<< Britania - Abad Pertengahan Penaklukan Norman >>

Ketika Constantinus III memberontak di Britania pada 406 M dan membawa semua tentara Romawi bersamanya ke Prancis, kendali Romawi di Britania benar-benar berakhir. Orang Britania mengirim pesan kepada Romawi untuk meminta bantuan pada 420-an M, namun pesan balasan dari Romawi adalah bahwa Britania kini tak lagi termasuk dalam wilayah Romawi sehingga Romawi tidak dapat membantu rakyat Britania. Dengan demikian rakyat Britania harus berjuang sendiri.

Lokasi pemukiman bangsa Anglia (merah) dan Saxon (cokelat) di Inggris pada 600 M
Patung Raja Arthur

Ketika kabar bahwa tak ada lagi pasukan Romawi di Britania, berbagai kelompok pun mulai menyerbu wilayah ini. Beberapa kelompok yang rutin menyerang Britania adalah Banga Denmark dan Anglia-Saxon (dari Jerman).

Ada sebuah legenda bahwa pada masa tersebut muncul seorang raja terkenal di Britania bernama Raja Arthur. Ia dibantu oleh seorang penyihir terkenal bernama Merlin, serta sekelompok prajurit yang dikenal sebagai Ksatria Meja Bundar. Bersama-sama mereka melawan serangan bangsa Denmark dan Anglia-Saxon serta membuat Britania bersatu. Tidak diketahui secara pasti apakah Raja Arthur pernah benar-benar hidup, namun kemungkinan besar pada masa itu Britania memang berhasil menghimpun tentara yang bersatu untuk menghalau serbuan Denmark dan Anglia-Saxon.

Akan tetapi, dikisahkan dalam legenda tersebut bahwa upaya mereka akhirnya gagal. Pada 600-an M, Britania dikuasai oleh bangsa Anglia dan Saxon. Britania kemudian memperoleh nama Inggris, yang bermakna "negeri bangsa Anglia", sementara bahasa Inggris adalah bahasa yang dituturkan oleh bangsa Anglia. Bangsa Anglia dan Saxon juga berhasil mengusir serbuan bangsa Denmark.

Para raja Anglia-Saxon memerintah Inggris sejak 600-an M hingga serbuan Norman pada 1066 M.