Gereja-gereja Yunani dan Timur/Bagian 2/Divisi 3/Bab 7
SEKTE-SEKTE RUSIA
Ketidaknyamanan adalah unsur penting sejarah agama di Rusia seperti halnya di Inggris. Namun, kecuali dalam kasus sekte-sekte terkini yang memiliki cikal bakal dari pengaruh Protestan Barat, pembelotan Rusia sangat berbeda dari pembelotan Inggris. Ketidaknyamanan khas Inggris merupakan penentang ritualisme dan penjunjung liberalisme. Ia mewakili Puritan pada abad ketujuh belas. Namun, ketidaknyamanan khas Rusia merupakan martir dari ritual yang sangat konservatif. Meskipun kini ada sekte-sekte Rusia yang memiliki sifat berlawanan, "Pembelot Lama" berkembang menjadi protes melawan inovasi dadakan dalam upacara Gereja yang diperkenalkan lewat revisi madah bakti Nicon. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Raskòl (sebuah kata Rusia yang artinya "pemisahan" atau "skisma"); dan para pengikutnya disebut Raskolnik ("skismatik"). Bermula dari abad ketujuh belas, gerakan tersebut kemudian mendapatkan pengikut yang banyak. Gerakan tersebut memiliki 1.500.000 pengikut menurut sensus; namun kebanyakan menganutnya agar tak menimbulkan pemberlakuan terbukanya untuk kekhawatiran penindasan, dan diperkirakan sebetulnya terdiri dari sekitar dua belas atau lima belas juta anggota. Gerakan tersebut kebanyakan nyaris terdiri dari para petani, atau orang-orang yang timbul dari kelas petani. Tak ada yang ditemukan berasal dari kelas atas, yang sangat mengamati Raskolnik. Namun, sedikit dari mereka adalah orang kaya. Mereka berkecimpung dalam perdagangan, khususnya dalam pengelolaan uang. Berpantangan, jujur, tekun, teliti, mereka dapat melampaui Rusia ortodoks dalam persaingan hidup. Mereka dianggap oleh petani dengan hormat karena sifat mereka selaku sosok paling relijius di wilayah tersebut. Dikatakan bahwa jika kamu datang ke kabin yang tersimpan baik nan bersih di Rusia, pemiliknya akan beralih ke pembelot lama. Orang Raskolnik dikenal karena "menghapuskan penghirauan."
Namun, gerakan tersebut tak timbul dari kebangkitan spiritual baru apapun, suatu hal seperti kebangkitan, seperti kami melihat sumber sebagian besar Inggris dan Amerika memecah denominasi-denominasi Kristen. Ini murni dimulai dalam protes melawan peribahasa dan perlakuan baru, dan bukannya inovasi terhadap keaslian yang disucikan, namun pembetolan kekeliruan verbal dan mengubah pemakaiannya yang Nicon dan para cendekiawan yang membantunya anggap selaku tindak pengikisan. Sehingga, kisah yang timbul sebenarnya adalahpengembalian ke zaman kuno. Namun, ini tak disepakati oleh para petani yang menghiraukannya, seperti halnya Vulgata karya Hieronimus, yang merupakan versi Latin yang dikoreksi dari Alkitab yang dipesan oleh Paus Damasus karena berbagai versi populer yang sangat keliru, sehingga menimbulkan digaan dan dibenci oleh berbagai kalangan; dan, seperti Versi revisi Inggris juga dianggap oleh kebanyakan pembaca Alkitab yang sangat menghiraukan dengan ketidaksukaan, sehingga pembetulan madah bakti oleh Nicon merupakan pelurusan yang bercampur dengan firman dan kebiasaan suci. Protes timbul sampai bagian terkecilnya. Kemudian, seorang penulis berkata, "Pada tahun semacam itu, orang bijak berujar, 'Ya Allah, berikanlah kasih pada kami,' alih-alih 'Allah mengasihi kami.'" Raskolnik sangat selaras dalam memegang pengucapan keliru nama Allah dengan sebutan "Issus," alih-alih menerima pembetulan Nicon menjadi "Iissus." Namun mungkin inovasi yang paling dibenci, atau lebih kepada pewahyuan dari zaman kuno, menjadi pengganti dari tanda salib dengan tiga jari untuk tanda salib dengan dua jari. untuk menerima pengartian bahwa anak tak akan paham praktek yang diajarkan pada mereka di pangkuan ibu mereka. Ketidaktetapan semacam itu dari agama domestik bukanlah pemikiran. Pada dasar itu dan lainnya dari unsur yang sama, yang sebetulnya kami mendapati kerancuan dalam versi pembetulan madah bakti, Raskolnik terpish dari Gereja Rusia kuno. Mereka merupakan lawan mereka yang menyebut mereka dengan nama yang mencap mereka dengan dosa skisma. Sebutan yang dipakai oleh mereka untuk diri mereka sendiri adalah Staro-viéry, yang artinya "Pemercaya Lama." Mereka orang-orang yang mempertahankan keyakinan dari para ayah mereka. Sehingga sedalam-dalamnya teluk perpecahan yang ditimbulkan, dan sepahit-pahitnya rekriminasi menguntungkan yang dulunya memikat mereka, tak ada perbedaan gagasan teologi yang memisahkan kedua belah pihak. Keduanya hanya memegang dua standar imam yang diwajibkan oleh gereja ortodoks—Alkitab dan Pengakuan Iman Nikea; mauoun perbedaan mereka dalam seluruh penafsiran mereka terhadap kitab suci atau pengakuan iman.
