Asia Tengah Pra-1500/Sejarah/Uighur
<< Bangsa Gokturk | Suku Uigur - Asia Tengah Pra-1500 | Suku Kirgiz >> |
<< | - | Suku Khitan >> |
Ketika Kekaisaran Gokturk Turk di Asia Tengah runtuh pada 742 M, suku Uigur pun merdeka. Raja atau Khan mereka, Qutlugh Bilge Kol, mendirikan kekaisaran yang lebih kecil di tempat yang kini menjadi Mongolia dan Tiongkok Barat. Kekaisaran ini disebut Kekhaganan Uigur dan menguasai ujung timur Jalur Sutra. Putranya, Bayanchur Khan, naik tahta pada 747 M. Bayanchur Khan meningkatkan perdagangan dengan Tiongkok, dan menggunakan uangnya untuk membangun kota-kota serta memperluas Kekaisaran Uigur.
Beberapa tahun kemudian, pada 755 M, kaisar Dinasti Tang, Suzong, meminta bantuan Uighur untuk melawan jenderal pemberontak, orang Sogdiana bernama An Lu-shan. Uigur berhasil menang sehingga sejak itu Tang tak lagi menyewa orang Sogdiana sebagai pasukan bayaran, mereka beralih kepada orang Uigur. Bayanchur Khan sendiri kemudian menikahi putri Kaisar Suzong, Ningo, namun Bayanchur Khan meninggal dua tahun kemudian
Putra Bayanchur Khan, Tengri Bogu, naik tahta menggantikannya. Tengri Bogu dan pasukan Uigurnya terus bertugas sebagai pasukan bayaran untuk para kaisar Tang. Mereka memerangi serbuan Tibet di Tang selatan. Ketika sedang bertempur, Tengri Bogu bertemu beberapa orang Kristen Manichaea dari Persia. Kemungkinan orang-orang Manichaea ini merupakan para pegungsi yang meninggalkan Persia setelah penaklukan Islam di sana. Sang Khan menyukai gagasan Manichea, untuk menunjukkan bahwa ia bukanlah orang Tang. Maka iapun memeluk Manichaeisme pada 762 M, dan diikuti oleh rakyatnya. Setelah itu para Khan juga mengadopsi alfabet Persia, sehingga cerita-cerita dan sajak Uigur ditulis dalam alfabet Persia. Para penulis Uigur mencetak buku menggunakan mesin cetak yang telah ditemukan di Tang.
Akan tetapi sekitar tahun 600 M, Kekaisaran Uigur mulai terpecah. Terjadi banyak perang saudara akibat perebutan kekuasaan. Pada 841 M, Dinasti Tang menyewa pasukan Kirgiz untuk menyerbu Kekaisaran Uigur. Pasukan Kirgiz membunuh Khan Uigur terakhir, Oge, dan mengakhiri kekaisaran tersebut. Sebagian orang Uigur melarikan diri ke barat dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil. Beberapa lainnya pergi ke timur, ke Tang. Di sana, kehadiran mereka tampaknya membuat kaisar Tang, Wuzong, ketakutan, hingga pada 845 M, ia memerintahkan seluruh pemeluk agama asing, termasuk para pengungsi Uigur, untuk dipaksa berpindah agama atau dibunuh.