad Pertengahan, terutama melalui Gereja Katolik. Orang seperti Peter Abelard dan Thomas Aquinas belajar dari ilmuwan Islam seperti Ibnu Rusyd dan Maimonides dalam menggunakan logika untuk menemukan hubungan antara filsafat Aristoteles dan agama. Mulai 1100-an M, para guru mengajarkan metode argumentasi Plato dan Sokrates di universitas-universitas Eropa.
Dalam matematika, Abad Pertengahan menyaksikan pengenalan angka Arab (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) dari India melalui Asia Barat ke Eropa. Angka ini memicu peralihan minat matematika dari geometri ke aljabar.
Orang Eropa tampaknya lebih mandiri dan orisinal dalam hal teknik. Mereka menciptakan perkakas untuk petani. Selama Abad Pertengahan awal, pelana kuda diciptakan, dan juga bajak kuda jenis baru yang lebih berguna dibanding yang dimiliki orang Romawi kuno. Orang mulai menggunakan garu untuk membalikkan tanah yang dibajak, serta garpu rumput. Cerobong asap ditemukan di Eropa pada Abad Pertengahan. Setelah belajar tentang bubuk mesiu, temuan Tiongkok yang disebarkan ke Eropa oleh Kekaisaran Mongol, orang Eropa memimpin perkembangan penciptaan meriam, yang tampaknya pertama kali digunakan sekitar 1320 M.