Abad Pertengahan/Sejarah/Tinggi/Penaklukan Norman
<< Bangsa Viking | Penaklukan Norman - Abad Pertengahan | Henry I >> |
Sekitar 1000 M, sejumlah orang Viking, yang telah sering menyerbu Prancis, diizinkan oleh raja Prancis untuk bermukim dan menetap di Prancis. Mereka diharapkan untuk melindungi Prancis dari serangan Viking lainnya. Selain itu, orang-orang Viking ini juga harus berpindah agama dari politeisme Jermanik menjadi Katolik. Mereka kemudian dikenal sebagai orang Norman, yang berasal dari kata Normands ("orang dari utara). Wilayah tempat mereka tinggal disebut Normandia ("negeri orang Norman").
Seiring waktu, orang Norman merasa bosan hanya tinggal dan bertani di Normandia. Mereka menginginkan petualangan dan kekayaan. Pada 1066 M, orang Norman bernama William memutuskan untuk menyerang Inggris dan merebutnya dari bangsa Anglia-Saxon. Ibu Williams belum menikahi ayahnya ketika William dilahirkan, tapi William tetap mewarisi kekayaan serta gelar Duke Normandia dari ayahnya. Orang-orang memanggilnya William Anak Haram karena tak dilahirkan dalam pernikahan. Ia ingin melakukan petualangan yang besar dan luar biasa, sehingga ketika Raja Inggris meninggal tanpa pewaris, Willia merasa bahwa ia memiliki peluang untuk menguasai Inggris.
William menganggap bahwa ia akan menjadi kaya jika berhasil menaklukan Inggris. Banyak kawannya yang setuju dengannya, dan mereka pun membawa pasukan lalu berlayar menyeberangi Selat Inggris menggunakan banyak perahu kecil. Setibanya di Inggris, mereka mengalahkan bangsa Anglia-Aaxon dalam Pertempuran Hastings. Raja Anglia-Saxon, Harold, terkena panah pada matanya dan tewas.
William (kini dipanggil William Sang Penakluk) menjadi raja baru Inggris. Ia dimahkotai di Westminster Abbey. Ia membangun Menara London sebagai tempat kediaman yanag aman dan terlindungi. William dan kawan-kawannya menuturkan bahasa Prancis, sedangkan rakyat Inggris menuturkan bahasa Inggris. Oleh karena itu pada masa itu ada dua bahasa yang dituturkan di Inggris.