BAB XVIII.

Pemerintahan Sir Hercules Robinson.

9 September 1859, sampai 15 Maret 1865.

Menjelang akhir pemerintahan Sir J. Bowring, keadaan Koloni dan reputasinya di Inggris menganggap bahwa pemilihan Gubernur baru menyulitkan bak persoalan yang ada kala Sir H. Pottinger atau Sir J. Davis meninggalkan jabatan tersebut. Di sisi lain, ada bukti bahwa kini orang yang ingin menjabat tak hanya esensi umum namun dipadukan dengan syarat disiplin ketat bertaktik baik dan berpendangan besar dari orang yang pikirannya diisi dengan kemanusiaan dan mampu mengirim kedewasaan dari benih kebaikan yang ditabur. Namun, di sisi lain, sanitasi, reputasi sosial dan moral Hongkong sangat buruk terhadap tawaran jabatan gubernur Hongkong yang tak menyediakan dorongan terhadap sosok berkemampuan tinggi yang disyaratkan untuk jabatan tersebut. Sir Hercules Robinson pastinya merupakan sosik yang diinginkan untuk menghimpun kestabilan di Tiongkok. Walau ia pada waktu itu menduduki jabatan gubernur di sisi dunia yang berseberangan, ia mungkin tak merasa setidaknya datar oleh tawaran pelantikan Hongkong, tanpa ia memandangnya menerapkan, di bawah keadaan kasus, keluhan terhadap kemampuannya. Sir Hercules awalnya bertugas dalam 87th Fusiliers dan, kala purna tugas dari ketentaraan, memegang pekerjaan sipil pada masa bencana kelaparan Irlandia (1846 sampai 1849) di bawah Komisioner Kepegawaian Negeri dan Badan Hukum Rakyat Muskin di Irlandia. Ia kemudian (1852) menjabat sebagai Kepala Komisioner untuk menyelidiki pameran dan pasar Irlandia dan, dalam pengakuan penugasannya, diangkat pada Kepresidenan Montserrat (1854). Kemudian, ia menjadi Gubernur St. Christopher (1854) dan memadukannya dengan jabatan komisi kepala pemerintahan Kepulauan Leeward. Karena ia menerima jabatan gubernur Hongkong, ia diangkat menjadi Knight Bachelor pada Juni 1859.

Sir Hercules Robinson

Sir H. Robinson, yang dipandu oleh Providence untuk mendatangi tempat para pendahulunya menjabat, datang ke Hongkong pada 9 September 1859, dan mengambil sumpah jabatannya pada hari yang sama selaku Gubernur sekaligus Kepala Panglima dan Wakil Laksamana, menjadikannya Gubernur Hongkong pertama yang sepenuhnya tak terkait dengan Petinggi Perdagangan dan dari tigas-tigas diplomatik Utusan Berkuasa Penuh Yang Mulia di Tiongkok. Pada masa jabatannya, Sir Hercules dua kali mengambil cuti, pertama untuk kunjungan singkat ke Jepang (17 Juli sampai 8 September 1861), dan kemudian untuk jangka waktu yang lama (12 Juli 1862, sampai 11 Februari 1864), kala ia mengunjungi Inggris dan mentransaksikan (pada musim gugur 1863) beberapa bisnis untuk Kantor Kolonial selaku Anggota Komisi yang ditugaskan untuk menyelididi keadaan keuangan Negeri-negeri Selat. Kala meninggalkan Hongkong pada kesempatan tersebut (12 Juli 1862), namun usai tiga tahun pemerintahannya, sangat mengalami perubahan dalam keadaan perdagangan, keuangan dan administratif perkara Hongkong, agar ia hadir pada kedatangannya dengan perasaan antusias dari para sukarelawan lokal, Uskup dan seluruh anggota Dewan, menyambutnya atas kesuksesan tak diragukan yang dicapai. Kala ia cuti dari Hongkong, pemerintahan Koloni berada pada dua kesempatan, serta usai keberangkatan terakhirnya, diurus oleh Jurutulis Kolonial (W. T. Mercer) yang secara terpercaya dan sukses meneruskan serangkaian kebijakan yang dicetuskan oleh Sir Hercules. Pengakuan status yang diberikan kepada Koloni pada waktu itu menemukan ekspresi dalam ijin yang saat ini (23 Januari 1863) diserahkan kepada gubernur Hongkong untuk mengenakan seragam kelas satu.

Pada waktu kala Sir H. Robinson datang ke Hongkong (9 September 1859), Petinggi Perdagangan siap berpindah ke Shanghai kala Sir F. W. Bruce (sejak 6 Juni 1859), selaku Utusan yang Mulia di Tiongkok, menunggu perintah, usai kekalahan armada Inggris di Peiho (25 Juni 1859). Hubungan Inggris dan Prancis dengan Tiongkok bertahan. Uutsan AS Ward telah berupaya (27 Juni 1859) untuk memulai Persekutuan dan menjadi orang pertama yang menerima kehadiran Kaisar, namun mendapati dirinya diperlakukan dalam bentuk sikap terhadap orang yang dicap barbar dan merasa tidak nyaman. Usai banyak penundaan, rencana penindakan disepakati antara Inggris dan Prancis, dan lewat perintah Lord John Russell (10 November 1859) sebuah bentuk ringan dari ultimatum dipersembahkan kepada Otoritas Tiongkok (Desember 1859). Walau ultimatum tersebut berada di bawah pengadaan para Utusan Tiongkok, Waliraja dua Provinsi Kiang di Tiongkok Tengah (Ho Kwei-sin), yang tertekan oleh pemberontakan Taiping, membujuk pemerintahnya untuk menjalin perdamaian dengan Inggris dan Prancis dan benar-benar meminta Persekutuan (Maret 1860) untuk bantuan militer melawan pasukan Taiping. Namun, peristiwa tersebut menjadi diketahui di Peking, sebuah perintah diserahkan untuk penangkapannya dan ia dihukum sebagai pengkhianat. Sebuah jawaban terhadap ultimatum Sekutu kini dikeluarkan (8 April 1860), seperti tak meninggalkan ruangan untuk negosiasi lanjutan. Pemerintah Tiongkok mendeklarasikan bahwa mereka tak pernah berniat untuk melaksanakan keputusan Perjanjian Tientsin. Sekutu tak bersiap untuk langsung melanjutkan perang, namun Pulau Chusan kala itu (21 April 1860) diduduki oleh armada Inggris. Untungnya, protes kembali terjadi melawan kebijakan perang yang dicetuskan oleh Lord Palmerston dan tanpa memandang pengecaman terhadap tindakan Sir J. Bowring, yang ditujukan kepadanya oleh Mr. Bright dan Mr. Sidney Herbert (16 Maret 1860). Parlemen menyatakan bahwa kehormatan Britania Raya dipertaruhkan. Lord Elgin kembali ke Tiongkok dengan pasukan baru untuk melakukan lagi penugasan yang dilakukan olehnya lewat kekeliruan penempatan. Kala pengerahan ulang didatangkan ke Tiongkok, benteng Taku dipakai pada serangan dan Tientsin diduduki (26 Agustus 1860). Pada akhirnya, usai serangan kejut pengkhianatan dan kebarkaran resmi Tiongkok, Peking direbut (13 Oktober 1860), istana musim panas Kekaisaran dibakar lewat cara retribusi (18 Oktober 1860), dan Konvensi Peking (24 Oktober 1860) pada akhirnya memberlakukan ratifikasi Perjanjian Tientsin. Sesuai dengan tuntutan Sekutu, penindakan perkara internasional kini dipindah dari Kanton ke Peking dan Tsungli Yamen dibentuk (Januari 1861) sebagai badan khusus untuk urusan luar negeri. Usai kematian Kaisar Hienfung (22 Agustus 1861), Pangeran Kung dimajukan dan lewat kudeta (1 November 1861) mengangkat dirinya menjadi perdana Menteri kekuasaan baru, para kepala dari para kepala yang meliputi Janda Permaisuri dan Ibu Suri dari Kaisar Tungchi yang masih kecil. Kemudian, Pangeran Kung mendirikan Badan Pabean Maritim Luar Negeri yang dihimpun oleh Mr. H. N. Lay dengan bantuan Mr. (kemudian Sir) Robert Hart. Pada masa Mr. Lay cuti ke Inggris (1862 sampai 1863) untuk mengirim sekumpulan kapal meriam di bawah naungan Kapten Sherard Osborne, R.N., Sir R. Hart meraih kepercayaan penuh Pemerintah Tiongkok. Dengan menolak penempatan rombongan tersebut di bawah perintah Otoritas Provinsional, Mr. Lay dipecat oleh Pangeran Kung (19 Juli 1864) dan Sir R. Hart memegang kendali tertinggi Badan Pabean Luar Negeri. Dengan bantuan Pasukan Sekutu (sejak 21 Februari 1862) Shanghai terhindar dari ancaman serangan Taiping dan, dengan berterima kasih kepada jasa Ever-Victorious Army di bawah naungan Jenderal Ch. Gordon (6 Januari 1863, sampai 1 Juni 1864), pemberontakan Taiping diredam lewat penaklukan Nanking (19 Juli 1864) dan perdamaian dipulihkan di Kekaisaran kala itu.

Pada masa itu, hubungan Hongkong dengan Pemerintah Tiongkok sangat terhimpun. Sepanjang pendudukan Kanton oleh Pasukan Sekutu berlanjut (5 Januari 1858, sampai 21 Oktober 1861), Hongkong nampak merupakan pelabuhan suplai untuk kota Kanton. Kemunculan perang dengan Tiongkok, pada 1860, juga memberikan stimulus segar untuk kegiatan Kolonial di berbagai arah dan komisariat dan jasa transportasi, disyaratkan oleh Pasukan Sekutu dari Oktober 1859, sampai menjelang tahun 1860, menyebabkan kepentingan pengangkutan Koloni berkembang pada suatu waktu, sementara perang itu sendiri nampak dari kejauhan.

Keuntungan utama dari sifat berkelanjutan bahwa Hongkong timbul dari perang kedua dengan Tiongkok yang melibatkan pendudukan Semenanjung Kowloon. Saran resmi pertama dari pengaruh besar yang ditujukan kepada Kowloon nampak bermula dari perwira AL. Pada 2 Maret 1858, empat bulan sebelum keputusan Perjanjian Tientsin, Kapten W. K. Hall, dari H.M.S. Calcutta, menyerahkan salinan surat kepada Pemerintah lokal yang ditujukan olehnya kepada Earl of Hardwicke. Dalam surat tersebut, Kapten Hall menyatakan baha kesempatan saat ini dalam pelaksanaan pendudukan Kowloon Point dan Stonecutters' Island seharusnya tak dilewatkan, khususnya kala kekuatan lain dapat menduduki titik-titik penting tersebut dari pengerahan besar Hongkong. Kapten Hall berpendapat bahwa Semenanjung Kowloon akan menyediakan banyak garis depan yang dibutuhkan untuk lahan bangunan komersial dan akomodasi barak tambahan; bahwa pendudukan Kowloon oleh Inggris akan meniadakan bahaya terhadap pengangkutan dagang, yang berlabuh pada musim topan di dekat pemukiman masyarakat Tiongkok tak berhukum di Tsimshatsui, terancam; bahwa H.M. Naval Yard dapat dipindahkan ke Kowloon dan sisi saat ininya dipersenjatai dengan barak-barak; dan bahwa Stonecutters' Island akan dipakai untuk tempat karantina dan memperkuat pertahanan Koloni. Jenderal Ch. van Straubenzee nampak sesekali mengambil saran Kapten Hall dan melapor kepada Kantor Perang (pada Maret 1858) bahwa ia menyerahkan rekomendasi kepada Lord Elgin yang meliputi klaim-klaim yang dibuat pada keputusan perang dalam pendudukan Semenanjung Kowloon. Lord Elgin, yang tak pernah melakukan hal apapun untuk Hongkong aagr ia dapat membantu dan bahkan tak menghadapi ketegangan untuk meweujudkan keputusannya ke Koloni, enggan menaati saran aneksasi Kowloon. Ia berujar bahwa ia tak memiliki perintah terhadap persoalan tersebut. Sehingga, Perjanjian Tientsin (28 Juni 1858) meninggalkan Hongkong dalam posisi yang ditentukan pada Perjanjian Nanking. Namun, Sir J. Bowring mengalihkan perhatian Kantor Kolonial ke pengaruh Kowloon, dan pada tahun berikutnya (29 Maret 1859) juga mendorong aneksasinya lewat pendudukan dalam perkataan berikut. 'Pendudukan semenanjung kecil di seberang pulau menjadi lebih dan lebih berpengaruh. Untuk berkata tak ada persoalan pertahanan militer dan AL, hal ini akan menjadi nilai perdagangan dan sanatorium besar, sementara untuk Tiongkok, hal ini tak hanya tak bernilai, namun tempat anarki dan sumber ketegangan. Sehingga, aku berharap agar tindakan akan diambil untuk mewujudkan pendudukan terhadap wilayah lahan tersebut.' Pada Oktober 1850, Otoritas Downing Street menerima rekomendasi tersebut atas dasar Kantor Perang berhubungan dengan kemunculan perang dengan Tiongkok. Pada 12 Maret 1860, Mr. Sidney Herbert (kemudian Sekretaris Negara untuk Perang), sepakat dengan usulan tersebut, menyerangkan memorandum ke Hongkong soal pendudukan militer Kowloon. Aneh untuk diujarkan, pada hari yang sama (12 Maret 1860) Sir H. Robinson menyerahkan ke Sir P. W. Bruce, atas saran Sir H. Parkes, sebuah memorandum tentang; pendudukan sipil Kowloon. Sir H. Parkes membujuk Gubernur untuk merebut semenanjung tersebut atas dasar bahwa ia, selaku Ketua Komisi dalam pendudukan Kanton, meyakini bahwa ia dapat dengan mudah diterima dari Waliraja Kanton Lao Tsung-Kwong. Sir Hercules mula-mula tak berkehendak untuk mewujudkannya karena piagam Koloni tak mengandung isi untuk pengadaan semacam itu. Ia membiarkan Pemerintah Tiongkok untuk memegangnya atas dasar kala itu dibutuhkan untuk pelaksanaan perang. Sehingga, sebagian semenanjung tersebut, dengan sanksi Gubernur, tak resmi dipakai (sejak Februari 1860) sebagai tempat kemah. Meskipun demikian, Sir Hercules menyerahkan usulan Sir H. Parkes, kepada Sir F. Bruce pada 12 Maret 1860. Keesokan harinya (13 Maret 1860) dorongan baru terhadap aneksasi Kowloon, dan sesosok yang setelah itu mencetuskan gagasan tersebut, datang ke Hongkong, diwakili Jenderal Sir Hope Grant, G.C.B., panglima ekspedisi Inggris. Pernyataannya adalah sebagai berikut. 'Pada pesisir seberang, dan dalam tiga per empat mil, adalah wilayah Kowloon, sebuah tempat yang sangat dicemaskan untuk langsung diduduki—pertama, karena pendudukannya secara mutlak khusus untuk pertahanan pelabuhan Hongkong dan kota Victoria; kedua, karena ini merupakan tempat sehat terbuka, yang layak untuk temah perkemahan kala kedatangan pasukan kami; ketiga, kala kejadian perang akan menjadi tempat layak untuk pendirian barak yang ditujukan untuk garisun Hongkong; dan terakhir, karena, jika kami tak merebutnya, Prancis mungkin akan melakukannya. Wilayah tersebut berjarak sekitar dua mil dan utamanya sehat, layak untuk menghadapi muson barat daya. Namun, terdapat kesulitan dalam cara tersebut. Mr. Bruce, utusan berkuasa penuh kami, mengirim ultimatum kepada Pemerintah Tiongkok untuk memperkenankan kami selama sebulan untuk menjawab dan perang tak benar-benar dideklarasikan; sehingga perebutan paksa terhadap wilayah tersebut takkan menjadi terlalu sah.' Dari jurnal Sir H. Parkes, hal tersebut nampak bahwa pada 16 Maret 1860, ia berkonsultasi dengan Sir H. Robinson dan Jenderal Grant, dan ini merupakan waktu kala ia berujar. 'Usai mendengar apa yang telah aku katakan, Sir H. Robinson dan Sir Hope Grant menerima cara pemikiranku terhadap keinginan merebut wilayah Kowloon, kala mereka mulai mendaratkan pasukan … Sir H. Robinson dengan segala keganasannya harus bergerak maju dan aku harus merebut kembali Kanton untuk melaksanakannya secepat mungkin.' Kemudian, Sir F. Bruce juga didapati menyepakati usulan pendudukan Sir Hercules yang secara resmi memerintahkan Sir H. Parkes untuk menghimpun pengadaan. Waliraja Lao tak membuat kesulitan. Pada 21 Maret 1860, ia menandatangani, menyegel dan mengirim pengadaan yang menyerahkan Semenanjung Kowloon 'atas dorongan Harry Smith Parkes, Esquire, Companion of the Bath, Anggota Komisi Sekutu di Kanton, atas perantara Pemerintah Yang Mulia Inggris.' Pada 24 Maret 1860, Kolonel Macmahon memberikan catatan kepada penduduk Tiongkok di Kowloon bahwa tak ada pemukim lagi yang akan diperkenankan datang kesana pada masa mendatang selain seluruh orang undangan yang singgah disana yang akan dilindungi dan dijauhkan dari penjahat. Kala Lord Elgin datang (21 Juni 1860), pendudukan Kowloon untungnya menjadi kenyataan yang tak ditunda olehnya. Sehingga, ia mengadakan Konvensi Peking (24 Oktober 1860) agar pengadaan Kowloon harus ditunda dan agar semenanjung tersebut harus 'dengan pandangan untuk penghimpunan hukum dan penataan di dalam dan sekitaran pelabuhan Hongkong, diserahkan kepada Yang Mulia Ratu Britania Raya dan Irlandia, para pewaris dan penerusnya, untuk dimiliki dan dipegang sebagai Wilayah Dependensi Koloni Yang Mulia Britania di Hongkong.' Ini kemudian tertuang dalam Konvensi bahwa klaim Tiongkok untuk pengadaan di semenanjung tersebut harus diselidiki oleh Komisi Terpadu dan pembayaran diserahkan kepada orang Tiongkok manapun (yang klaimnya dapat dihimpun) jika pencabutan mereka harus dibutuhkan. Dalam mendorong pelaksanaan tersebut, sebuah Komisi dihimpun (26 Desember 1860) dan upacara penyerahan Semenanjung Kowloon kepada Mahkota Inggris dilaksanakan (19 Januari 1861) dengan kehadiran majelis besar dan sekitar 2.000 pasukan. Salah satu Mandarin Kanton menyerahkan surat tanah kepada Lord Elgin dalam menunjang pendudukan tersebut. Sir Hercules dan Lady Robinson beserta Sir H. Parkes menjalankan fungsi tersebut dan pihak kerajaan ditempatkan di tengah-tengah kerumunan majelis dan gemuruh penghormatan ditembakkan oleh pasukan perang di pelabuhan dan baterai di Stonecutters' Island. Ini merupakan tindakan resmi terakhir yang dilakukan di Tiongkok oleh Lord Elgin yang dengan pemulihan meninggalkan Hongkong untuk menuju (21 Januari 1861) ke Inggris melewati Manila dan Batavia. Namanya dikenang di Hongkong karena memberikan ruang pada waktu itu terhadap wilayah berguna di kota tersebut. Sir H. Robinson mengangkat Mr. Ch. May untuk bertugas sebagai Komisioner Inggris selaras dengan beberapa deputi Tiongkok yang memegang klaim penduduk asli dan menandai perbatasan, dengan tujuan ia dibantu oleh Mr. Bird dari Royal Engineers' Department, yang mensurvei dan memetakan seluruh semenanjung. Namun kini timbul pertanyaan apa dasar antara Koloni, AD dan AL. Sir Hercules menghimpun sebuah Badan untuk keperluan tersebut yang diwakili oleh Mr. Ch. St. G. Cleverly dalam Pemerintahan Sipil, Kolonel Mann, R.E., AD, dan Kapten Borlase, R.N., Kelaksamanaan. Namun Badan tersebut melaporkan (7 Maret 1861) ketidakmampuan mereka untuk mengadakan perjanjian apapun. Persoalan tersebut dibeberkan. Sir Hope Grant mengklaim—bahwa gagasan pendudukan semenanjung tersebut telah bermula pada Otoritas Militer; bahwa Kantor Kolonial menyepakati pendudukan Kowloon untuk tujuan militer; bahwa pengadaan diatur oleh otoritasnya sendiri; bahwa semenanjung diserahkan oleh Konvensi Peking sehingga harus diubah menjadi wilayah militer murni yang terpisah dan terputus dari Pemerintah Hongkong; bahwa tingkat dasar tertinggi dan tersehat di semenanjung tersebut harus langsung dipakai untuk pendirian barak-barak. Rencana untuk itu dimajukan oleh Jenderal Grant tanpa jeda (April 1861) dan disepakati, dengan beberapa syarat, oleh Kantor Perang (13 Maret 1862). Di sisi lain, Sir H. Robinson menyatakan kepada Kantor Koloniale (13 Februari 1861) bahwa gagasan Kowloon yang ada tak bermula dari Otoritas Militer; bahwa Pemerintah Hongkong, yang awalnya mendorong pendudukan Kowloon, memiliki pandangan kebutuhan penyediaan keinginan masyarakat umum serta garisun militer; bahwa pengadaan dilakukan di bawah otoritasnya sendiri; bahwa Konvensi Peking menyatakan bahwa semenanjung tersebut diduduki sebagai Dependensi Koloni Hongkong; bahwa semenanjung tersebut tak terpisahkan dari kesejahteraan Koloni, hal ini diwajibkan untuk mempertahankan penduduk Tiongkok di beberapa tempat dan mencegah komunitas Eropa dan Amerika dari pergesekan dan kesenjangan percampuran dengan penduduk Tiongkok; bahwa semenanjung tersebut juga dibutuhkan oleh Koloni untuk menyediakan akomodasi penyetoran, ruang untuk dok, untuk rumah sakit, untuk kediaman pribadi dan untuk udara dan penggelontoran; bahwa tempat tersebut secara khusus diklaim oleh Otoritas Militer tak terpisahkan dari keperluan yang dimajukan dan bahwa, tanpa tempat tersebut, nyaris takkan menguntungan untuk Koloni tersebut memiliki Kowloon secara keseluruhan. Aneh untuk diujarkan, pernyataan tak kontroversial dari Sir H. Robinson, yang sejarah kowloon berikutnya disediakan untuk mendasarkan kebenaran, dikuas oleh tindakan sederhana Pemerintah Kekaisaran. Keinginan, kesejahteraan dan pengembangan Koloni dikorbankan untuk kepentingan militer Kekaisaran yang usai semuanya kemudian mendapati perlakuan buruk oleh tindakan tak berhak tersebut. Namun hal tersebut, selain pencederaan serius dan permanen yang menimpa Koloni tersebut, kontribusi militer tahunan nampak dituntut, hanya dapat dijelaskan lewat anggapan bahwa Pemerintah yang Mulia membiarkan penghirauan persoalan serius terhadap kemakmuran Hongkong ayang disediakan oleh pengerahan pergerakan pendudukan sipil Kowloon yang akan diberikan. Sengketa timbul sampai 1864, kala Otoritas Militer mendapatkan jatah besar dan hak menonjol tertentu atas sisanya, yang dibagi antara Koloni dan AL. Pada penjualan lahan, yang dilakukan pada 1864 (25 sampai 29 Juli), sekitar 26 lahan kelautan dan 39 lahan tanah dalam dijual, pada pengadaan singkat, dengan harga premium $4.050 dan sewa tahunan $18.793 (yang jumlah seperempatnya harus dibayarkan). Satu bagian yang menjadi nilai esensial untuk Koloni tersebut dipergantungkan oleh Otoritas Militer.