Sehingga, para pembelot lama tersebut tidaklah sebanding dengan Protestanisme. Cikal bakalnya tak dapat dibandingkan dengan kebangkitan kontemporer berbagai sekte di Eropa Barat. Mereka adalah orang Rusia dari antara orang-orang Rusia.
Sepanjang masa itu, berbagai pengaruh berujung pada perkembangan menonjol di kalangan "Pemercaya Lama" dalam pengarahan yang sangat berbeda. Namun, satu hal, mereka berbagi hal umum: mereka semua dianggap sebagai skismatik, dan sehingga mereka sendiri tak hanya terpisah dari gereja namun tak disenangi oleh pemerintah. Jangan lupa bahwa pembetulan atau inovasi diperkenalkan atas perintah tsar dan dipaksakan pada Gereja oleh otoritas kekaisaran. Kemudian, ini menjadi pelanggaran negara terhadap tatanan khas gereja. Raskolnik menerapkan inovasi mereka sendiri, dan mereka menunjukkan perilaku perhitungan dan tirani yang menjadikannya mendasar. Ini merupakan kebutuhan alami agar rakyat harus memendam pemberontakan tercurahkan terhadap para perwira pemerintah yang memergoki gereja-gereja, merampas madah bakti yang dimuliakan, mengeluarkan lainnya ke tempat mereka, dan atas perintah tsar memerintahkan para pemuka agama kota dan pesa untuk memakai penataan yang baru. Kemudian, kala Petrus Agung meniadakna patriarkat dan diganti dengan jawatan semi-independennya sendiri yang menominasikan Sinode Kudus, dan kala Gereja Ortodoks di Rusia mengesahlkan lebih dari itu di bawah kendali negara dan pemerintahan birokratiknya, para pembelot yang berdiri di luar gerakan tersebut maju untuk mewakilkan beberapa hal gagasan Gereja Bebas. Mereka tidak menaati negara; pelayanan mereka tak diatur oleh departemen pemerintah.
Raskol menimbulkan unsur baru dari sumber lainnya—pemberontakan besar dan inovasi barat Petrus Agung. Ini berada pada landasan yang solid. Kebiasaan Eropa diselaraskan dengan Rusia, dan kini banyak orang berpindah ke Pemercaya Lama. Mula-mula, gerakan tersebut timbul di Moskwa; kemudian menyebar ke seluruh belahan Eropa. Percikan-percikannya menyebar lewat sikap patriotisme berprasangka. Sehingga, Pemercaya Lama berdiri untuk Rusia Lama dan cara-cara Rusia Lama. Mereka menganggap pemberlakuan Petrus sebagai niat mengakhiri dunia dan mendatangkan Anti-Kristus. Gagasan Antikristus banyak timbul dalam Raskol. Beberapa pihak mungkin mengidentifikasikannya dengan tsar; namun kebanyakan orang yang meyakini keberadaannya, ia merupakan sosok misterius yang ada di suatu tempat di dunia, yang menggerakkan pergerakan salah Gereja dan ketegangan bangsa. Dulunya, beberapa pihak menyatakan bahwa Petrus sebenarnya, "tsar putih," telah wafat di laut, dan bahwa seorang Yahudi, seorang putra Setan menikahi istri Jerman, telah merebut tempatnya. Sehingga ini merupakan invasi Jerman!
