Dokumenter/Multikulturalisme di Masjid Shiratal Mustaqim

Contoh:

Multikulturalisme Kuliner di Restoran Ong Kopi Tea, merupakan film dokumenter singkat yang dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropolinguistik.

Judul dan Informasi Dasar

sunting
  1. Judul Film: Multikulturalisme di Masjid Shiratal Mustaqiem.
  2. Sutradara: Khoiriyah Anjar Agni.
  3. Tahun Rilis: 2024.
  4. Durasi: 10 menit.
  5. Produksi: Linguistik B angkatan 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman.

Sinopsis Singkat

sunting
  • Deskripsi Umum: Dokumenter ini bertema Multikulturalisme. Adapun objek yang disorot adalah arsitektur Masjid Shiratal Mustaqiem yang merupakan Masjid tertua yang ada di Samarinda.
  • Tujuan Film: Film dokumenter ini memiliki tujuan sebagai edukasi wawasan sejarah dan keanekaragaman budaya, menunjukkan keindahan dan keragaman estetika arsitektur masjid untuk menginspirasi penghargaan terhadap seni dan budaya, serta menekankan pentingnya pelestarian arsitektur masjid yang bersejarah sebagai bagian dari warisan budaya.

Latar Belakang

sunting
  • Konteks: Informasi tentang latar belakang sosial, politik, atau budaya yang relevan dengan dokumenter.
  • Motivasi Pembuat Film: Alasan di balik pembuatan film ini oleh sutradara atau produser.

Plot dan Struktur

sunting
  • Alur Cerita: Uraikan alur cerita dari awal hingga akhir secara ringkas.
  • Bab atau Segmen: Jika film dibagi menjadi beberapa bagian atau segmen, jelaskan masing-masing bagian tersebut.

Tokoh dan Subjek

sunting
  • Subjek Utama: Masjid Shiratal Mustaqiem
  • Wawancara dan Narasumber: Pengurus utama Masjid

Teknik dan Gaya

sunting
  • Teknik Sinematografi: Teknik pengambilan gambar yang digunakan, seperti close-up, panning, atau aerial shots.
  • Penyuntingan: Gaya penyuntingan yang digunakan, apakah film disusun secara kronologis, atau menggunakan teknik lain seperti montase.
  • Musik dan Narasi: Bagaimana musik dan narasi digunakan untuk mendukung cerita.

Pesan dan Tema

sunting
  • Pesan Utama: Memperlihatkan multikulturalisme pada Masjid tertua yang berada di Samarinda melalui bentuk arsitektur Masjid mengajarkan bahwa Masjid tidak hanya dipandang sebagai tempat ibadah semata, melainkan juga cerminan kekayaan budaya dan sejarah.
  • Tema-tema Sentral: Budaya

Analisis dan Interpretasi

sunting
  • Analisis Kritis: Tinjauan kritis terhadap cara film menyajikan informasinya. Apakah ada bias? Bagaimana film tersebut mempengaruhi penonton?
  • Interpretasi Pribadi: Memberikan wawasan baru karena Masjid tidak hanya sekadar bangunan untuk beribadah, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah. Masjid menunjukkan bagaimana agama Islam berinteraksi dengan berbagai budaya dan menghasilkan tempat ibadah yang kaya dengan nilai-nilai multikultural.

Reaksi dan Dampak

sunting
  • Tanggapan Penonton: Bagaimana penonton dan kritikus merespon film ini?
  • Dampak Sosial: Apakah film ini berhasil mempengaruhi opini publik atau kebijakan terkait isu yang dibahas?

Kesimpulan

sunting
  • Ringkasan Akhir: Dokumenter ini bertema Multikultural dengan objek Masjid tertua yang berada di kota Samarinda yang bernama Masjid Shirathal Mustaqiem yang bertujuan untuk memperlihatkan arsitektur bangunannya yang khas dari zaman Belanda, serta ukiran-ukiran kayu yang menampilkan seni tradisional Kalimantan dan pengaruh budaya agama Hindu yang bentuknya terdapat ukiran daun dengan bentuk kepala naga. Selain dari tampilan visualnya, kita juga akan menjelajahi sejarah pembangunan masjid ini, di mana berbagai suku dan etnis ikut serta dalam pembuatannya. Melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan harmoni antar berbagai budaya yang disebut dengan bergotong royong.
  • Rekomendasi: Dokumenter ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana sejarah dan budaya saling berinteraksi dan mempengaruhi arsitektur. Pelajar di bidang sejarah, arsitektur, antropologi, dan seni akan mendapatkan pemahaman tentang pengaruh kolonial, seni tradisional, dan budaya lokal dalam membentuk arsitektural.

Referensi dan Sumber

sunting
  • Daftar Referensi: Sebutkan sumber-sumber yang digunakan dalam pembuatan ringkasan ini, jika ada. Ini termasuk artikel, buku, atau wawancara yang relevan.

Pranala film

sunting

Cantumkan link film dokumenter.

Anggota

sunting

Khoiriyah Anjar Agni, Siti Khotifah, Mutiyah Nidah, dan Putri Amel Berlian Linde

Dosen Pembimbing

sunting

Purwanti, M.Hum