Pada musim semi 1860, jatah ringan didiskusikan. Gagasan tersebut mengangkat Gubjen Wilayah Dalam Yang Mulia di Timur, yang harus memadukan pemerintahan sipil dan militer Mauritius, Ceylon, Negeri-negeri Selat dan Hongkong. Namun, tak ada skema amalgamasi lebih lanjut di luar pelantikan Komisi Pertahanan Kolonial.

Hubungan Koloni dengan Otoritas Kanton, usai evakuasi Kanton (21 Oktober 1861), di bawah naungan Konsul Yang Mulia di kanton, tunduk pada kendali Utusan Inggris di Peking. Selain itu, kala kasus menekan manapun terjadi, proses penuntasannya jarang ditindak. Salah satu contohnya terjadi pada Januari 1865, kala penduduk Tiongkok di Hongkong diculik dari perahu di pelabuhan dan diminta tebusan di sebuah desa dekat Shamtsiin, Distrik Sun-on. Pendaftar Umum baru (C. C. Smith), tanpa kehilangan waktu, memutuskan untuk memakai H.M.S. Woodcock dan bergerak ke Deep Bay. Serombongan jaket biru, di bawah komando Kapten Boxer, dari H.M.S. Hesper mendatangi wilayah tersebut dengan Pendaftar Umum dan menangkap, untungnya tanpa perlawanan, penculik dan tahanannya yang dibawa ke Hongkong.

Salah satu hal yang menarik perhatian Sir H. Robinson di Hongkong adalah reformasi Kepegawaian Negeri. Dengan sangat bijak, ia memerintahkan para tenaga kerjanya dalam pengarahan dengan upaya untuk merrevisi gaji resmi. Namun kala rancangan Perintah (13 tahun 1860) untuk menghimpun revisi Aturan Sipil di bawah diskusi dalam Dewan Legislatif (26 Desember 1859), para anggota tak resmi (J. Jardine, J. Dent dan Geo. Lyall) berpendapat bahwa, walau gaji sebagian besar pegawai negeri tak mencukupi, tidak ada dana yang tersedia untuk memberlakukan peningkatan gaji. Namun, mereka merekomendasikan untuk meningkatkan gahi empat pegawai bawahan yang disebutkan oleh mereka. Terdapat juga saran agar para pegawai Hongkong, alih-alih memiliki gaji yang ditingkatkan pada catatan penugasan, harus memiliki kesempatan promosi ke Koloni lain. Sir H. Robinson, walau mengalami kegagalan pada beberapa hal dalam reformasi Aturan Sipilnya, meneruskannya dengan mendirikan Skema Pensiun (5 Mei 1862) di bawah Perintah 10 tahun 1862 kala ia menetapkan gaji pensiun yang dibayarkan kepada para pegawai yang bertugas lama dan sah.

Beberapa kantor baru didirikan oleh Sir H. Robinson. Untuk kemanfaatan marinir dagang, Gubernur mendirikan Dewan Penyelidikan Kelautan (Perintah 11 tahun 1860) dan Badan Penguji untuk pemberian sertifikat kompetensi untuk orang-orang handal dan rekan (perintah 17 tahun 1860). Sertifikat pertama yang dikeluarkan diterima oleh Mr. Samuel Ashton dari Vindex (31 Agustus 1861) dan antara Juli 1863, dan Juni 1864, sebanyak 48 orang handal dan 28 rekan disahkan oleh Badan Penguji. Sir Hercules juga merombak Badan Kepolisian (Perintah 6 tahun 1862) dengan membawahi (23 Juli 1862) dua magistrat dengan kuasa setara (Ch. May dan J. Ch. Whyte) untuk bekas kepala magistrat dan asistennya. Pada masa yang sama (7 Juli 1862), Dewan Yurisdiksi Dasar, di bawah Hakim Tingkat Rendah (H. J. Ball) dihimpun lewat Perintah 7 tahun 1862 sebagai cabang Mahkamah Agung.

Namun, penambahan paling bermanfaat dan utama dari kelangsungan Kepegawaian Negeri, yang diurus oleh Sir H. Robinson, adalah serangkaian reformasi, yang tertuang dalam Skema Kadet, yang diperkenalkan untuk pemerintahan baik dari penduduk Tiongkok di Koloni. Sir Hercules, yang nampak mengambil kesempatan Sir Harry Parkes dengan Tiongkok untuk rancangannya, mengambil perlakuan khusus untuk mewujudkan dua hal, pertama, bahwa Tiongkok harus dengan sepenuhnya dan benar memberitahukan keadaan, keperluan dan penjelasan setiap tindak Pemerintahan yang berdampak pada kepentingan mereka, dan, kedua, agar dalam setiap kasus Gubernur harus memberitahukan secara akurat soal apakah Tiongkok dalam kasus manapun, negeri atau swasta, benar-benar ingin atau butuh atau berharap untuk diujarkan. Selaras dengan bagian pertama program tersebut, Sir Hercules menghimpun kantor penerjemahan dan melakukan publikasi penerjemahan besar dari setiap keputusan yang dibuat olehnya dalam perkara Tiongkok. Ia mula-mula mengakui kebutuhan tersebut dalam kaitan dengan pemberontakan yang ditawarkan oleh para pegadai Tiongkok dan orang perahu kargo untuk dinaungi oleh Pemerintah dan menyerahkan terjemahan yang berhati-hati dari Perintah-perintah yang diterbitkan (5 Mei dan 24 November 1860). Namun, ia bergerak lebih jauh dan mendirikan (1 Maret 1862) edaran Tiongkok terpisah dari Hongkong Government Gazette. Ia tak hanya memutuskan agar setiap tindakan Pemerintah yang berdampak pada penduduk Tiongkok harus diterbitkan dalam Gazette, namun mengambil luka besar yang secara pribadi untuk menguji kelengkapan dan kebenaran karya penerjemah. Dalam mendorong bagian kedua dari program tersebut, Sir Hercules mengambil langkah besar. Ia meniadakan upaya mengatur Tiongkok secara langsung melalui pemimpin mereka sendiri (Tipous), melucuti seluruh tugas Tipous (30 Juni 1861) dan membuat keputusan pendaftar Umum, berkaitan dengan penduduk Tiongkok, fungsi yang sama yang dijalankan oleh Jurutulis Kolonial dalam kaitan dengan warga Eropa. Tindakan tersebut adalah pengembalian kepada dwiguna asli pemerintah yang ditujukan Kapten Elliot kala Koloni dibentuk pada 1841. Edaran Tionghoa pertama dari Hongkong Government Gazette (1 Maret 1862) memperkenalkan kebijakan baru lewat notifikasi sederhana, yang benar-benar memberlakukan revolusi dalam pemerintahan penduduk Tiongkok, sehingga seluruh penerapan pada Pemerintah, pada pihak penduduk Tiongkok, harus dibuat lewat petisi (pien) kepada Pendaftar Umum, Namun, Sir Hercules secara jelas memandang bahwa kesuksesan tindakan yang tak terpisahkan dari kantor Pendaftar Umum harus hanya dipercayakan kepada sosok yang tak hanya handal dengan bahasa Tionghoa dan gaya pemikiran dan hidup Tiongkok, namun bersimpati dan menyentuh warga Tiongkok. Dalam contoh pertama ini, keperluan tersebut membentuk Skema Kadet. Pada model sistem yang dibuat oleh Sir J. Bowring untuk melatih para penerjemah Konsuler, Sir Hercules meluncurkan (23 Maret 1861) skema untuk menyediakan Koloni dengan staf penerjemah berpendidikan baik yang harus belajar bahasa Tionghoa di Hongkogn dan layak, kala terkualifikasi, untuk diangkat menjadi kepala sejumlah departemen. Mereka tak ditujukan untuk bertindak selaku penerjemah Dewan namun mengisi jabatan tinggi dalam Penugasan terhadap pengetahuan pemikiran dan sifat Tiongkok yang menyediakan beberapa kemajuan khusus. Skema tersebut sesuai dengan kesepakatan Pemerintahan Yang Mulia, tiga kadet semacam itu (C. C. Smith, W. M. Deane dan M. S. Tonnochy) diangkat menjadi (3 April 1862) penerjemah murid, dan menjalani dua pengujian ketermungkinan pada tahun 1863. Mr. (kemudian Sir) C. C. Smith menjadi kadet pertama yang menjabat sebagai pendaftar Umum, yang dikatakan sebagai Jurutulis Kolonial untuk penduduk Tiongkok (24 Oktober 1864), Mr. Tonnochy menduduki jabatan dalam derajat yang sama pada masa berikutnya (1 November 1865).

Penyelidikan terhadap penyalahgunaan Kepegawaian Negeri dari pemerintahan sebelumnya dipercayakan oleh Sekretaris Negara kepada Gubernur dalam Dewan Eksekutif dan diberlakukan pada 13 Agustus 1860. Kala pertemuan Dewan diadakan secara terbuka dan seluruh catatan dan bukti dicetak dan diterbitkan, penyelidikan mengerikan tersebut hanya ditujukan untuk menyetir pada lumpur pertikaian lama dan menghasilkan penekanan menguntungkan antara Pendaftar Umum (yang mundur dan menarik diri dari jabantannya) dan Petinggi Kepolisian. Selain itu, penugasan khusus yang diperkenankan pada Gubernur pada segala pihak dalam kasus yang diberikan kepada penyunting Daily Press merupakan kesempatan untuk mengembangkan isu-isu sampingan dan bahkan menambah jumlah tahanan dari penjara untuk membantunya dalam memburu hal yang dibencinya. Hasil akhir dari penyelidikan menekan tersebut (berlanjut sampai 24 September 1861) adalah bahwa Koloni secara permanen kehilangan penugasan sosok yang merupakan penerjemah Dewan terbaik yang pernah dimiliki oleh Koloni, dan yang tak pernah setara dalam penugasannya selaku perwira polisi detektif. Namun pernyataan penyunting Daily Press tak selaras dengan cangkupan penyelidikan. Ia menekankan penyelidikan lanjutan dan ingin bekas Pelaksana Jabatan Jurutulis Kolonial dimakzulkan. Kala Sir H. Robinson menentang pembukaan ulang penyelidikan apapun, penyunting yang risih tersebut mengadu kepada Sekretaris Negara, mengajukan berbagai dakwaan melawan Gubernur dan (dalam ketiadaannya) melawan Administrator (W. T. Mercer). Usai perbincangan panjang, Adipati Newcastle pada akhirnya (pada musim gugur 1862) memberitahukan kelihan bahwa, karena ia telah lima kali didakwa atas dasar fitnah, ia tak mengadakan pengadaan apapun dan sehingga Kantor Koloni tak lagi menerima komunikasi darinya. Sekretaris Negara yang sama juga meregulasikan, lewat Edaran 20 Agustus 1863, pengaturan pegawai negeri untuk dapat menulis untuk atau kepada surat-surat kabar publik. Adipati Newcastle menyatakan aturan bahwa, walau tak ada pertentangan pegawai negeri mengisi surat-surat kabar dengan artikel-artikel yang ditandatangani dengan nama mereka tentang subyek kepentingan umum, mereka tak bebas untuk menulis soal pertanyaan yang dapat disebut politis, maupun untuk menghimpun artikel apapun pada surat-surat kabar yang, dalam menanggapi sikap pemerintah, biasanya melampaui diskusi adil dan sedang.

