Dokumenter/Eksplorasi Sapaan 'Paklek' di Ibu kota Kalimantan Timur
Judul dan Informasi Dasar
sunting- Judul Film: Eksplorasi Sapaan 'Paklek' di Ibu Kota Kalimantan Timur.
- Sutradara: Nur Ratmaniyah.
- Tahun Rilis: Tahun 2024.
- Durasi: 10 menit.
- Produksi: Antropolinguistik B Universitas Mulawarman 2021.
Sinopsis Singkat
sunting- Deskripsi Umum: Eksplorasi Sapaan Paklek di Ibu Kota Samarinda Kalimantan Timur, merupakan film dokumenter singkat yang dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropolinguistik. Film dokumenter ini berangkat dari fenomena kebahasaan yang membudaya, yakni penggunaan kata sapaan Pakle terhadap pedagang kaki lima yang ada di kota Samarinda. Kata Pakle sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu Paklik yang merupakan akronim dari frasa Bapak Cilik. Menariknya, sapaan Pakle ini tidak hanya digunakan di wilayah Jawa saja, tetapi juga di wilayah luar Jawa, seperti Kalimantan Timur. Dalam konteks wilayah Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda, sapaan Pakle ini digunakan oleh sebagian besar penutur yang bukan berasal dari wilayah Jawa. Selain itu, pedagang-pedagang kaki lima yang bukan orang Jawa pun juga disapa demikian oleh para pembelinya. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena kebahasaan yang membudaya di kota Samarinda.
- Tujuan Film: Film ini bertujuan untuk mengetahui labelisasi penamaan penjual keliling pria dengan sebutan Pakle di kawasan Samarinda.
Latar Belakang
sunting- Konteks: Film dokumenter ini berangkat dari fenomena kebahasaan yang membudaya, yakni penggunaan kata sapaan Pakle terhadap pedagang kaki lima yang ada di kota Samarinda. Kata Pakle sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu Paklik yang merupakan akronim dari frasa Bapak Cilik. Menariknya, sapaan Pakle ini tidak hanya digunakan di wilayah Jawa saja, seperti Kalimantan Timur. Dalam konteks wilayah Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda, sapaan Pakle ini digunakan oleh sebagian besar penutur yang bukan berasal dari wilayah Jawa. Selain itu, pedagang-pedagang kaki lima yang bukan orang Jawa pun juga disapa demikian oleh para pembelinya..
- Motivasi Pembuat Film: Alasan di balik pembuatan film ini karena merupakan hal yang menarik dan jarang di bahas oleh orang-orang .
Plot dan Struktur
sunting- Alur Cerita: Uraikan alur cerita dari awal hingga akhir secara ringkas.
- Bab atau Segmen: Jika film dibagi menjadi beberapa bagian atau segmen, jelaskan masing-masing bagian tersebut.
Tokoh dan Subjek
sunting- Subjek Utama: Pendagang kaki lima dan keliling yang berjenis kelamin laki-laki.
- Wawancara dan Narasumber: Elias, Muhammmad Abdul Qodir, dan Kayla Safitri,
Teknik dan Gaya
sunting- Teknik Sinematografi: Teknik pengambilan gambar yang digunakan, seperti close-up, panning, atau aerial shots.
- Penyuntingan: Gaya penyuntingan yang digunakan, apakah film disusun secara kronologis, atau menggunakan teknik lain seperti montase.
- Musik dan Narasi: Bagaimana musik dan narasi digunakan untuk mendukung cerita.
Pesan dan Tema
sunting- Pesan Utama: Berbeda dengan masyarakat di daerah Jawa yang menggunakan kata 'paklek' sebagai sapaan yang menunjukkan hubungan kekerabatan, di daerah samarinda justru digunakan untuk sapaan kepada pedagang kaki lima (tanpa memiliki hubungan kerabat) yang bertujuan untuk beramah tamah dan membangun hubungan yang lebih akrab antara pedagang dan pembeli. Hal inilah yang menjadi pesan utama film dokumenter yang akan kami garap.
- Tema-tema Sentral: Lingkungan masyarakat yang multikultural.
Analisis dan Interpretasi
sunting- Analisis Kritis: Tinjauan kritis terhadap cara film menyajikan informasinya. Apakah ada bias? Bagaimana film tersebut mempengaruhi penonton?
- Interpretasi Pribadi: Penilaian pribadi tentang film, termasuk dampak emosional dan intelektual yang ditimbulkan.
Reaksi dan Dampak
sunting- Tanggapan Penonton: Bagaimana penonton dan kritikus merespon film ini?
- Dampak Sosial: Apakah film ini berhasil mempengaruhi opini publik atau kebijakan terkait isu yang dibahas?
Kesimpulan
sunting- Ringkasan Akhir: Ringkas kembali poin-poin utama dari film.
- Rekomendasi: Apakah film ini direkomendasikan untuk ditonton? Siapa yang sebaiknya menonton film ini dan mengapa?
Referensi dan Sumber
sunting- Daftar Referensi: Sebutkan sumber-sumber yang digunakan dalam pembuatan ringkasan ini, jika ada. Ini termasuk artikel, buku, atau wawancara yang relevan.
Pranala film
sunting- YouTube Link akan ada jika film sudah dipublikasikan (coming soon).
Anggota
sunting- Sutradara Nur Ratmaniyah
- Anggota Eliza Syalwaty, Ines Cicilia Martins, dan M. Andra Renaldi
Dosen Pembimbing
suntingIan Wahyuni, S.S., M.Hum.