Pemercaya Lama menyatakan pertentangan terhadap segala hal dalam cara inovasi Eropa. Mereka menentang pengubahan kalender. Mereka menentang penggantian busana—penggantian busana Eropa oleh Petrus terhadap rajutan yang dulunya dikenakan oleh orang-orang Rusia. Mereka menentang praktek bercukur. Pertentangan terhadap praktek bercukur dipandang sebagai tindakan bida'ah karena manusia diciptakan serupa dengan citra Allah dan "menserupakannya bahkan pada kucing dan anjing." Pertentangan tersebut dirasa sangat serius, hingga Petrus membujuk Dmitri dari Rostoff untuk menulis risalah tentang "Citra dan Penyerupaan Allah dalam Manusia," merujuk kepada sifat spiritualnya. Ini hanya berdampak sedikit atau tak berdampak pada Pemercaya Lama. "Citra Allah adalah janggut, dan kemiripan kumis," tulis salah satu fanatis pada akhir tahun 1836. Terdapat para martir berjanggut. Pada tahun 1874, seorang rekrutan dihukum tujuh tahun penjara karena pembangkangan akibat ia enggan bercukur. Ini adalah musuh bebuyutan dari pemujaan gambar. Para pemuja gambar hanya dapat menggambarkan Allah dalam bentuk ikon konvensional; dan bentuk tersebut, dengan aspek berjanggut dari perwakilan Sosok Pertama dalam Tritunggal, menjadi dirinya disucikan dalam wujud manusia.
Para pembelot lama terpecah dalam dua kelompok tak lama usai cikal bakal skisma tersebut. Sebab perpecahan tersebut adalah keadaan luar biasa yang ditimbulkan akibat kekurangan uskup. Pada masa Nicon, hanya satu imam yang berpihak terhadap kitab-kitab lama—Paulus dari Kolòmna. Sosok tersebut ditahan karena kekukuhannya, dan kala ia wafat di pencara, tak ada orang dari seluruh pihak Raskol yang mampu mengurusi sakramen. Kesulitan yang menimpa Pemercaya Lama menghadap keseluruhan peristiwa tersebut, sangatlah tak sebanding. Skisma lain dalam Gereja tersebut yang tak menyangkali episkopasi menyartai para uskup dengan mereka. Kemudian, terdapat para uskup Marcionite pada zaman gereja perdana yang dapat membangun hierarki Marcionite. Di sisi lain, Montanis emnghimpun keberadaan mereka dalam sebagian besar protes melawan gagasan akar imamat otoritatif, dan kali ini mereka disusul oleh badan-badan Protestan di benua tersebut, Lutheran serta Reformasi. Kontroversi yang terjadi menimbulkan pertanyaan soal penahbisan Uskup Agung Parker mendapatkan simpati dari Gerejawan Tinggi Anglikan terhadap Pemercaya Lama Rusia. Namun, pembelot Rusia tak memiliki seorang pun yang dapat mereka upayakan untuk dimajukan selaku uskup dalam suksesi apostolik. Sehingga, mereka menjadi ritualis ekstrim, dengan validitas sakramen bergantung secara absolut terhadap penahbisan oleh seorang imam tahbisan. Ini adalah dilema dari dampak penting kehidupan Raskol. Bagaimana hal ini dituntaskan?
Dua jawaban dari sifat berlawanan diberikan kepada pertanyaan tersebut yang mendadak timbul dan menuntut ketetapan langsung. Yang satu adalah bahwa para imam harus ditahbiskan, dan penerapan tersebut kurang lebih ditemukan dalam sepanjang masa lewat peralihan dari ortodoksi yang membelot ke Raskol. Namun, para Pemercaya Lama yang lebih tak berkompromi enggan menerima validitas imamat selaku rahmat amnusia yang timbul dalam Gereja yang terkikis, dan pihak yang menerapkannya lewat pemakaian kitab-kitab madah bakti yang dibenarkan. Orang-orang yang datang ke kesimpulan yang diterapkan tersebut bukanlah suksesi apostolik sepenarnya yang ditinggalkan di dunia, tanpa imamat valid secara keseluruhan. Api suci di altar dimatikan; dan tak ada satupun orang yang dapat menyalakannya kembali. Dua kelompok tersebut masing-masing dikenal sebagai Popòftsky, atau "orang-orang imam," dan Bef-popòtsky atau "orang-orang tanpa imam." Perpecahan lanjutan menyusul, sehingga Raskol tak dapat dipandang sebagai sekte atau denominasi; ini adalah kelompok sekte yang sangat beragam yang keluar dari persekutuan dengan Gereja Negara.