Dalam Dewan Legislatif, Sir H. Robinson mengenalkan perubahan penting lewat pemberlakuan yang kini diberlakukan, lewat perintah Pemerintah Dalam Negeri, soal kemerdekaan suara yang dulunya diperkenankan kepada anggota resmi. Serangkaian perintah dan aturan yang ada dinaungi (12 Juli 1858) dan, memakainya sebagai pencangkupan. Sir Hercules mengatur Dewannya seperti halnya tempa besi, menghimpun fungsinya secara ketat untuk legislasi, tak memperkenankan kritik terhadap aturan Eksekutif, dan mengurangi pengaruh masyarakat pada deliberasi Dewan Legislatif pada tingkat minimum terrendah sememungkinkannya. Ia bertindak atas prinsip bahwa legislasi tak harus dipengaruhi oleh wacana pihak tak bertanggung jawab di luar Pemerintah. Satu-satunya penekanan yang diperkenankan olehnya sebanyak mungkin pada anggota tak resmi adalah diskusi pertanyaan penggelontoran dan perpajakan.

Sebagai pemberlakuan legislatif pada masa itu, aturan transaksi komersial meraih perhatian besar. Sulitnya, Gubernur lainnya melakukan banyak penaungan terhadap legislasi perdagangan. Sebelas Perintah yang disahkan secara khusus meliputi persoalan perdagangan, seperti kapal penumpang Tiongkok (6 tahun 1860), bayaran yang ditarik di bawah Perintah Pengangkutan Dagang (10 tahun 1860), ekspor bahan militer (3 tahun 1862), perlindungan paten (14 tahun 1862) dan markah dagang (8 tahun 1863), hukum pemungut cukai dan kreditur (4 of 1863 and 5 of 1864), bills of sale (10 of 1864), tagihan dan catatan perjanjian (12 tahun 1864), hukum perdagangan (18 tahun 1864) dan terakhir perusahaan, regulasi dan pergerakan perusahaan dagang (1 tahun 1865). Perintah tersebut memberdayakan gubernur untuk melarang ekspor barang militer yang disebabkan akibat meninggalkan sikap netral yang Pemerintah Inggris nyatakan dalam hubungan dengan Pemerintah Manchu dan Pemberontak Taiping sampai 21 Februari 1862, kala (sebagai yang disebutkan di atas) Taiping sempat kembali mengancam Shanghai. Edaran proklamasi berikutnya melarang ekspor senjata dan amunisi yang ditujukan untuk menghentikan suplai yang dibawa oleh Taiping dari Hongkong, namun mengeluhkannya tak adil karena tak ada pelarangan serupa yang diberlakukan pada pelabuhan-pelabuhan di Inggris dan India. Akibatnya, terjadi pergesekan operasi firma yang terhubung dengan perdagangan tersebut dalam penyetoran militer, dan sejumlah penyitaan dilakukan oleh Petinggi Pelabuhan pada Februari 1863. Pada 1862, penemuan sistem khusus yang mengeluarkan sertifikat palsu untuk deposit candu (14 Juni) membuka mata publik untuk perumusan hukum pemungut cukai dan kreditur. Jaksa Agung (J. Smale) merancang Perintah Kebangkrutan (16 November 1863) yang secara khusus mengadaptasi keadaan lokal, namun diatur oleh para penasehat Kantro Kolonial yang dikerahkan (5 tahun 1864) untuk diterima oleh Dewan. Dalam hubungan dengan kasus candu yang sama, hal tersebut diputuskan oleh juri (7 Agustus 1863) bahwa peritnah pengiriman, melalui penjualan dan pembayaran, tak membebaskan gerai dari resiko dalam kasus mendesak yang harus dilakukan pada artikel yang dijual usai perintah tersebut berpindah tangan. Kala rancangan Perintah Perusahaan (1 tahun 1865) di bawah pengesahan Dewan (pada 1864), persoalan perpaduan perusahaan dengan persoalan terbatas, yang Gubernur saat itu pandang memicu marabahaya bagi Hongkong, menciptakan kebangkitan banyak diskusi yang digerakkan. Posisi yang diambil oleh Gubernur dalam persoalan tersebut memicu protes oleh salah satu anggota dewan tak resmi (J. Whittall) bahwa bahasa Gubernur bersifat ofensif terhadap Dewan.

Perdagangan Tiongkok juga menerima pembagian adil dari perhatian Pemerintah, dan Sir Hercules menjadi Gubernur pertama yang memahami bagaimana bersepakat dengan pratek umum pemberontakan yang ditawarkan Tiongkok terhadap Pemerintahan lemah dengan memadukan pengerjaan dalam rangka menandai esensi terukir mereka atau legislasi tak sempurna. Tanpa disadari dari apa yang dibuat oleh Sir Hercules, Tiongkok mengembalikan pratek tersebut tiga kali dalam empat tahun berturut-turut namun memberikan setiap kesempata kala mereka terdorong, pada pihak Gubernur, diam namun bersikap sangat tak berkompromi. UU Pegadaian (3 tahun 1860) memberlakukan penutupan pegadaian dan UU tersebut bertahan dalam jangka panjang selaku surat mati kala pegadaian bergerak pada pergerakan tertentu. Namun, mereka mengajukan kala mereka mendapati bahwa Gubernur menutup telinga terhadap seluruh perwakilan mereka. Dalam rangka menerima tebusan melawan dorongan hal-hal yang ditujukan dalam transit antara kapal dan pantai, sebuah UU (15 tahun 1860) disahkan untuk pendaftaran dan pengaturan orang yang bekerja pada kaapl-kapal kargo. Kala UU tersebut diberlakukan (1861), mogok massal terjadi pada pihak pekerja kapal kargo, namun lewat pemberlakuan terhadap pihak Gubernur dan komunitas yang mereka ajukan untuk pendaftaran. Para kuli kursi juga melakukan mogok (pada 1863) kala mereka mula-mula mendapati sistem pendaftaran dan pelisensian kendaraan umum lewat Perintah 6 tahun 1863. Mereka juga bergerak, usai nyaris tiga bulan pemberontakan pasif, dan UU baru memberlakukan bon besar kepada publik.

Sebuah pengadilan penting (Moss versus Alcock) diadakan di Mahkamah Agung pada 27 Desember 1861. Seorang warga Inggris, yang menyerang pegawai Jepang di Kanagawa, dihukum denda dan pidana oleh Konsul Inggris yang hukumannya dikonfirmasikan oleh Sir Rutherford Alcock, Utusan Yang Mulia kala itu di Tokyo. Namun kala tahanan dijebloskan di Penjara Hongkong, ia mengajukan banding kepada Mahkamah Agung dan memberikan tuntutan $2.000 kerusakan, karena Konsul hanya memiliki kuasa untuk memutuskan denda atau pidana. Akibat kasus tersebut (10 Juli 1863), surat-surat paten dukeluarkan pada yurisdiksi Kepala Hakim Hongkong terkait keputusan Konsuler yang dibuat di Jepang. Sepanjang pengadilan (Moss versus Alcock) telah terjadi (12 Desember 1861) orang-orang pertama selain nuansa bersinggungan sepanjang bertahun-tahun usai terjadi kala Mr. (kemudian Sir) John Smale, selaku Jaksa Agung atau Kepala Hakim, bertikai dalam Mahkamah dengan barister utama pada masa itu (E. H. Pollard). Sebuah upaya tak membuahkan hasil dibuat (23 April 1859) oleh Dr. Bridges untuk melibatkan Gubernur dalam Dewan untuk memodifikasi UU Amalgamasi Sir J. Bowring (12 tahun 1858) shingga memperkenankan para barister untuk membentuk kemitraan dengan pandangan memperkenankan mereka untuk merekrut kesehatan di Eropa tanpa memutus praktek mereka. Sepanjang perluasan cangkupan UU Amalgamasi, Sir H. Robinson mengulangnya dengan penyesalan tak terbatas pada masyarakat (lewat UU 12 tahun 1862). Ia nampak berserah kepada tindakan retrogresif tersebut oleh Kepala Hakim yang baru (W. H. Adams) dan Jaksa Agung yang baru (J. Smale) yang, seperti Gubernur, sedikit memahami kondisi menyedihkan pada profesi hukum di Koloni sebelum pengenalan UU tersebut. Dampak bermanfaat yang dihasilkan kini dianggap sebagai penunjangan yang tak lagi dibutuhkan. Selaras dengan masyarakat, yang mendengar tindakan tersebut hanya beberapa jam sebelum dibacakan dalam Dewan, protes melawan pemberlakuan tersebut. Akibatnya, para anggota dewan tak resmi (F. Chomley, C. W. Murray, A. Perceval) menuntut agar setidaknya penyidikan dilembagakan dalam pengerjaan UU Amalgamasi dan kebutuhan untuk pengulangan. Gubernur bergerak lebih maju dan membuat pemikirannya menetapkan persoalan tersebut sebelum hengkang, 'atas dasar wacana para pegawai hukum tinggi, yang perannya ditonjolkan dalam pengadaan wacana mereka ketimbang pandangan orang luar yang tak bertanggung jawab.' Kepala Hakim (W. H. Adams) dan Jaksa Agung (J. Smale) menganggap kebutuhan diulang untuk memberikan kemurnian terhadap cabang yang lebih tinggi dari profesi tersebut. Kepentingan publik dipertaruhkan terhadap hal tersebut. Namun, Gubernur bergegas memberlakukan UU melalui Dewan (3 Juli 1862), dan penentuan dini yang diberlakukan olehnya terhadap seluruh pertentangan kala menolak penyidikan atau pengesahan apapun, menyebabkan masyarakat umum menstigmatisasikan tindakan Sir Hercules dalam kasus tersebut, seperti dalam kasus lain, ditandai oleh 'sikap yang sangat keras kepala.' Seperti pemberlakuan hukum lain pada masa tersebut, UU utama dari nilai permanen dari hal tersebut (7 tahun 1860) memberikan otoritas terhadap dua Komisioner, H. J. Ball, Hakim Pengadilan Yurisdiksi Peringkasan, dan W. H. Alexander, Pendaftar pengadilan, untuk mengkompilasikan sekumpulan UU yang diberlakukan di Koloni dan utamanya mengkonsolidasikan hukum pidana. Karya penting tersebut, yang dimulai dikompilasikan Gubernur dengan salah satu rekomendasi Komite Parlementer tahun 1847, diselesaikan pada oktober 1864, di bawah sanksi yang diberikan oleh Dewan Penasehat (20 Februari 1864) untuk pengenalan hukum pidana Inggris di Koloni dengan adaptasi seperti keadaan yang dapat dinasehatkan.

Dengan gangguan yang disebutkan di atas di provinsi Kanton, penduduk Hongkogn membuat langkah besar pada beberapa tahun pertama dari masa tersebut. Pada 1860, penduduknya meningkat sampai 8.003 orang. Pada 1861, kala pendudukan Kowloon juga berkontribusi pada penambahan penduduk, meningkatkan jumlahnya menjadi 24.404 orang, meningkat dari 94.917 orang pada 1860 menjadi 119.321 pada 1861. Namun, setelah tahun tersebut, penduduknya meningkat tajam pada 1862, berulang pada 1863 dan bertahan pada 1864 dengan jumlah 121.498 orang.

Keuangan Koloni, walau sangat diberatkan oleh penggelontoran liberal pada kepegawaian negeri, menghimpun salah satu unsur paling menonjol dalam pemerintahan tersebut. Pendapatan tahun 1860 melampaui tahun 1859 dengan jumlah £28.958. Namun pengeluaran pada masa yang sama meningkat menjadi £6.281. Akibat transfer Kantor Pos Hongkong ke Pemerintah lokal (1 Mei 1860), penerimaa Kantor Pos muncul untuk pertama kalinya pada catatan untuk tahun 1860. Namun peningkatan pendapatan terbesar pada tahun tersebut berada di bawah kepala pendapatan lahan, yang pada tahun 1859 mencapai nyaris £17.000 akibat peningkatan besar dalam nilai lahan. Pendapatan tahun 1860 menjadi jumlah terbesar yang pernah dicapai, pada masa itu di Hongkong, dan empat kali lebih besar ketimbang tahun 1851. Koloni tersebut kini pada akhirnya sepenuhnya berdirkari dan memperdagangkan tahun 1861 dengan pencapaian aset (melebihi kemampuan) berjumlah nyaris £4.300. Pendapatan tahun 1861 (£33.058) nyaris menggandakan pendapatan tahun 1859, namun kepegawaian negeri besar kini diambil alih dan pengeluaran meningkat sampai £37.241. pengeluaran untuk tahun 1861 nampak meningkat di bawah nyaris setiap kepala pendapatan namun utamanya pada hal-hal penyewaan lahan dan lisensi, peningkatan cepat populasi, dan penjualan lahan yang terhubung dengan upaya untuk mengembangkan sumber daya Bowrington, menyebabkan peningkatan lebih lanjut pada nilai lahan. Mengikuti contoh Sir J. Bowring, Sir H. Robinson mendepositkan dari tahun ke tahun seluruh dana surplus dalam Bank Tercarter lokal sebanyak lima persen, dan sehingga £61.550 terdepositkan pada 1861. Sejak 1 Juli 1862, rekening Koloni tersimpan dalam bentuk dolar. Peningkatan ($20.502) pada pendapatan tahun 1862 utamanya tercatat meningkat lewat pos, kepolisian dan tingkat penerangan, kebun candu dan lisensi pegadaian, sementara peningkatan ($61.400) pengeluaran disebabkan oleh kepegawaian negeri dan penambahan kekuatan Pasukan Kepolisian. Hal-hal yang sama menyebabkan pengeluaran tahun 1863 melampaui ($10.000) pendapatan yang menurun sampai $54.884 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 1864, pos dan laba yang dihasilkan pada koin-koin subsidi (yang didapatkan dari Inggris) menyebabkan pendapatan meningkat sampai $61.471. Di sisi lain, pengeluaran pada tahun yang sama meningkat sampai $176.742, akibat pendirian percetakan uang dan investasi $250.000 dalam penjualan lahan dan rumah di Kowloon. Namun, karena tekanan komersial yang kini terjadi, perbedaan antara penerimaan dan pengeluaran berlanjut. Pada 4 Maret 1865, Sir H. Robinson berujar dalam Dewan Legislatif bahwa total pendapatan pada tahun sebelumnya berjumlah $637.845 dan pengeluarannya berjumlah $763.307, sebuah indikasi waktu yang buruk dalam penyetoran keuangan Kolonial.

