Afrika Kuno/Seni/Zaman Kuno
<< Seni Prasejarah | Seni Zaman Kuno - Afrika Kuno | Seni Abad Pertengahan >> |
Pada 3000 SM, para seniman Mesir membuat pahatan batu. Berkat sektor pertanian yang subur, Mesir menjadi kaya dan mampu memiliki seniman yang lebih unggul dan terlatih. Pahatan makam di piramida serta makam-makam lainnya dari masa Kerajaan Lama juga dibuat pada batu, namun pahatan tersebut dibuat pada dinding batu, alih-alih pada bebatuan alami.
Sekitar 2500 SM, para seniman dari Kerma (di sepanjang Sungai Nil di Sudan utara) membuat karya seni dengan gaya yang mirip dengan seni Mesir. Seperti orang Mesir, para seniman Kerma membuat patung fayans biru. Namun, patung Kerma menampakkan ciri-ciri fisik orang Afrika.
Sementara sebih jauh di selatan, para seniman Afrika membuat topeng dari kayu.
Sejak 800 SM, orang Afrika mulai menjalin kontak dengan orang Asia Barat dan Eropa. Para seniman Afrika pun mulai mengadopsi gaya dan gagasan seni dari Asia barat dan Eropa. Fenmena ini dimulai di Afrika Utara (Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya modern), dimana para saudagar Fenisia mendirikan kota Kartago.
Sekitar 50 SM, para kolonis Romawi mulai bermukim di Afrika Utara, menaklukan dan memerintah penduduk asli Afrika dan para kolonis Fenisia. Pada 30 SM, Romawi juga menaklukan Mesir. Para seniman Afrika di luar perbatasn Romawi, hingga sejauh Meroe (Ethiopia modern dan Sudan), memperoleh akses ke karya seni Romawi kemudian mengadopsi gagasan seni Romawi dalam karya seni mereka sendiri.
Sekitar 300 M, penduduk Kush dan Ksum (Ethiopia dan Eritrea modern) memeluk Kristen. Sejak itu mereka membangun gereja batu dan menghiasinya dengan tema-tema Kristen. Pada masa yang sama, sedikit lebih jauh di selatan (masih di Ethiopia dan Eretria modern), orang-orang membuat pahatan batu berupa stele sebagai penanda makam dengan gaya yang lebih bercirikan Afrika.
Pada masa yang sama, para saudagar dari jazirah Arab uga mulai beradagang ke pesisir Afrika Timur. Pada 300 SM, para saudagar ini menjual manik-manik kaca India di Kenya. Para saudagar juga melintasi Sahara untuk menjual manik-manik kaca India ke Afrika Barat.