Kala kondisi berkembang dari keuangan Kolonial dikenal di dalam negeri, sebuah klaim yang dirancang untuk kontribusi militer. Terdapat penyeruan ketat tanpa surplus, karena seluruh dana surplus yang tersedia dianggap diwajibkan untuk menyediakan akomodasi penjara tahanan, pengerjaan air tambahan dan utamanya skema drainase komprehensif untuk kota, yang satu Dokter Bedah Kolonila setelah itu menyatakan basis dini dari reformasi sanitasi, dan yang terkait tawaran untuk kontribusi militer. Gubernur demi Gubernur tertunda untuk keinginan dana. Pada 15 Agustus 1864, Sir H. Robinson menuturkan dalam Dewan Legislatif bahwa Sekretaris Negara berniat untuk membayar kontribusi militer sejumlah £20.000 per tahunan untuk lima tahun sebagai pengembalian masuk akal dan adil untuk perlindungan nyawa dan harta benda yang disediakan oleh garisun militer, jumlah yang dibayar sejumlah seperlima pengeluaran militer Kekaisaran yang timbul di Koloni. Mr. Mercer, sebagai Administrator, serta Sir Hercules nampaknya sangat menyoroti tuntutan tersebut kala hal tersebut mula-mula digelorakan. Sehingga, argumen mereka nampak diulang pada setiap periode berturut-turut dalam sejarah Hongkong: bahwa Hongkong bukanlah Koloni produsen namun stasiun perantara sebenarnya dari perdagangan Tiongkok; bahwa stasiun tersebut, yang bagaimanapun sangat berpengaruh pada India dan Bendahara Kekaisaran, tak mendorong pengecapan beban pengeluaran militer yang ditujukan untuk pemanfaatan perdagangan Inggris di Tiongkok dan Jepang; bahwa pemukiman tersebut merupakan hal yang diperjuangkan dan tak membutuhkan garisun untuk perlindungan lokalnya; bahwa Koloni tersebut memiliki pengerahan besar pendapatan dan perdagangan lokal, yang menghimpun banyak landasan pembangunan, disahkan untuk pemakaian militer Kekaisaran, bahwa hal tersebut berupaya dianggap membayar, di darat, kuotanya terhadap kontribusi militer. Namun dalam kasus tersebut, seperti halnya pada seluruh kejadian berikutnya, Pemerintahan Dalam Negeri meyakinkan dirinya pada anggapan sederhana bahwa, selaku Koloni yang dapat diperjuangkan untuk dibayarkan, hal tersebut harus membayarkan apa yang dituntut. Pertemuan publik yang dikatakan terbesar diadakan di Balai Pemerintahan (23 Agustus 1864) dan dituntaskan untuk mengingat Pemerintah Yang Mulia untuk protes melawan tindakan tersebut. Anggota Dewan Legislatif senior tak resmi (C. W. Murray) menjabat sebagai ketua dan pencetus dan penggerak beberapa resolusi yang diwujudkan dalam Peringatan adalah—E. H. Pollard, Th. Sutherland, A. Turing, J. Whittall, U. Brand, H. B. Lemann, T. G. Linstead, G. J. Helland, R. S. Walker, H. Noble, C. H. Storey dan W. Schmidt. Dewan Perdagangan dan komunitas Tiongkok mengikuti contoh tersebut dan nampaknya menyatakan protes dalam bentuk Peringatan. Kal perkiraan untuk tahun 1865, termasuk penggelontoran $92.000 sebagai kontribusi militer yang ditujukan kepada Dewan Legislatif, hal tersebut hanya disahkan oleh suara yang ditentukan Gubernur, karena bahkan Bendahara Kolonial (yang setelah itu sangat dinaungi oleh Sekretaris Negara) bergabung dengan para anggota tak resmi dalam menyuarakan penolakannya. Selain itu, dengan pengecualian tunggal Kepala Hakim (W. H. Adams), seluruh Anggota Dewan, resmi maupun tak resmi, sepakat dalam mengesahkan resolusi yang menyatakan 'bahwa pengerahan pasukan di Hongkong tak murni membutuhkan perlindungan kepentingan Kolonial atau keamanan penduduk, dan agar pendapatan Kolonial tak dapat diganti dengan kontribusi apapun terhadap pengeluaran militer Kekaisaran di Tiongkok dan Jepang.' Dalam mengkomunikasikan protes terhadap Kolonis kepada Pemerintahan Yang Mulia, Sir H. Robinson (7 September 1864) berujar agar, jika kontribusi militer harus ada, lebih baik diberlakukan lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan.' Sekretaris Negara (Mr. Cardwell) kemudian sepakat untuk mengambil keputusan tersebut (11 Agustus 1865) jika Dewan Legislatif harus memberlakukannya. Namun kala penekanan tersebut dibahas dalam Dewan (10 November 1865), para anggota sepakat untuk menggelontorkan sejumlah uang lewat persetujuan tahunan legislatur lokal.

Sir J. Bowring telah dikatakan di atas bahwa ia merekomendasikan pendirian percetakan uang dan pengedaran dolar Inggris di Hongkong kepada Kepala Komisioner Perbendaharaan Yang Mulia. Saran tersebut secara terbuka diambil lagi pada masa pemerintahan Sir H. Robinson dan Gubernur berniat (4 Oktober 1860) untuk menebus fluktuasi yang terjadi pada nilai dolar Meksiko, dan keluhan kesenjangan koin perak kecil yang dihasilkan dari Inggris, oleh pihak percetakan uang lokal. Namun, Sir Hercules berniat untuk mengalihklan persoalan tersebut, ditujukan kepada penyolakan yang didapati pada rekomendasi pendahulunya. Sementara itu, persoalan mata uang menjadi makin menekan. Pada Juli 1861, dolar-dolar Meksiko bersih dikenakan jumlah 7 persen, di atas nilai yang dipersoalkan mereka sebanding dengan uang keras dan perak sycee, dan kemudian mencapai nilai sekitar 12 persen, yang, namun jatuh lagi pada 8 persen pada musim semi 1863. Fluktuasi yang terasa pada alat tukar umum di Tiongkok dan Jepang harus dituntaskan untuk melancarkan operasi perdagangan. Pada 1862, Sir Hercules memberlakukan sanksi Kantor Koloni atas prinsip yang dicetuskan olehnya untuk melandasi reformasi mata uang Koloni, yakni pemberlakuan ulang resmi standar perak yang berdasarkan pada dolar Meksiko. Lewat proklamasi kerajaan, proklamasi bekas mata uang tahun 1845, 1853 dan 1857 (yang disebutkan di atas) harus sepenuhnya atau sebagian ditunda, dan dolar Meksiko dan perak lainnya yang bernilai setara harus, bersama dengan koin perak (dari standar Meksiko) dan sen dan tunai perunggu (seperatus atau seperseribu dolar Meksiko) yang dikeluarkan oleh percetakan uang Yang Mulia, menjadi satu-satunya alat bayar sah di Koloni. Namun, tanggal tersebut tak merujuk kepada pemastian sampai percetakan uang Hongkong didirikan (1865). Berkaitan dengan hal tersebut, Sir Hercules melakukan dua hal: ia mendatangkan suplai koin subsidi dari Inggris (26 Juni 1863) dan berniat untuk bekerja memberlakukan Pemerintah Dalam Negeri untuk mensanksi pihak percetakan uang langsung di Hongkong. Pada April 1863, koin subsidi pertama didatangkan. Koin tersebut terdiri dari kepingan sepuluh sen perak, sen perunggu dan mil perunggu (tunai). Nilai yang dipersoalkan dari kepingan sepuluh sen perak seperti membuat $3 nilai muka setara dengan $2·987 nilai yang dipersoalkan. Dengan rujukan langsung kepada argumen yang sebelumnya dimajukan oleh Badan Bendahara dalam menentang usulan Sir J. Bowring, Sir Hercules berujar kepada Pemerintah yang Mulia bahwa dolar Meksiko kini disahkan beredar dalam jumlah besar bahkan di Shanghai; bahwa dolar telah dideklrasikan sebagai satu-satunya alat pembayaran sah di Hongkong; bahwa suplai dolar Meksiko menjadi sanagt tak layak akibat tuntutan baru untuk Jepang; bahwa di wilayah-wilayah sutra dari pembayaran Tiongkok Tengah, yang dulunya diberlakukan dalam bentuk sycee, kini diberlakukan dalam dolar Meksiko dengan nilai yang tinggi; bahwa pemberlakuan penyetaraan dolar Inggris dengan nilai dolar Meksiko sangat dianjurkan. Akibat perwakilan Kepala Komisioner Perbendaharaan Yang Mulia menyepakati (10 April 1863) usulan Sir Hercules dan menyerankan agar pengusulan percetakan uang harus didirikan di Hongkong lewat pemberlakuan lokal yang disepakati oleh Ratu dan harus ditempatkan di bawah kendali dan naungan Petinggi Percetakan Uang Kerajaan dengan pandangan untuk pemberlakuan dan verifikasi koin yang dikeluarkan darinya. Sehingga, pada pengadaan tersebut dibuat oleh Sir Hercules, tempat yang kini diduduki oleh East Point Sugar Refinery dipakai untuk keperluan percetakan uang, lahan tamabahn direklamasi dari laut sejumlah £9.000, suplai air digelontorkan sejumlah $3.550, bangunan-bangunan diberlakukan dengan harga $25.000, dan staf diperintahkan dari rumah. Sejumlah UU juga dikeluarkan, disediakan untuk pengubahan mata uang Inggris dalam segala pembayaran oleh atau kepada Pemerintah (1 tahun 1864) dan untuk penghimpunan pelayanan percetakan uang (2 tahun 1864). UU pertama dari dua UU tersebut diberlakuakn, dengan rujukan kepada proklamasi 9 Januari 1863 agar sepanjang tanggal yang disebutkan dapat dipastikan, seluruh pembayaran dalam bentuk British Sterling kepada atua oleh Pemerintah harus diberlakukan dalam bentuk dolar, sen atau tunai, yang dikeluarkan dari Percetakan Uang Yang Mulia pada nilai 4s. 2d. untuk satu dolar.

Terkait kepegawaian negeri, pemahaman utama pada masa itu disebut skema pengerjaan air Victoria yang berada dalam diskusi pada pemerintahan sebelumnya. Sir Hercules menempatkannya dengan segala hal yang dilakukannya. Ia menyatakan lewat tawaran (15 Oktober 1859) hadiah $1.000 untuk rencana terbaik. Sejumlah kompetitor masuk daftar (S. G. Bird, J. Walker, S. B. Rawling) dan mengirimkan rencana-rencana terkait. Guebrnur menyerahkan surat-surat tersebut kepada Komite (Letkol G. F. Mann, R.E., J. J. Mackenzie, Ch. St. G. Cleverly) dan diadopsi pada rekomendasi mereka terhadap skema Mr. Rawling, Pramuniaga Pengerjaan pada Insinyur Kerajaan. Skema tersebut mengusulkan untuk membangun reservoir besar di Pokfulam, untuk menghubungkannya lewat akuaduk dengan dua tank besar di atas Taipingshan dan untuk menyediakannya, sebelum penghujung tahun 1862, suplai air untuk bagian barat dan tengah kota berbiaya sekitar £30.000. Penawaran dinyatakan langsung untuk dan pengerjaannya dilaksanakan pada 1860 di bawah naungan Mr. Rawling. Sebuah UU (12 tahun 1860) disahkan untuk memberdayakan Gubernur dalam Dewan untuk disahkan dari pendapatan saat ini sejumlah £30.000 sebagai pengerjaan yang dilaksanakan dan mensuplai kelayakan dana, jika dibutuhkan, lewat penggadaian; tingkat air, yang hal apapun dibutuhkan, pada tingkat 2 persen, pada nilai keuntungan tahunan harta benda rumah, seturut anggapan. Perkiraan tak sempurna dari biaya material dikeluarkan dari Inggris, dan pengadaan semen untuk mortar (diperintah oleh Kantor Kolonial), menyebabkan pengeluaran melebihi perkiraan awal lewat jumlah yang dihimpun. Tak sampai menjelang tahun 1863, pengerjaan dirampungkan sejauh memperkenankan tingkat air yang dibutuhkan. Pada waktu itu, skemanya diyakini menghimpun kesuksesan besar. Pada waktu itu, skema tersebut diyakini meraih kesuksesna besar. Namun, pengalaman bertahun-tahun berikutnya membongkar kecacatan pembangunan. Selain itu, karena skema tersebut tak menyediakan kadar air yang dibutuhkan (pada musim kemarau) untuk menyediakan keinginan pertumbuhan cepat penduduk, dan meninggalkan kota dari timur menara jam sepenuhnya tanpa air, bahkan pada kali ini nampak bahwa skema tersebut hanyalah menyediakan pemulihan temporer.

Dalam perkiraan publik, pengerjaan Praya dianggap tak sejalan. Pengerjaan tersebut, yang telah dilakukan dengan cara asal-asalan oleh Sir J. Bowring, dan dalam menghadapi keburukan dari segala jenis, dengan semangat didorong oleh Sir H. Robinson dan menjalin kesepakatan dengan Mahkota di bawah pengadaan khusus dengan rujukan kepada lahan yang direklamasi. Tempat pendaratan untuk kapal-kapal kargo juga disediakan. Bagian-bagian yang diperluas satu setengah mil dari barat tempat pawai dan seperempat mil dari timur arsenal (tempat pembagian di antaranya) dirampungkan pada 1862. Namun karena pembangunannya terhambat persoalan pangan, dan dilakukan para perantau (Tiongkok) tak berkompetenm pengerjaannya kurang solid dan, walau tak ada topan yang menjamahnya, banyak pengerjaan dilakukan kembali pada 1863. Sehingga, Sir H. Robinson memutuskan untuk membangun ulang seluruh tembok Praya dan memakai kesempatan tersebut untuk memperluas Praya ke arah laut lewat reklamasi dari laut lapisan lahan selebar 100 kaki. Surveyor Umum (W. Wilson) mengalamatkan pemilik lahan kelautan untuk dampaknya (15 Agustus 1864) menuturkan kebutuhan untuk pembangunan ulang pertahanan dan tembok laut dan menawarkan reklamasi lahan kepada pemilik lahan di depan lahan mereka masing-masing dengan bebas biaya, sebagai ganti untuk pengeluaran reklamasi yang ditimpakan oleh mereka. Namun, tawaran tersebut datang bersamaan dengan kerusakan yang sama yang dihadapi skema Sir J. Bowring. Pertemuan publik pemilik lahan, yang diadakan pada 13 September 1864, memutuskan untuk memprotes melawan usulan pelibatan pemilik lahan dengan pengeluaran reklamasi dan mendeklarasikan pengadaan tembok laut untuk kebaikan yang dibutuhkan demi keperluan umum. Sebuah surat untuk dampak ini ditujukan kepada Jurutulis Kolonial (20 September 1864). Kontroversi pun terjadi. Jurutulis Kolonial tak hanya menentang bahwa tembok laut membutuhkan pembangunan ulang namun bahwa bangunan pertahanan aslinya disebabkan oleh penghancuran pemilik lahan ditempatkan dalam cara pengeluaran. Dakwaan tersebut dengan semangat dinyatakan oleh para pemilik lahan (18 November 1864), Sir H. Robinson mengumumkan (20 November 1864) bahwa perluasan tembok Praya takkan diberlakukan di tempat yang tak diinginkan oleh pemegang lahan. Meskipun demikian, pengerjaan umum lain tak termasuk. Lock Hospital didirikan pada 1861, dekat Civil Hospital. Shaukiwan disuplai dengan stasiun polisi dan rumah sekolah. Penjara baru dibangun, juga pada tahun 1861, di Stonecutters' Island. Pada tahun 1864, Stasiun Polisi Pusat yang baru, reklamasi dan pengerjaan pembangunan terhubung dengan percetakan uang, jalan angkut ke Shaukiwan, dan pembangunan Penjara Stonecutters' Island sepenuhnya dirampungkan.

Kepolisian dan kepengurusan penjara tak diamjukan, bahkan pada masa pemerintahan umum tersebut, di luar tahap percobaan tak selaras. Menjelang akhir tahun 1860, personil Pasukan Kepolisian dianggap tak menunjukkan penunjangan dan walau tak ada kesalahan yang sangat besar yang ditemukan pada Kepolisian sebagai unsur pencegahan, seluruh persoalan membuat seseorang bingung akan seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kondisi tak selaras Kepolisian. Bombay dan Madras dikembalikan (8 Februari 1861) sebagai tempat perekrutan. Pada Januari dan Mei 1862, rancangan perekrutan yang datang dari tempat-tempat tersebut dan seluruh pasukan ditempatkan di bawah komando Kapten W. Quin yang sebelumnya bertugas dalam AD dan Kepolisian Bombay. Untuk penunjangan Kepolisian Air, sebuah kapal dibawa (1 April 1862) untuk dipakai sebagai Stasiun Kepolisian apung. Pada musim semi 1864, Jurutulis Kolonial, kala menemui cendekiawan dan petinggi baru (W. Quin) beserta asistennya (J. Jarman), menuturkan bahwa pasukan korps, entah Eropa atau India, diinginkan dalam banyak unsur Pasukan Kepolisian. Perampokan dan korupsi utamanya dianggap tak terhapuskan di kalangan kontingen India. Hak Kepolisian untuk memakai senjata api, dalam kasus tersangka enggan berhenti kala dihampiri, secara yudisial dipertimbangkan (28 Juli 1864) kala sebuah kejadian, kala seorang awak kapal yang dibidik berniat untuk kabur dari pencarian, diadili atas dakwaan pembunuhan. Keputusan juri, yang memandang kasus tersebut sebagai salah satu pembunuhan yang dibenarkan, diselaraskan pada Kepolisian. Untuk pemberlakuannya, aturan dibaut (25 Oktober 1864) dianugerahi dalam kasus jasa istimewa. Seluruh deportasi kerumunan pengemis profesional diberlakukan pada musim panas 1864, untuk membersihkan jalan-jalan raya dari orang-orang tersebut, yang kemudian dikirim balik ke Kanton.

Sebelum pembangunan penjara baru di Stonecutters' Island yang layak dimajukan untuk mendudki bagian manapun, hal tersebut menjadi dibutuhkan, pada 1862, untuk hunian yang kini terbentang pada transportasi menuju Kepulauan Andaman dan keperluan mendesak dari penugasan para pemungut cukai terpisah, untuk memulihkan keadaan Penjara Victoria. Sehingga, sekitar 280 tahanan yang dihukum lama ditempatkan pada persinggahan (Royal Saxon) yang ditempatkan dekat Stonecutters' Island, wilayah yang diduduki untuk para tahanan. Pada saat yang sama, aturan Penjara Victoria direvisi (UU 4 tahun 1863) dan seorang pakar didatangkan dari Inggris untuk bertugas sebagai petinggi penjara (Ch. Ryall). Kala pelarian berulang kelompok tahanan, yang utamanya melalui drainase penjara (12 Januari dan 14 Maret 1863), sebuah Komisi dibentuk (Mei 1863) untuk menyelidiki keadaan dan pengerjaan Penajra Victoria. Hunian tahanan di Stonecutters' Island sama-sama tak selaras. Hal-hal yang datang juga sepanjang kapal meriam dan lahan militer disediakan untuk menjaga hunian tersebut, namun kala ditarik, upaya lanjutan terhadap pengamanan dibuat oleh para rekan luar dari tahanan. Sebuah kecelakaan menyedihkan terjadi lewat pengerahan kapal, kapal 38 tahanan tenggelam (23 Juli 1863). Kemudian (21 April 1864) sebuah badan dari sekitar 100 tahanan membuat pelarian mereka dari kapal-kapal jung, usai mengelabui penjaga mereka. Namun, pengerjaan Penjara Victoria nampak ditunjang, usai pencopotan pakar, kala petinggi baru (F. Douglas) dilantik (12 Desember 1863). Sehingga, tahanan tersebut lebih dikenal sebagai 'Douglas Hotel.'

Riwayat kriminal pada masa itu menimbulkan beberapa peristiwa. Pada Januari 1860, salah satu penggerak paling populer, Tam Achoy, menonjolkan dirinya sendiri lewat pengumpulan korps bersenjata klan Punti di Hongkong, ditawarkan oleh beberapa pelaut asing, yang dikerahkan olehnya memakai S.S. Sir Jamsetjee Jeejeebhoy menuju Distrik San-ning, barat daya Makau, dengan suplai senjata dan amunisi. Kala datang ke San-ning, korps tak berkasut Hongoong mengambil bagian aktif dalam perang yang terjadi pada masa itu antara klan-klan Punti dan Hakka di wilayah tersebut. Kala Kepolisian Hongkong menyadari bahwa dua pemimpin asing dari ekspedisi tersebut gugur dalam pertempuran, Tam Achoy ditangkap dan didakwa atas dakwaan pembunuhan. Namun, nampak bahwa sebelum mengirim ekspedisi tersebut, Tam Achoy memberikan catatan resmi kepada pegawai pemerintah soal niatnya dan tak menerima peringatan ketidaksahan pelaksanaannya. Dibebaskan dari dakwaan karena kekurangan barang bukti, Tam Achoy dimohon untuk disarankan untuk mengaku bersalah atas pelanggaran ringan dan didakwa dengan teguran. Semenanjung Kowloon dipakai selama beberapa hari pada Agustus 1862, aspek dari medan tempur bergerak, seperti kala penduduk Punti di desa-desa tetangga mengalami perang berdarah dengan pemukim Hakka di Tsimshatsui. Namun kejahatan terkenal pada masa itu disebut penyeludupan candu, yang disebutkan di atas, yang didalangi oleh seorang pedagang India yang, dengan bantuan warga Inggris mengurusi candu yang disetor ke kapal angkut Tropic, memalsukan Chartered Mercantile Bank dan lainnya sejumlah sekitar dua juta dolar (Juli 1862) lewat pemakaian sertifikat candu yang dipalsukan. Sejumlah besar pencurian dan serangan pembunuhan terjadi, pada masa itu, oleh geng-geng bersenjata, seperti serangan pada stasiun sinyal di Victoria Peak (27 Juli 1863), serangan dilakukan terjadap sejumlah pasukan pada Barak-barak Artileri (11 Oktober 1863), pembunuhan warga India dan istrinya (29 Januari 1864) dan serangan yang dibuat terhadap kantor-kantor Holliday, Wise & Co. (11 Mei 1864). Hongkong kini berada dalam komunikasi harian dengan Kanton lewat kapal-kapal uap sungai Amerika yang mengangkut para penumpang Tiongkok seharga 20 sen per kepala pada 1863 dan 1864. Harga yang murah menyebabkan Koloni tersebut terusik dengan para warga Tiongkok yang menganggap Hongkong, dengan hukum dan perlakuannya terhadap para penjahat, mencobai mereka agar tak memberontak. Namun, peristiwa paling menekan ditimbulkan oleh para pencuri Tiongkok pada masa itu yang cerdik nan berketerampilan teknik yang dimiliki oleh para geng drainase. Barang-barang Smith, Archer & Co. (30 Januari 1864), toko perhiasan Douglas Lapraik (10 Mei 1864), dan barang berharga dari Bank Sentral Hindia Barat (5 Februari 1865) berhasil diserang oleh para pencuri yang memakai drainase air sebagai dasar operasi mereka dan bergerak dari terowongan-terowongan yang dipakai untuk mencegah banjir pada toko-toko barang berharga. Bank Sentral mengalami kehilangan $63.000 uang kertas dan £11.000 simpanan emas, beberapa ditemukan di sekitaran jalan pada pagi 6 Februari 1865.

Serangkaian kerusuhan, yang mengakibatkan pembunuhan dua prajurit, tiga pelaut dan seorang pramuniaga rumah asrama, terjadi pada tiga hari berturut-turut pada September (12 sampai 14), 1864, antara pelaut Melayu, sekelompok polisi, dan pasukan 99th Regiment. Sambutan bersifat intens dan nampak tak memungkinkan untuk mengerahkan prajurit atau polisi dari pengembalian persaingan. Pasukan sukarelawan ditugaskan untuk mengamankan jalan-jalan raya (14 September 1864). Atas permintaan Gubernur, 99th Regiment diperintahkan pada catatan tiga jam untuk bergerak menuju ke Kowloon (15 September 1864) tempat kemah didirikan. Ini dilakukan dalam menghadapi protes medis keras dan akibatnya adalah banyak jumlah kematian luar biasa yang menimpa pasukan yang berkemah di tempat yang direbut Otoritas Militer dari Koloni tersebut.

Pembajakan berkembang sepanjang masa pemerintahan Sir H. Robinson dan jumlah kasus pembajakan, yang meliputi serangan yang jarang terulang pada kapal-kapal jung penduduk asli, berhasil merebut kapal-kapal asing, nampak lebih merupakan unsur khas pada masa itu. Pemberontakan Taiping pada masa itu dipadamkan di Tiongkok Selatan dan penjaga pantai Kanton mengembalikan lagi fungsi lamanya sebagai unsur pencegahan, namun tak mampu membuat penujuan, tanpa kapal penjelajah uap, melawan armada pembajak yang berperalatan lebih baik. Jumlah pembajakan dilaporkan di Hongkong pada musim gugur (September sampai November) 1859, oleh para pemilik kapal jung penduduk asli. Sejumlah pembajakan terjadi pada 1860. Namun pada Mei 1861, kapal North Star diserang pada jarak sekitar empat mil dari lepas pantai Hongkong. Kapten, sejumlah perwira dan awak, dan seorang penumpang dibantai. Tujuh bulan kemudian, kapal Belanda Henriette Louise direbut, tepat di luar Lyee-moon, oleh para pembajak yang melukai kapten dan sejumlah awak (2 Januari 1862). Tiga pekan usai penyerbuan tersebut, kapal Inggris Imogene direbut dan dikabar (23 Januari 1862) oleh para pembajak, lima diantaranya (6 Maret 1862) didakwa atas dakwaan pembunuhan dan dihukum mati. Kemudian, kapal Inggris Eagle direbut di dekat Green Island oleh para pembajak, yang berada di bawah kepemimpinan seorang warga Inggris (18 April 1862). Kapten dan sejumlah awak dibantai. Tak lama setelah itu, S.S. Iron Prince kala perjalanan menuju Makau, diserang oleh pembajak yang menyamar menjadi penumpang. Mereka membantai dua awak. Kapten, perwira dan penumpang Eropa seluruhnya terluka dalam pertarungan yang terjadi, pada akhirnya, demi pengerahan kapal uap. Untungnya, para pembajak tersebut akhirnya kalah kuat dan empat di antara mereka ditangkap, kapal tersebut utamanya sampai dengan selamat ke naungan dan tindakan heroik penghulunya, Kapten Harris. Tahun berikutnya (8 April 1863) Pemerintah menawarkan tebusan $1.000 untuk informasi yang ditujukan untuk penangkapan para penjahat tertentu, Inggris dan Amerika, yang bekerja pada kapal-kapal jung pembajak di kawasan Hongkong dan Formosa. Catatan tersebut tak berdampak. Kapal Amerika Bertha gagal diserang oleh pembajak di dekat Stonecutters' Island (22 Juli 1863). Enam bulan kemudian (28 Januari 1864) beberapa pembajak menyerang kapal Denmark Chico dan membantai sejumlah awaknya. Pada 5 Februari 1865, kapal Spanyol Nuevo Lepanto direbut oleh para pembajak di dekat Lantao.

Sebagaimana sejarah perdagangan pada masa itu, salah satu markah tanah utamanya adalah pembentukan (29 Mei 1861) Badan Perdagangan Hongkong. Tujuan dari institusi tersebut adalah menjaga kebebasan dan kepentingan perdagangan lokal dan untuk mengolah statistik perdagangan yang layak, tanpa campur tangan apapun dengan kebebasan pelabuhan. Berbagai kebangsaan diwakili di kalangan anggota Badan tersebut, dan Komite yang terpilih pada pertemuan tahunan pertama (23 April 1862) meliputi para pedagang Amerika (D. Delano), Jerman (D. Nissen) dan Parsi (T. B. Buxey). Salah satu topik yang dibahas dalam Dewan Perdagangan adalah persoalan yang selama beberapa tahun sebelumnya telah membakar pertanyaan pada masa itu, yakni pendirian Badan Pabean Maritim Kekaisaran oleh Pemerintah Tiongkok, di bawah naungan Mr. H. N. Lay. Kala skema tersebut mula-mula digelontorkan, empat firma Hongkong (Dent, Fletcher, Turner dan Birley) sangat protes melawan apa yang mereka anggap penambahan besar tak dibutuhkan pada Badan Konsuler dan dari pengerjaannya, di bawah naungan Tiongkok walau terpisah dari Badan Pabean Tiongkok asli, mereka berniat campur tangan dengan kebebasan perdagangan. Beberapa firma Kanton bergabung dengan protes tersebut dengan alasan bahwa dampak skema tersebut akan menimpa perdagangan impor dari Kanton ke Hongkong dan membatasi perdagangan ekspor ke Makau. Kala Mr. Lay menyatakan operasi Badan Pabean baru di Kanton (14 Oktober 1859), Konsul Amerika Serikat (O. H. Perry) menentang aturan Mr. Lay, atau lebih kepada ancaman hukuman tertentu pada pihak asli mereka, sebagai campur tangan ilegal dengan kapal-kapal uap sungai Amerika. Namun, aturan tersebut kemudian direvisi dan disepakati oleh para Utusan Inggris dan Amerika dan diajukan lewat komunitas pedagang Kanton dan Hongkong. Penyitaan oleh Badan Pabean baru terhadap S.S. Shamrock dari Portugis (November 1859), atas dakwaan penyeludupan, mendapatkan tanggapan. Sebagian besar menjadi antipati umum yang ditujukan di Hongkong melawan Badan Pabena tiongkok (namun, dari pengendalian perdagangan kapal jung Hongkong masih dikecualian), agar pemberontakan paksa dan tak berhukum yang ditawarkan oleh kapten kapal Chin Chin terhadap penyitaan oleh para pegawai pabean asing di Swatow (Maret 1860) secara tak selaras dibenarkan oleh juri Hongkong, walau karyawan asli pabean tewas dalam perkelahian. Tak lama usai Badan Perdagangan Hongkong didirikan, pertemuan istimewa (2 Agustus 1861) membahas seluruh persoalan Perjanjian Tientsin dan pengesahan Inspektorat Pabean baru, dan kemudian mengingat Utusan Yang Mulia di Peking yang tak lama setelah itu (30 Oktober 1861) mengeluarkan aturan terkait jasa transit, sertifikat pembebasan dan perdagangan pesisir, yang menghimpun hal-hal utama yang dinyatakan oleh Dewan Perdagangan.

Aturan Kantor Pos Lokal juga tak luput dari pemantauan Badan tersebut. Sejumlah persoalan transit yang disebabkan lewat pelaksanaan yang diambil (September 1862) melawan petinggi S.S. Firecracker dari Amerika Serikat, yang didenda karena menahan sebagian surat yang dibawa olehnya dari Mauritius. Hal yang lebih serius adalah upaya yang dibuat oleh Sir H. Robinson (pada awal 1863) untuk memberlakukan sanksi Dewan Legislatif untuk UU yang ditujukan untuk memebrikan hak kepada Kantor Pos, tak hanya mengurusi kapal-kapal dari seluruh kebangsaan untuk mengirim surat tanpa kompensasi, namun juga mencari dan mendata kapal manapun pada catatan tertulis. Badan tersebut memakai UU tersebut sebagai campur tangan dengan pihak perdagangan bebas dan pandangan yang kemudian diambil oleh Badan tersebut sesuai dengan dukungan Kepala Hakim. Berterima kasih kepada sikap bertenaga yang ditujukan oleh Gubernur dalam Dewan oleh kepala Badan (J. Macandrew), UU tersebut diturunkan (5 Februari 1863) oleh suara mayoritas. Pengenalan perangko pos (8 Desember 1862) disambut oleh masyarakat dengan sedikit penyelarasan. Sebaliknya, tanggapan serius terhadap ketidakberayaan dan kekeliruan, menimbulkan dampak pemakaian dasar perangko pos, mengisi pemikiran masyarakat. Edaran pertama perangko pos Hongkong terdiri dari perangko bernilai dua, delapan, dua belas, delapan belas, dua puluh empat, dan empat puluh delapan sen, yang setara dua puluh empat sen per shilling. Beberapa kekeliruan mula-mula timbil sebagai praktek sebelumnya yang mempertahankan catatan yang dijalankan dengan Kantor Pos tak dilanjutkan. Namun, Postmaster-General (F. W. Mitchell) melakukan segala hal dalam kuasannya untuk meredam persoalan dan masyarakat dengan cepat menerima inovasi yang sangat tak populer tersebut. Terkait pengiriman surat, Sekretaris Negara memberikan penyelarasan kepada masyarakat lewat pembuatan perintah (Oktober 1862) yang karena tak ada paket surat kontrak, di bawah keadaan apapun, ditahan, kecuali pada otoritas Gubernur, yang bertindak pada tanggung jawabnya sendiri, pada kejadian khusus yang mendesak. Upaya tersebut, yang dibuat oleh Petinggi Pabean Penduduk Asli (Hoppo) di Kanton, untuk melibatkan Badan Pabean Asing untuk menjalankan tugas pada kargo yang diangkut dari Hongkong ke Inggris, lewat kapal-kapal yang, usai sebagian tertunda di Hongkong, yang bergerak ke Whampoa untuk memenuhinya, berhasil diurus oleh Badan perdagangan (Desember 1860), melalui tindakan bertenaga dari Konsul Yang Mulia di Kanton (Ch. A. Winchester).

Banyak usaha perdagangan baru, yang dirintis pada masa itu, meraih perasaan terhadap jiwa wirausaha yang menggerakkan masyakarat, baik penduduk asli maupun asing. Perdagangan pembangunan perahu penduduk asli utamanya berkembang pada tahun 1850, meningkat tujuh kali lipat pada 1858, dan kapal-kapal jung nelayan meningkat dari 2.000 menjadi 2.500. Pada tahun 1860, pergerakan dihimpun pada langkah untuk penyinaran kota dengan gas melalui Perusahaan yang dibentuk di London. Namun pada tahun berikutnya, sebuah pertikaian terjadi dalam negosiasi antara promotor lokal Perusahaan Gas dan direktur di London, dan keraguan yang selaras dengan pemahaman pun datang. Jurutulis Kolonial (W. T. Mercer) kemudian berujar bahwa para pihak brkepentingan telah salah menangani masyarakat dan menyebabkan pertentangan selain ia menghimpin masyarakat dengan baik atas dasar persoalan tersebut dan menyingkirkan segala rintangan. Kota tersebut untuk pertama kalinya disinari dengan gas pada 12 November 1864. Namun, masih ada keluhan besar bahwa para direktur di London telah memberlakukan sejumlah kecil saham (hanya 70) kepada penerima lokal, dan ini mendorong penyesalahn yang dirasakan oleh masyarakat bahwa pengerjaan gas tak dimulai lewat Perusahaan yang murni lokal. Pada Januari 1863, dermaga kayu kuat pertama di Hongkong didirikan, di Spring Gardens, untuk perombakan bekas dermaga McGregor & Co. All yang terbuat dari bambu. Dermaga kayu tersebut, yang berada pada Teluk Wantsai dengan jauh 250 kaki, memiliki kedalaman air yang rendah setinggi 26 kaki. Dok Aberdeen, yang dibangun di bawah pemerintah sebelumnya, tetap sepenuhnya bekerja dari 1860 sampai 1863. Dok baru untuk pemakaian AL Yang Mulia disepakati oleh Kelaksamanaan (22 Januari 1863), sebuah tempat dibeli (16 November 1864) di Hunghom, Semenanjung Kowloon, dengan biaya nominal sejumlah $50, oleh Union Dock Company yang dibentuk untuk mengerjakan dok yang ada dan dirancang dan menghimpun permulaan pendirian besar, yang menumbuhkan pengaruh dari tahun ke tahun. Namun, terdapat lembaga lainnya, yang sama pentingnya, yang nampaknya dikatakan bermula pada masa berbuah tersebut. Pada Juli 1864, firma Dent & Co. mengeluarkan edaran Hongkong & Shanghai Banking Company yang baru dibantuk (terinkorporasi lewat piagam) dengan biaya sejumlah lima juta dolar dalam 20.000 saham yang masing-masing mendapatkan $250. Fakta bahwa usaha baru tersebut diambil kala ada enam Lembaga Perbankan di Koloni, yakni Agra and United Service Bank (Henry Noble), the Central Bank of Western India (W. M. Davidson), the Chartered Bank of India, Australia and China (A. Hay Anderson), Chartered Mercantile Bank of India, London and China (W. Ormiston), Commercial Bank of India (P. R. Harper), dan Oriental Bank Corporation (W. Lamond), menandakan pandangan yang kemudian menghimpun pertumbuhan kemakmuran Hongkong. Landasan internasional besar pada wirausaha perbankan baru yang dibangun tersebut nampak dari nama-nama pedagang yang membentuk komite provinsional Hongkong & Shanghai Bank, yakni F. Chomley, A. F. Heard, Thomas Sutherland, G. F. Maclean, D. Lapraik, W. Nissen, H. B. Lemann, W. Schmidt, A. Sassoon, R. Brand, Pallanjee Framjee, W. Adamson, G. J. Helland, dan Rustomjee Dhunjeeshaw. Bank baru tersebut, yang manajer pertamanya (V. Kresser) mulai menjalankan tugasnya pada 1 Januari 1865, mula-mula mendapatkan laba lewat penugasan Limited Liability dari UU Perusahaan Dagang (1 tahun 1865).

Pada empat tahun pertama pada masa itu (1859 sampai 1862) gelombang imigran Tiongkok, yang membayar perlintasan mereka sendiri, masih mengalir maju dari Hongkong dengan rata-rata jumlah 12.166 imigran per tahun. Sejak tahun 1859, imigrasi kontrak nyaris sepenuhnya dipercayakan kepada Makau atau Whampoa, satu-satunya pengecualian adalah pengangkutan kuli Tiongkok ke Koloni-koloni Inggris. Pada September 1861, sebuah upaya dibuat kepada kuli kapal di bawah kontrak pada beberapa tempat lain, Namun, Kepolsian menyita kapal tersebut dan membebaskan para kuli. Agen imigrasi untuk Hindia Barat Britania (J. Gardiner Austin) terus mengamankannya (15 November 1859), lewat pengaruh misionaris Protestan, sejumlah keluarga Tiongkok untuk Demerara, kala hal tersebut dianggap bahwa wanita Tiongkok tak dapat dilibatkan untuk berimigrasi. Sebanyak 2.756 wanita Tiongkok terkemuka (dengan suami dan anak-anak mereka) berlabuh dari Hongkong pada empat tahun tersebut, dan kebanyakan menuju Hindia Barat. Namun malangnya, San Francisco mengambil pergerakan keberangkatan baru tersebut dan sehingga mengirim peningkatan jumlah wanita Tiongkok tunggal setiap tahun, kebanyakan mungkin dilakukan untuk tujuan asusila. Pada Agustus 1862, Kantor Hongkong dari agen imigrasi Hindia Barat Britania ditutup dan usaha tersebut dialihkan ke Kanton, untuk menaungi pencarian cara lain yang ditujukan kepada para kuli. Namun, karena tindakan tersebut, jumlah imigran Tiongkok, yang setiap tahun berlabuh dari Hongkong, turun dari 10.421 pada 1862, menjadi 7.809 pada 1860, dan menjadi 6.607 pada 1864. Pada tahun 1863, jumlah imigran yang meninggalkan Hongkong setara dengan jumlah orang yang kembali dari luar negeri. Para imigran yang kembali tersebut umumnya membawa sejumlah besar emas atau debu emas ke Koloni. Pada tahun 1861, sebuah kapal tunggal (Minerva) mengirim 350 kuil Tiongkok dari Melbourne yang membawa emas bernilai agregat £43.000. Pada tahun yang sama, sebanyak 2.370 orang Tiongkok diangkut, sebagai imigran bebas, ke India, dan imigrasi ke Tahiti dilakukan sebagai usaha baru.

Pengangkutan kembali pada tahun 1861, menunjukkan penurunan 217.003 ton, kala dibandingkan dengan pengembalian tahun sebelumnya, tak mengindikasikan penurnan nyata apapun dari perdagangan angkut Koloni. Sebaliknya, orang-orang yang kembali menunjukkan peningkatan 31.660 ton kala dibandingkan dengan pengembalian tahun 1859. Perbedaan tersebut dijelaskan lewat peningkatan luar biasa usaha pengangkutan yang dilakukan , pada tahun 1860, oleh komisariat, dan jasa transportasi yang terhubung dengan perang di Tiongkok Utara. Mereka juga menyatakan bahwa bobot angkut Amerika menurun pada 1861 sementara pengangkutan Inggris bertahan dalam lajunya, yang berdampak pada Konvensi Peking yang meluaskan cangkupan perdagangan Inggris di Tiongkok. Dengan frekuensi kapal yang berlabuh di Pesisir Pratas, perijinan dibuat pada 1860 kepada Pemerintahan Dalam Negeri terkait pendirian mercusuar-mercusuar di bebatuan tersebut, namun Badan Perdagangan enggan (2 Mei 1861) untuk mengurusi persoalan tersebut.

Skema Utopia yang menghubungkan Kalkuta dengan Kanton dan Kowloon melalui jalur kereta api, ditampung di bawah pengesahan Badan Perdagangan (30 Juni 1859) oleh Sir MacDonald Stephenson yang kemudian, usai perampungan pengerjaan jalur kereta apinya di India, mengunjungi Hongkong dan memamerkan (28 Februari 1864) peta tembok yang menggambarkan skemanya yang menghubungakn Kalkuta, Hongkong dan Peking lewat jalur kereta api. Pertanyaan apakah jalur kereta api semavam itu akan bermanfaat atau mencederai kepentingan Koloni banyak diperdebatkan. Namun, skema Sir M. Stephenson sepenuhnya bersifat dini dan tak mendatangkan dukungan pada pihak Pemerintah Tiongkok. Menjelang akhir tahun 1861, rancangan dibuat untuk menggaet perdagangan Koloni yang diwakili di Crystal Palace Exhibition tahun 1862. Sebuah Komite (Dr. Ivor Murray, J. J. Mackenzie, J. D. Gibb, W. Walkinshaw, dan Dr. W. Kane) resmi dibentuk dan dikerahkan ke London dengan sejumlah besar artikel yang mengilustrasikan unsur-unsur utama dari perdagangan lokal. Permulaan jalur kapal uap pengirim surat dari French Messageries Maritimes (1 Januari 1863) menyebabkan peningkatan material dalam fesilitas dan kecepatan komunikasi dengan Eropa. Monopoli yang ditangani oleh Peninsular and Oriental Steam Navigation Company selaku pengirim surat kini berakhir dan persaingan memanfaatkan masyarakat dalam berbagai cara. Komunikasi dengan Kanton juga tertunjang, pada masa itu, lewat usaha dua firma Amerika lokal (Russell & Co. dan Augustin Heard & Co.) yang bersinggungan satu sama lain, sejak 1859, dalam menyediakan kapal-kapal uap sungai perdagangan Hongkong dan Kanton yang bergerak siang dan malam (White Cloud dan Kinshan). Sejak Desember 1863, Hongkong juga ditempatkan dalam komuniaksi kapal uang reguler dengan Borneo Utara dan sejumlah usaha yang dilakukan dengan mengimpor batubara dari Labuan. Dalam perdagangan teh, pengerahan baru dibuat pada 1864 dengan memajukan, sebagai eksperimen, 5,000 pound teh lewat rute darat menuju Inggris.

Masalah yang melibatkan sanitasi koloni ditinggalkan oleh Sir H. Robinson dalam keadaan tka terharapkan yang ditemukan olehnya. Wabah dari banyak episdemi dan ketakutan kolera di Hongkong menerjang Koloni tersebut dari luar negeri membutuhkan beberapa tindakan. Namun, hal tersebut tak lebih dari pelantikan pegawai kesehatan pelabuhan (Dr. L. Richardson) pada 1862, pengesahan Green Island sebagai tempat karantina, dan pembentukan Komisi yang giat menghasilkan laporan yang berujung pada ketiadaan. Pada tahun 1859, epidemi oftalmia ringan muncul di tahanan dan menyebar cepat di seluruh belahan Koloni, menyerang warga asli dan Eropa. Seperti yang terjadi di Kanton, Amoy dan Foochow, wabah tersebut dianggap disebabkan oleh atmosferik ketimbang pihak-pihak lokal. Namun pada November 1859, Koloni tersebut terancam oleh epidemi difteria, walau untungnya terbatas pada 10 kasus dan hanya dua yang berdampak fatal. Pada musim panas 1859, persoalan tak lazim terjadi, sebelum 4 Juni, kekeringan berkelanjutan selama nyaris delapan bulan dan termometor selama beberapa pekan memiliki rata-rata tinggi 90 derajat. Pada dua tahun berikutnya (1860 dan 1861), kesehatan Koloni dianggap membaik, dan ini menandakan bahwa dua tahun tersebut diduga karena ketiadaan suhu yang sangat ekstrim. Skema yang lama dibahas dari sanatorium medis, yang didirikan di Victoria Peak, pada akhirnya dilakukan namun tanpa menerima keputusan adil. Atas rekomendasi pegawai medis utama dari stasiun tersebut, Otoritas Militer membuka, pada musim semi 1862, sebuah sanatorium yang dibangun dengan baik di atas dataran di bawah tiang bendera dan diisi dengan para pasien (dari kelas tak layak). Namun, sebelum akhir tahun tersebut, para dokter militer mengecam skema tersebut sebagai kegagalan termanifestasi, atas dasar bahwa nyaris setiap kasus berujung pada serangan diare dari alam yang tak menguntungkan dan bahwa seluruh kasus medis dilebih-lebihkan ketimbang ditunjang. Nasib yang mendorong Pulau tersebut secara keseluruhan, dan utamanya Semenanjung Kowloon, juga mengerahkan kekuatannya sebagai pemukiman pertama di Peak: pendudukan pertama menimbulkan penyakit, dan kesabaran dan kebijaksanaan diwajibkan untuk melewati kesulitan teersebut. Ini terjadi bertahun-tahun sebelum pemukiman Peak, yang sangat diadvokasikan oleh Mr. Granville Sharp, yang menyewakan sanatorium yang tenang, meraih peminat. Epidemi kolera kecil (25 kasus) timbul di penjara pada 17 Oktober 1862, namun tak menyebar lebih jauh. Kala terjadi wabah kolera di Shanghai, Gubernur membentuk (29 Desember 1862) sebuah Komisi Sanitasi (Kepala Hakim Ball, Kolonel Moody, Surveyor Umum Cleverly, Hon. J. J. Mackenzie, Dokter-dokter Murray, Home dan Mackay, dengan H. Holmes sebagai Jurutulis). Komisi tersebut sepenuhnya berada dalam pelaksanaan sepanjang tahun 1863. Para Komisioner menjadi bahan banyak cemooh kala mereka menawarkan (March 9, 1863) hadiah $400 untuk skema terbaik untuk drainase kota, tanpa memastikan batas pengeluaran. Ini umumnya menunjukkan bahwa hadiah yang ditawarkan setara dengan pemahaman Komisioner yang muncul untuk persoalan raksasa dari masalah yang dilibatkan. Namun, tahun 1864 menyelaraskan Pemerintah dengan kesehatan berkelanjutan Koloni, dan memerintahkan agar Pasukan Kepolisian, walau lebih giat ketimbang badan anggota lainnya manapun di Hongkong, memiliki kekebalan menonjol dari penyakit.

Kelumpuhan yang pada masa sebelumnya terjadi pada gerakan pendidikan di kalangan Protestan dan Katolik, berlanjut, dari pembentukan pemerintahan Sir H. Robinson, lewat pemulihan tenaga yang luar biasa. Di pihak Protestan, Uskup Smith mendirikan (pada 1859) Diocesan Native Training School, yang memiliki karir maju sampai akhir masa tersebut dan bertempat (pada musim gugur 1863) di gedung-gedung yang baru didirikan di Bonham Road. St. Paul's College juga menerima penyewaan baru di bawah bimbingan Mr. (kemudian Dr.) J. Fryer dan bergerak sepanjang ia masih menjabat. Cabang baru pengerjaan pendidikan dimulai (pada 1861) oleh Miss Baxter yang, walaupun banyak kegiatan Samaria di kalangan seluruh kelas masuyarakat dan pengerjaan zenanan berharga di kalangan wanita Tiongkok, mengerahkan tenaga kerja untuk pendidikan anak-anak Eurasia di Koloni. Untuk keperluan tersebut, Miss Baxter mendirikan sekolah-sekolah di Mosque Terrace dan Staunton Street yang kemudian dipindahkan ke Baxter House di Bonham Road (kini Kantor Polisi No. 8). Pada masa yang sama, Miss Magrath mengerjakan pengarahan serupa, sementara Miss Legge dan para puan dari Berlin Foundling House menghimpun pendidikan putri Tiongkok. Dengan mengambil pendirian paling menonjol, dan memakai rancangan yang baru, Dr. Legge muncul selaku reformer pendidikan. Pada pemerintahan sebelumnya, ia menutup Anglo-Chinese College karena kegagalan dalam menjalankan pendidikan Tiongkok-Inggris yang relijius. Ia kini berencana untuk bekerja, dengan dukungan Sir H. Robinson, untuk mengubah seluruh sekolah pemerintah, yang dilakukan demi kepentingan pendidikan agama, menjadi lembaga sekuler. Dengan demikian, Government Gazette mengumumkan (21 Januari 1860) pembentukan Badan Pendidikan baru untuk kepengurusan Sekolah-sekolah Pemerintahan. Sehingga, Dr. Legge, melalui Uskup Smith mempertahankan kepemimpinan nominal, memimpin pelaksanaan Badan tersebut dan mengaturnya dengan mudah dan rahmat dari uskup kelahiran. Dalam ketiadaan Uskup Smith, dan usai menerima pengunsuran diri Inspektur Sekolah misionaris (Rev. W. Lobscheid), Badan baru menghimpun (3 Juli 1860) rencana Dr. Legge menggabungkan Inspektorat Sekolah dengan Kepala Sekolah dari Central School, yang menjadi pusat pendidikan sekuler, dan menempatkan sekolah-sekolah pemerintahan dari ikatan St. Paul's College dan Uskupnya. Ini merupakan skema pembebasan non-conformist yang menyertakan sekulerisme pada episkopalianisme. Sir H. Robinson menyepakati (9 Januari 1861) rencana Dr. Legge, yang sebelumnya enggan diambil oleh Sir J. Bowring. Dewan Legislatif juga memajukan skema tersebut (25 Maret 1861) dan mengadakan penjualan dan pelebaran tempat-tempat (di Gough Street). Tempat tersebut kemudian diisi dengan sekitar 200 putra Tiongkok, lewat pengadaan tiga sekolah pemerintah yang ada yang mengkonstitusikan Government Central School yang baru. Kepala Sekolah dan Inspektur Sekolah, yang bertugas selama beberapa tahun pada bagian utama dari Badan tersebut, dijalankan (18 Februari 1862) pada naungan Mr. (kemudian Dr.) F. Stewart, dari Skotlandia, dengan kesepakatan Uskup Smith. Dr. Stewart kemudian diangkat, selama enam belas tahun berikutnya, selaku murid kepercayaan Dr. Legge, yang menghimpun pemerintahan sekulerisme dalam lingkup pendidikan lokal. Di bawah rezim disiplinernya, Government Central School secara bertahap menjadi lembaga yang sangat populer dan mempertahankan pemegangannya terhadap kesukaan masyarakat sepanjang menekan kepribadian Dr. Stewart sendiri. Namun, pendirian Central School menjadi sisa yang sempat setara dengan St. Andrew's School, yang berada di bawah naungan Mr. J. Kemp. Di tempat St. Andrew's School, yang ditutup pada 1861, Dr. Legge mendirikan Union Church yang dipindahkan dari Hollywood Road pada Juli 1863.

Kebangkitan menonjol bidang pendudukan di kalangan pemimpin Protestan terjadi, dan beberapa diantaranya dilampaui, sejak 1860, oleh kebangkitan tenaga pendidikan kontemporer pada pihak Katolik Roma. Padri yang baru didatangkan (kemudian Uskup) T. Raimondi sempat duduk di antara penduduk Katolik dengan jabatan yang berbuah dan berpengaruh sama yang Dr. Legge, yang sangat ia ingat juga dalam sifat dan kelihaian yang dipegang kalangan Protestan. Namun, Uskup Raimondi menjadi lawan terkuat di Koloni terhadap sekulerisme pendidikan yang didirikan oleh Dr. Legge dan para misionaris Protestan mengajukannya pada beberapa tahun setelah itu. Dari masa kedatangan Uskup Raimond, English R. C. Schools, yang sebelumnya ditujukan untuk mensuplai kantor-kantor lokal dengan pramuniaga Portugis penutur bahasa Inggris, menggandakan ulang upaya mereka. Konven Italia dan Prancis juga menjalankan operasi mereka sejalan dengan pendidikan putri dan Reformasi industrial untuk anak-anak dan remaja, yang Kepala Hakim (Januari 1863) ditekankan sebagai salah satu keinginan besar Koloni, dimulai oleh Uskup Raimondi (September 1864) dan dibebastugaskan pada tahun berikutnya untuk keperluan lebih mendesak yang didirikan pada lahan yang diberikan oleh Pemerintah (24 Maret 1865) di West Point.

Cabang Hongkong dari Royal Asiatic Society dirasa (pada 1859) berada dalam kondisi memperhiatunkan. Setelah beberapa upaya tak berdampak yang dibuat oleh Dr. Legge untuk membangkitkan peminatan umum dalam kajian sinologi, cabang lokal dibuka dan perpustakaan berharganya ditempatkan di tempat yang sama dengan Morrison Education Society. Kedua perpustakaan tersebut disetor di London Mission Printing Office. Morrison Education Society masih berdiri selama beberapa tahun lebih lama dalam bentuk Komite yang mengurusi, untuk keperluan pendidikan agama, dana ($13.000) yang masih ada di tangan, dan membedakan dirinya (Desember 1860) lewat jiwa partisan sempit yang dikecualikan dari dukungans ekolah misionaris (Dr. A. Happer) yang memberikan tawaran untuk anggota Komite (J. Jardine) lewat pernyataan tak akurat terkait persentase penghisap candu di Tiongkok. Dr. Legge membuat upaya terakhir namun sia-sia untuk meluaskan cangkupan Perhimpuann tersebut dengan mengajukannya kepada masyarakat (27 Desember 1861) untuk pengesahan tambahan.

Katedral Santo Yohanes diperkaya (pada 1860) oleh organ baru yang dibuka (25 Desember 1860) di bawah pengarahan organis yang baru didatangkan (C. F. A. Sangster) yang kemudian usai menghimpun dan melatih paduan suara handal yang dihimpun sejak itu. Kemudian kala Uskup Smith pensiun, Dewan Legislatif memberikan (13 September 1864) dana pensiun £300 per tahun untuk Uskup Victoria. Namun, sebuah saran dinyatakan dalam suara untuk memberlakukan agar Pemerintah Dalam Negeri harus harus membayar separuh biaya atas dasar bahwa pelayanan Uskup banyak dicurahkan kepada Kekaisaran untuk kepentingan lokal. Sumbangan masyarakat sangat terwujud (pada 1862 dan 1863) oleh dorongan untuk mendorong seluruh pemulihan yang memungkinkan untuk operasi Lancashire dan Cheshire dari pengerjaan yang berdampak ada kekurangan kapas yang disebabkan oleh kemunculan perang Amerika. Seluruh kelas pemukim asing sepakat untuk memberikan, selain sumbangan khusus, sebuah kontribusi bulanan reguler $2 per kepala. Pengumpulan khusus dibuat dalam setiap tempat ibadah dan konser yang dibawakan oleh amatir dari segala bangsa untuk mengumpulkan dana. Dalam persoalan tersebut jumlah $15.000 terhimpul dan diserahkan kepada Mansion House Committee di London pada September 1862, dan kala kontribusi tambahan berjumlah sampai $11,162 yang digelontorkan pada Januari dan Maret 1863, Mr. D. Lapraik bertugas sebagai Bendahara Kehormatan. Di sisi lain, banding resmi oleh London Committee of the Shakespeare Memorial Fund (16 Oktober 1863) untuk kontribusi uang sesuai dengan tanggapan pada pihak masyarakat, walaupun Sir H. Robinson sangat mendukung gerakan tersebut. Masyarakat Hongkong, kala menganggap kenangan Shakespeare sesakral raja, memiliki gagasannya sendiri soal cara membayar upeti kepada Raja Inggris yang tak memiliki wkatu atau kesempatan atau Parlemen yang dapat menggulingkan dan cara melestarkan ingatan seseorang yang menjadi 'sebuah monumen tanpa makam dan masih hidup kala bukunya dihidupkan.' Ini menguntungkan, namun tanpa disadari pada masa itu, banding terhadap masyarakat ditandatangani oleh Richard Graves MacDonnell, selaku salah satu Jurutulis London Committee, yang memungkinkan dirinya tak mengantisipasi fakta, melebihi para kolonis, ketimbang ia menjadi Gubernur mereka berikutnya.

Pada paruh awal masa tersebut, kehidupan sosial Hongkong kurang lebih terdampak oleh keterpikatan dan pemasukan orang-orang asing yang berkaitan dengan kemunculan perang di Tiongkok. Kekalahan armada Inggris di Peiho (25 Juni 1859), sesambil menakan komunitas luar negeri Hongkong, yang nampak tak menunjukkan perasaan jenis apapun di kalangan penduduk Tiongkok. Sehingga, Tiongkok yang memberikan pemikiran apapun terhadap persoalan tersebut, nampak lebih menyesalkan kesuksesan temporer dari pengkhianatan Mandarin. Namun penaklukan Peking pada 1860 dan terutama pelarian Kaisar, yang prasastinya sejak itu diambil dari altar leluhurnya, dirasakan oleh semua pihak selain partisan perhimpunan triad sebagai aib nasional. Pada paruh awal tahun 1860, kemah Kowloon dengan pawai militernya, dan terutama permainan perang dan evolusi yang ditunjukkan oleh Probyn's Horse, menjadi bahan tontonan umum untuk para pelirik, baik penduduk asli maupun asing. Pemulangan pasukan Sekutu pada November dan Desember 1860, memberikan aspek bela diri terhadap masyarakat Hongkong. Lewat acara besar yang diadakan oleh Lord Elgin di Balai Pemerintahan (10 Januari 1861), dan lewat acara penyerahan Semenanjung Kowloon kepada Mahkota Inggris (19 Januari 1861), jiwa utama pada masa perang menyatakan perpisahan kepada Koloni. Sebelum penghujung Januari 1861, ekspedisi diberangkatkan dan kala pasukan kecil singgah di wilayah pendudukan kota Kanton (sampai 21 Oktober 1861) yang nampaknya pergi ke Eropa, kehidupan sosial Hongkong berlangsung pada aspek biasanya. Namun, kehidupan berkelompok yang terjadi pada masa itu mengalami sejumlah gangguan. Hongkong Club didirikan untuk mempromosikan persilangan perasaan baik di kalangan perwakilan Kepegawaian Negeri, AD dan AL, dan komunitas perdagangan, dan untuk menerima warga asing yang mengunjungi Hongkong. Meskipun itu jarang terjadi, dan pada tahun 1859 dan 1860 dengan tekanan berkelanjutan, orang-orang yang dikucilkan dari jabatan resmi atau sosial mereka mengklaim permohonan. Ini menyebabkan banyak pergerakan tekanan. Pada April 1860, Club Committee membuat aturan, mewajibkan pembayaran tunai dalam kasus perwira AL, yang masih dapat tak terjamah, namun kala makalah publik membahas persoalan tersebut dan menyatakan bahwa aturan tersebut telah dilakukan lewat sejumlah utang yang memperatkan keuangan suatu kelompok, ketegangan kecil timbul. Para perwira AL di markas yang ditugaskan dalam pengarahan penuh (18 April 1860) dan menuntut nama-nama perwira AL dari Komite tersebut, yang gajinya masih tak terbayar, dengan pandangan untuk pencairannya. Kala Komite enggan untuk memberikan nama-nama tersebut, para perwira AL menarik diri dari kelompok dalam suatu badan, perwira militer juga mengancam untuk menarik diri, dan tekanan dihimpun sampai penghujung tahun, kala persengketaan pada akhirnya diselesaikan (Desember 1860). Gangguan baru dari kehidupan berkelompok pun timbul, pada 1864, dalam kaitannya dengan pemberontakan antara pelaut, prajurit dan polisi. Korps Sukarelawan dipanggil untuk mengambil tempat militer dalam menjaga jalan-jalan raya. Ini terjadi, pada sore 14 September 1864, kala Korps Sukarelawan, kala kembali dari penugasan penjagaan, diurungkan di depan kelompok tersebut. Beberapa anggota kelompok mengundang para teman mereka di kalangan sukarelawan untuk bergabung dengan mereka dalam sejumlah penyegaran. Hal tersebut timbul dari aturan, yang tugas kepahlawanan Sukarelawan dapat dipastikan, namun kala pihak yang ikut campur dari kalangan sukarelawan memajukan diri kepada kelompok tersebut, terjadi sejumlah kesenjangan luar biasa dalam waktu yang lama usai peristiwa tersebut mempengaruhi kehidupan sosial di dalam dan di luar kelompok.

Olahraga berkembang pada masa itu. Victoria Regatta Club, yang telah tiada, dibangkitkan (28 Juni 1860), di bawah kepemimpinan Mr. T. G. Linstead. Racing Club juga digerakkan ulang lewat kepentingan yang diambil oleh Sir H. Robinson dalam balap tahunan yang, pada Februari 1861, ditutup dengan Government House Ball selain pengesahan lazim Ball. Pada Januari 1862, orang-orang balap banyak disetir oleh persoalan pengecualian dari balap tahunan dari segala pengendara atau joki profesional. Pada Oktober 1864, penghimpunan terbarukan dikatakan dimajukan atas permintaan yang dialamatkan oleh Sir H. Robinson kepada Racing Club Committee, untuk mengeluarkan kotak di Grand Stand untuk pemakaiannya sendiri di pertemuan berikutnya. Setelah banyak diskusi, permintaan tersebut ditolak oleh Komite karena tak lazim dan keluar dari jiwa demokratis dan keperluan yang menaungi lembaga balap kuda nasional. Olahraga atletik untuk pelaut dan prajurit mula-mula diadakan pada skala besar di tempat balap pada 16 Maret 1860, dan lewat dorongan yang diberikan oleh Lady Robinson kepada gerakan tersebut menjadi, bak Garrison Sports, sebuah perayaan tahunan populer. Mengikuti contoh dari beberapa anggota German Club, yang, di bawah pengarahan Mr. W. Nissen menjadi faktor kehidupan sosial populer, Komite Senam internasional dibentuk (24 November 1862) dan tempat senam didirikan di dekat lapangan raket di pangkalan militer. Olahraga tunggal nan ringan diadakan (Februari 1860) lewat penampilan segerombolan ikan paus di pelabuhan yang ditangkapi dengan tombak terasah dan dihampiri ke laut oleh serombongan pemburu ikan paus amatir.

Kegiatan drama dan musikal tak kalah tanding. Garrison Theatre, seperti pada masa sebelumnya, giat dipentaskan oleh para perwira garisun untuk hiburan masyarakat secara umum. Namun keterusikan menonjol berkembang pada beberapa bulan terakhir tahun 1859 kala didapati bahwa edaran tiket musiman, meskipun ditawarkan ke masyarakat dengan nilai pasti, dibatasi pada kelas masyarakat tertentu. Pengecualian pedagang Parsi memberikan tawaran istimewa dan ditarik. Akibatnya, para perwira garisun, usai membuat, pada musim tahun berikutnya, upaay lain untuk mendiskriminasi antara strata atas dan bawah masyarakat Hongkong, masuk, pada Desember, 1862, ke sebuah jenis pengesahan terhadap kelompok sipil Amateur Dramatic Corps. Tindakan tersebut kemudian dihasilkan pada (13 Juni 1864) pembangunan ulang Royal Theatre yang lama, sebuah strtuktur sederhana yang pada masa itu jatuh dalam keadaan tanpa harapan. Choral Society, sebuah pembangkitan dari Madrigal Society yang lama, dibentuk pada 1862, di bawah penekanan dan pengarahan Mr. C. F. A. Sangster dan mengadakan konser publik pertamanya (10 Juli 1863) dengan bantuan dana yang kala itu dikumpulkan untuk membangunan Balai Kota. Sebuah rasa penasaran, jika bukan gangguan, dalam barisan musikal tampil di Hongkong dalam bentuk hurdy-gurdy yang dikerjakan oleh warga Italia.

Di antara perayaan publik pada masa itu, hiburan paling terkenal adalah sebuah pertunjukan yang dipersembahkan (28 November 1861) oleh Utusan Prusia untuk Tiongkok, Count Eulenburg, kepada Gubernur dan masyarakat Hongkong. Hon. A. Burlingame, Utusan AS, juga hadir. Permulaan barisan kapal uap pengirim surat Messageries Maritimes dirayakan (22 Desember 1862) dengan sikap menonjol lewat pertunjukan publik luar biasa yang diadakan di S.S. Impératrice. Seperti kejadian kehidupan sosial terkenal lainnya pada masa itu, terdapat peran menonjol yang disebutkan pada masyarakat oleh kematian dini Pangeran Permaisuri (14 Desember 1861), kedayangan janda dari penjelajah Arktik terkenal. Lady Franklin (April 1862), memberikan suara yang disahkan dalam Dewan Legislatif (6 Februari 1863) untuk menyambut Yang Mulia Ratu pada catatan pelaksanaan perkawinan Pangeran Wales, pengadaan acara perpisahan kala keberangkatan Kepala Hakim Adams (21 Maret 1863), dan pertemuan publik (29 Februari 1864) yang mengabarkan kelahiran putra sulung Pangeran Wales.

Kehidupan sosial Tiongkok, pada permulaan tahun 1861, sangat dipengaruhi oleh kegemaran judi, yang jarang ditekan. Pertikaian kelompok bahkan terjadi berkaitan dengan pertikaian rumah judi. Kejahatan sangat menyebar pada kelompok penjaga toko lokal yang memberikan petisi kepada Gubernur (Juni 1861) untuk menekan judi khusus yang, mereka katakan, dijalankan dio setiap bagian kota dengan penghirauan Polisi. Para pegawai Tiongkok dalam penugasan Eropa nampaknya memberikan jumlah ketegangan tak lazim dalam kaitannya dengan kegemaran judi tersebut. Sir H. Robinson, yang tergerak dari gagasan terkait dengan sumber kejahatan selaras dengan hal yang diusulkan oleh Sir J. Bowring, dan tak mengetahui solusi dari masalah sosial yang ruwet tersebut, secara terbuka menyatakan (pada 1862) bahwa pengerahan terhadap ketidakjujuran sistematis penduduk asli yang dilakukan dalam pendirian pendaftaran pegawai. Sebuah upaya sebetulnya dibuat dalam pengarahan tersebut, namun, seperti seluruh kejadian pada masa berikutnya, pendaftaran ditentang oleh penduduk asli dan gagal meraih kepercayaan publik. Sebuah upaya dibuat (31 Maret 1864) untuk menuntaskan keluhan umum melawan tukang cuci Tiongkok lewat pendirian tempat cuci pakaian Prancis yang malangnya bersaingan dengan pihak tukang cuci Tiongkok dan dengan dorongan menonjol pada pihak masyarakat.

Salah satu pameran semangat masyarakat yang sangat berguna dan tersehat kala Hongkong menyaksikan pergerakan Sukarelawan pada tahun 1862. Dau tahun sebelumnya, gagasan permulaan korps senapan telah disarankan lewat surat yang diterbitkan dalam China Mail (31 Januari 1860). Namun tak sampai Januari 1862, kala langkah aktif diambil, dihasilkan dalam pertemuan publik yang diadakan di Mahkamah Pengadilan (1 Maret 1862). Pertemuan tersebut memuruskan untuk mendirikan Korps Sukarelawan dan memberlakukan sanksi kepada Pemerintah lewat UU (2 tahun 1862) penggiliran pemukim Hongkong, tanpa memandang kebangsaan. Kapten (kemudian Letkol) F. Brine, R.E., diangkat menjadi komandan dan para perwira pertama dipilih oleh para anggota Korps adalah W. Kane, R. B. Baker, J. M. Frazer, dan J. Dodd. Sebuah baterai artileri yang mula-mula diorganisir. Kemudian (Desember 1862), sebuah grup musik dibentuk. Pada musim semi 1863, sebuah korps senapan ditambahan. Pada Desember 1864, Pasukan Sukarelawan yang didatangkan dari kalangan pemukim asing di Kanton di pabrik senapan dikerahkan ke Korps Hongkong. Pemerintah memastikan (7 Februari 1863) penggelontoran tahunan £195 opada kondisi yang terjadi pada setidaknya 75 anggota korps yang layak. Pasukan Sukarelawan membuat penampilan sambutan pertama mereka secara terbuka pada 16 Februari 1863, pada kesempatan pengadaan panji-panji (oleh Mrs. W. T. Mercer) dan terompet perak (oleh Mrs. Brine), kala Uskup Smith bertindak selaku Kapelan Korps Kehormatan. Acara tersebut disusul oleh makan malam pembukaan yang diadakan di ruang sekolah Santo Andreas dan dipimpin oleh Administrator (W. T. Mercer). Untuk menjaga keantusiasan, di samping hambatan yang timbul dari apati yang disimpan oleh para kepala firma dagang terhadap gerakan tersebut, kompetisi senapan diadakan (6 dan 7 April 1865), kala medali pertama British National Rifle Association dimenangkan oleh Mr. H. J. Holmes dan pernyataannya dipersembahkan kepada Honorary Musketry Instructor, Letnan K. D. Tanner, dan kepada Drill Instructor, Korporal Goodall, R.A. Korps tersebut juga ikut serta dalam Pawai Ulang Tahun Ratu pada Mei 1863. Semangat Korps tersebut meningkat dengan jumlahnya sepanjang tahun 1863 dan 1864. Cangkir-cangkir tertulis kemudian ditembakkan. Pawai menuju Happy Valley, dengan praktek penembakan dalam kehadiran Gubernur dan majelis besar (8 Maret 1861) dan terutama ekspedisi bersenjata ke Makau (19 sampai 21 November 1861) diambil menanggapi undangan istana oleh Gubernur Portugis (Isidoro F. Guimaraes), merasuki kehidupan baru terhadap Korps tersebut. Pada 5 Desember 1864, Lady Robinson membagikan penghargaan di Public Gardens yang dimenangkan di kompetisi senapan publik, termasuk medali National Rifle Association (yang dimenangkan oleh Sersan Moore). Pada penghujung masa tersebut, kekuatan Korps tersebut meliputi Band 25, Artillery 84, Rifles (termasuk detasemen Kanton) 91, anggota kehormatan 67, total 267 orang. Para perwira Korps pada masa itu adalah Mayor Scott (22nd Regiment), A. Coxon, H. J. Tripp, H. Cohen, H. J. Hohnes, W. J. Henderson, F. I. Hazeland dan T. G. Linstead.

Pendirian Menara Jam, Balai Kota dan Rumah Pelaut menghimpun pameran semangat masyarakat lainnya yang menggerakkan masyarakat pada masa itu. Atas saran Mr. J. Dent, sebuah pertemuan publik (28 Juli 1860) diadakan dalam pengesahan usulan untuk mendirikan menara jam lewat kesepakatan masyarakat (setinggi 80 kaki) dengan jam kota dan alat peringatan kebakaran, menara tersebut erhubung dengan air mancur minum, dan pengadaan juga dibuat untuk penurunan bandul waktu. Sebuah Komite dibentuk (J. Brodersen, J. H. Beckwith, D. Lapraik, G. Lyall, C. St. G. Cleverly) untuk mengumpulkan pengesahan, yang mula-mula dikembangkan secara umum. Penundaan dalam eksekusi skema tersebut kemudian menyebabkan keantusiasan menurun, pengesahan dihentikan, skema digantung, seluruh unsur hiasan dari rancangan indah yang asli ditinggalkan, dan hasilnya adalah sebuah menara jelek yang menghimpun pemikiran utama. Mr. D. Lapraik datang untuk menyelamatkan Komite dan menyediakan, dengan biayanya sendiri, jam kota, yang diperdengarkan untuk pertama kalinya pada malam tahun baru (31 Desember 1862), dalam rangka menyambut tahun 1863. Mr. J. Dent juga melangkah dan mendirikan, selain Menara Jam, air mancur minum (15 Desember 1863) yang kini ditempatkan di depan Balai Kota. Penurunan bandul waktu ditunda. Namun, Pemerintah mengambil alih (22 Mei 1863) pengadaan menara tersebut dan jamnya. Pada penghujung tahun 1861, pendirian 'Ruang pertemuan dan Teater' dibahas secara terbuka, Komite sementara dibentuk untuk membuat seluruh pengadaan dan rencana dini yang ditunjukkan di Klub pada Oktober 1862, menghitung pengeluaran $34.000. Nama 'Balai Kota,' dan perpaduan dalam satu bangunan teater, perpustakaan dan ruang pertemuan, disepakati kala Pemerintah memberikan pengadaan gratis pada tempat tersebut (23 Februari 1864). Pada pertemuan publik (19 Mei 1864), jumlah $20.000 dikatakan digelontorkan lewat sumbangan, pengesahan dan konser; bahwa umlah tambahan $80.000 diberlakukan, dengan masing-masing diberi $100; bahwa Mr. Robert Jardine mengambil saham berjumlah $50.000, dan bahwa saham yang tersisa senilai $30,000 diserahkan oleh masyarakat. Seperti halnya dalam kasus Balai kota, demikian pula dengan kasus Sailors' Home, kepala firma Jardine, Matheson & Co. mengkhususkan diri mereka sendiri dengan kebebasan besar mereka. Mengakui pekerjaan petahana terhadap orang-orang yang utamanya dimanfaatkan lewat industri pelaut dan kerja keras, untuk menghimpun dan menjaga kesejahteraan mereka, Mr. Joseph Jardine, dipilih oleh saudaranya, Mr. Robert Jardine, memulai skema untuk pendirian Sailors' Home dan merencanakan keperluan sejumlah $20.000. Masyarakat Hongkong menambahkan jumlahnya lewat sumbangan liberal dan Pemerintah kemudian (5 Juli 1861) mendapatkan lahan yang bagus di West Point. Sebuah pertemuan publik, yang diadakan di Klub (4 Februari 1861), memiliki Dewan Kepercayaan (A. Fletcher, C. W. Murray, J. D. Gibb, J. Heard, W. Walkinshaw, D. Lapraik, R. H. Reddie, H. T. Thomsett, Rev. W. R. Beach) dan menyerukan pengesahan lanjutan. Usai upaya untuk mendapatkan lahan yang saat ini ditempati Horse Repository mengalami kegagalan, operasi pembangunan dimulai pada 1862 di West Point. Namun, meskipun demikian, kepentingan masyarakat dihiraukan dan pengesahan dihentikan bertahap. Pada waktu bangunan tersebut dibuka (31 Januari 1863) oleh Sir H. Robinson dan Mr. J. Whittall, dananya telah habis. Pemerintah enggan (14 Mei 1863) untuk memberikan pemberian dan kesulitan berlipat ganda. Pada musim gugur 1864, Mr. Robert Jardine memberikan sumbangan tambahan $25.000 dalam membantu pendanaan dan mengadakan pengerahan di dalam negeri dengan pengeluarannya sendiri selama tiga thaun. Ini diharapkan agar pada akhir waktu tersebut, masyarakat akan tergerak dan menghimpun lembaga tersebut lewat pengesahan publik tahunan.

Perluasan sukses wirausaha swasta dan negeri pada masa itu yang bersifat menonjol, dan kemakmuran luar biasa yang secara umum dinikmati di Koloni pada masa itu, menghasilkan perluasan menonjol terhadap kota dalam hal ukuran dan keindahan, Hongkong kini tak setara dengan Tiongkok terkait kesehatan dan kenyamanan. Banyak lahan bangunan lowong dalam jarak yang mudah di kota kini tak makin meluas ke arah timur, wilayah perkotaan barat diperluas secara menonjol dan sejumlah kediaman Eropa didirikan di bukit dekat West Point. Pada 1860 dan 1861, pemukiman Tiongkok di Shaukiwan memiliki pengaruh yang bertumbuh besar sebagai depot untuk ekspor ikan asin. Dengan penundaan di pemukiman dari sengketa lahan Kowloon, dan akibat keraguan yang timbul soal aspek sanitasi pemukiman Peak, perhatian umum ditujukan kepada Pokfulam tempat pemukiman vila indah dimulai pada masa itu (1862) di sekitaran Douglas Castle, dengan harapan memberikan kediaman kesehatan umum. Namun, Sir H. Robinson lebih yakin di Peak. Ia memiliki jalan pintas (Desember 1859) yang menuju ke puncak Victoria Peak. Setelah dipublikan dari Otoritas Militer, tempat Sanatorium yang ditinggalkan oleh mereka, penataan dibuat, pada Maret 1860, untuk pendirian di tempat penjara bawah tanah untuk pemakaian Gubernur. Pembentukan Taman Umum, pada lahan subur yang tepat di selatan Baali pemerintahan, dilakukan oleh Departemen Surveyor Umum dengan penggelontoran tunggal Pemerintah. Mr. Th. Donaldson diangkat (7 Oktober 1861) menjadi Kurator, benih dan tanaman dibawa dari Australia dan Inggris dan, pada perampungan pengerjaan tersebut, taman tersebut dibuka untuk umum pada aturan tertentu (6 Agustus 1864). Pada Oktober 1864, grup musik militer mengadakan konser di Taman Umum pada waktu yang ditentukan. Pada 1864, peningkatan umum terjadi pada tumbuhan di sekitaran kota tersebut, dan bahwa peningkatan perhatian tersebut, ditujukan kepada penanaman pohon di sepanjang jalan raya dan sekitaran hunian Eropa di pinggir bukit, telah benar-benar dilakukan untuk menggantikan batas lahan pada kota yang dibangun dengan rangkaian perdu yang indah.

Kegiatan sastra Koloni dilakukan lewat publikasi, di Hongkong, dari Hsin-ching-lu karya Sir T. Wade, sebuah karya tentang Dialek Mandarin (Juni 1859), lewat edaran edisi Tionghoa dari Daily Press (1860), dan secara khusus lewat kemunculan, melalui perlindungan liberal dari firma Jardine, Matheson & Co., karya pertama dari terjemahan dan pendapat Dr. Legge dari karya klasik Tiongkok (Mei 1861). Botani Hongkong secara ilmiah ditelusuri oleh Mr. G. Bentham, yang menerbitkan hasilnya (pada 1861) dalam sebuah karya berjudul Flora Hongkongensis dan didedikasikan kepada Sir H. Robinson. Beberapa tahun kemudian (pada 1865), Mr. T. W. Kingsmill menerbitkan, dalam Journal of the North China Branch of the Royal Asiatic Society, sebuah catatan lengkap soal unsur geologi di Pulau tersebut.

Pemerintahan Sir H. Robinson menghadapi jumlah bencana besar yang menengah. Angin ribut melewati (15 Agustus 1859) tenggara Hongkong, yang walau menyebabkan kerusakan ringan di Koloni, diteruskan pada dua bulan kemudian (13 Oktober 1859) oleh angin ribut lain yang menghancurkan banyak dermaga menyebabkan banyak tabrakan di pelabuhan, dan merusak atap banyak rumah, namun tak disertai oleh kehilangan nyawa. Pada sekitaran masa itu, kehilangan kapal Mazeppa, yang melenyapkan setiap jiwa yang menumpanginya (Oktober 1859), berujung pada penyelidikan yudisial, atas dasar tindak untuk tuduhan yang dilakukan oleh pemiliknya, menjadi dugaan bahwa kapal tersebut telah meninggalkan Hongkong dalam keadaan tak baik-baik saja. Dugaan tersebut dianggap salah, meskipun, terkait ranah berseberangan dari buktinya, bukan tanpa menyebabkan persoalan sosial yang pada masa itu menimpa sebagian masyarakat. Hujan deras mengerikan terjadi di Koloni pada tahun berikutnya (18 Agustus 1860) dan tak hanya memenuhi banyak drainase, namun menyebabkan keruntuhan beberapa rumah di Canton Bazaar (di Hawan) yang membuat lima orang tewas. Angin ribut, yang mendadak melewati Koloni pada 27 Juli 1862, menyebabkan kehilangan banyak nyawa, dan lewat hujan deras luar biasa, yang terjadi pada 6 Juni 1864, banyak nyawa hilang akibat keruntuhan rumah, dan harta benda hancur yang senilai $500.000. Kebakaran di kota bersifat jarang pada masa itu. Namun, terkait kawasan Eropa, khususnya sejumlah kejadian tak lazim dari perembetan api yang meluas menghancurkan (19 Oktober 1859) Gereja Katolik Roma di Wellington Street dan sejumlah tempat usaha Eropa di Queen's Road dan Stanley Street, yang meliputi toko-toko Mrs. Marsh, Mrs. Rickomartz, Victoria Exchange, Commercial Hotel dan lain-lain. Sejumlah bencana lebih lanjut pada masa itu meliputi kebakaran kapal S.S. Cadiz (10 Januari 1863), empat pembelot tenggelam dari kapal Oasis (1 Mei 1863), 38 penjahat Tiongkok (yang disebutkan di atas) di Stonecutters' Island (23 Juli 1863), dan kematian akibat kekurangan napas (8 Maret 1865) dari tiga prajurit yang melakukan ekskavasi pinggir bukit di Scandal Point. Pada 1860, empat pegawai negeri meninggal, yakni Kepala Pelabuhan Newman dan Gunthorpe, Asisten Surveyor Umum Walker, dan Solicitor Mahkota Cooper Turner. Pada daftar tersebut dapat ditambahkan nama Dr. Enscoe, Dokter Bedah Seamen's Hospital, yang wafat beberapa tahun kemudian (30 September 1863).

Sir H. Robinson meninggalkan Hongkong pada 15 Maret 1865, kala dipromosikan menjadi Gubernur Ceylon. Keberangkatannya ditandai oleh dua hiburan umum yakni makan malam yang diadakan di Klub oleh para anggota Kepegawaian Negeri (11 Maret 1865) dan lewat hiburan yang diadakan di Theatre Royal oleh masyarakat (13 Maret 1865). Salah satu tamunya adalah Adipati Brabant, kala itu putra mahkota Belgia, sepupu pertama dari Ratu Victoria.

Tanggapan wacana masyarakat atas pengabdian pemerintahan Sir H. Robinson, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat-surat kabar lokal, berdampak kala Sir Hercules sangat disukai terkait seluruh fakta penting pada masa pemerintahannya terjadi selaras dengan kemakmuran yang tak terulang (tak secara keseluruhan dari pencanangannya), seperti ketiadaan hal setara dalam sejarah Koloni; bahwa unsur paling menonjol pada musim kemakmuran tersebut adalah kemajuan menonjol dalam nilai lahan bangunan yang banyak orang, serta Koloni secara keseluruhan, mendapati diri mereka sendiri kaya dalam perlakuan tak terkira; bahwa Sir H. Robinson mengalihkan kejadian yang terjadi pada catatan yang baik untuk kemanfaatan masyarakat dan reputasinya sendiri; bahwa ia meninggalkan hunian yang berpajak besar, kota tak terdrainase, sanitasi tempat diterlantarkan, memberikan perhatian lebih pada keseimbangan pengerjaan dan jumlah surplus alih-alih pengerjaan publik dan kebanyakan kepentingan vital Koloni; bahwa tugas-tugasnya menjalankannya pada tingkat ekstrim dari kemampuannya dan bahwa ia tentunya akan kurang sukses selaku Gubernur jika tak menerima bantuan Mr. W. T. Mercer yang, selaku Jurutulis Kolonial, sangat mampu membantunya dalam setiap tugas dan pemberlakuan kebijakannya, selaku Administrator, selama jangka panjang dari kecutian Gubernur; bahwa Sir H. Robinson, kala biasanya ramah dan bertindak seturut kebiasaan sosial, memperlakukan Koloni, khususnya pada beberapa tahun pertamanya, dengan sejumlah perhatian tertentu; bahwa ia biasanya mengurusi para anggota dewan tak resmi secara berdikari, dan berdampak pada bawahan resminya dengan sikap bermartabat dan disiplin alih-alih merrendahkan para pegawai pada kepala departemen berbeda; bahwa kepahitan lama antara pegawai tetap bertahan, dan bahwa jumlah pengkaryaan sosial dikerjakan pada pihak Gubernur untuk mempertahankan sikap lembut, mungkin menjadi usnur paling menonjol pada masa jabatannya; bahwa istri Robinson memegang pengaruh paling besar dan menguntungkan pada masyarakat swasta yang telah lama menggerakkan keadaan sosial gubernur; namun bahwa dari itu semua, Sir H. Robinson menjadi Gubernur Koloni paling sukses dan menguntungkan sepanjang memerintah.

Usai meninggalkan Hongkong, Sir H. Robinson menjabat selaku Gubernur Ceylon (1865 sampai 1872) dan, sesambil memerintah pemerintahan New South Wales (1872 sampai 1879), mengadakan penyerahan Kepulauan Fiji kepada Inggris (1874). Ia kemudian menjadi Gubernur Selandia Baru (1879 sampai 1880), Gubernur Tanjung Harapan dan Griqualand Barat dan Komisioner Tingkat Tinggi Yang Mulia di Afrika Selatan (1880 sampai 1889), Presiden Royal Commission untuk penyelesaian persoalan Transvaal (1881), Gubernur Bechuanaland (1885), dikirim pada misi khusus ke Mauritius (Oktober 1886), mundur dari jabatan pada 1889, dan menjabat sebagai Direktur London and Westminster Bank (sampai Maret 1895) kala, walau telah lansia pada masa itu, ia meneruskan jabatan di Afrika Selatan untuk menuntaskan kekacauan yang timbul disana sejak purna tugasnya.