Popòftsky lama bernaung di bawah pergerakan yang bergantung pada pelayanan terhadap sekumpulan pembelot dari Gereja Ortodoks. Sepanjang ini, kondisi memalukan dan mengecewakan tersebut dinaungi oleh pendirian episkopasi independen, dan Pemercaya Lama dari pihak imam kini memiliki pemuka agama tahbisan mereka sendiri. Pada tahun 1846, mereka mendapatkan metropolitan dari orang Yunani, Ambrosius, yang dulunya menjadi uskup di Bosnia, yang dicopot oleh patriark Konstantinopel. Sosok tersebut masuk Pemercaya Lama dan diterima oleh mereka selaku kepala gerejawi mereka. Tak dapat hidup di Rusia, mengingat sikap pemerintah terhadap Raskol, ia bermukim di tempat bernama "Air Mancur Putih", di Austria, dekat perbatasan Rusia. Keadaan kini jelas untuk organisasi sepenuhnya dari sekte tersebut. Ambrosius sesekali berniat untuk menciptakan seluruh hierarki. Namun ini tak diterima tanpa restu dari seluruh komunitas. Mereka berpendirian untuk isolasi Rusia, Rusia untuk orang-orang Rusia. Namun ini adalah orang Yunani yang tinggal di Austria yang mengurusi urusan Pemercaya Lama. jika terjadi perang antara Austria dan Rusia, apa yang akan terjadi? Pendirian tersebut sangat ditentang. Pada tahun 1868, konsili dari cabang Raskol tersebut diadakan di Air Mancur Putih. Namun, konsili tersebut hanya berujung pada pelebaran perbedaan dan meninggalkan persoalan lebih buruk ketimbang sebelumnya. Para anggota dari kelompok imamat enggan menerima imamat yang baru diimpor, dan diminta untuk pergi sebelum mendapatkan kesempatan mereka untuk menerima para pembelot dari kalangan imam gereja ortodoks di Rusia. Mereka tak dapat melakukan penghormatan terhadap para imam dengan sifat tersebut. Di kalangan Pemercaya Lama, para imam berperingkat lebih rendah ketimbang pemuka agama desa dalam Gereja Ortodoks. Mereka diperlakukan bak orang panggilan yang sebetulnya, selaku sosok yang tanpa pengaruh pada catatan mereka sendiri, yang hanya dipakai untuk memberikan penunjangan untuk sakramen.
Bef-popòftsy, kelompok "tanpa imam", memegang jalur yang sangat berbeda. Mereka membentuk gereja tanpa sakramen—kecuali sakramen pembaptisan, yang dapat diurus oleh awam. Mereka mendapatkan keadaan anomali tersebut dalam berbagai cara. Beberapa orang tunduk pada karunia yang diterima sebagai pembenaran sorgawi, dan menunggu untuk waktu yang lebih baik. Mereka bak orang Barat yang tertimpa deraan kepausan. Ini adalah pendirian yang sangat jelas dan menyentuh untuk diambil. Ini disepakati dengan logika keadaan. Namun para fanatik menganggapnya bodoh. Sehingga, terdapat "Gaper," yang diadakan pada Kamis Suci dengan mulut terbuka menunggu para malaikat untuk menyuapi mereka.
Pertanyaan paling serius timbul dari keadaan anomali berkaitan dengan sakramen perkawinan. Jika seluruh sakramen kini dilakukan dengan ketiadaan imam sebenarnya yang mengurusinya, perkawinan menjadi tak mungkin, karena ini juga merupakan sakramen. Pelaksanaan perkawinan sipil terkini kala itu tak timbul, dan jika dilakukan, para anggota sakramen yang menganggap pemerintah selaku Anti-Kristus tak akan mengajukannya. Sehingga, seluruh perkawinan dilarang oleh kelompok tanpa imam. Beberapa pihak memahami kewajiban salibasi dalam esensi asketis murni, dan mengantisipasi akhir dunia lewat penghentian kelahiran. Pihak lainnya menerimanya sebagai keputusan untuk penghubungan, yang, meskipun mereka menganggapnya selaku dosa, hal tersebut dianggap sebagai dosa ringan ketimbang perkawinan oleh imam yang tercemar dengan kekeliruan gereja ortodoks. Untuk beberapa jabatan besar yang dibawa menjadi kengerian yang harus diakhiri dengan biaya manapun. terjadi pembunuhan anak, yang mengirim para bayi mudaagar masuk surga dalam rangak menyelamatkan mereka dari kehidupan di dunia yang kini berhadapan dengan Anti-Kristus. Orang-orang tersebut, yang dikenal sebagai "clubber," mendorong pria tua dan wanita untuk mati, dengan mengutip firman Tuhan, "Kerajaan Surga menderita kekerasan, dan orang-orang yang kejam itu melakukannya dengan paksa." Satu sekte, yang dikenal sebagai Philippoftsky, mendorong penebusan lewat bunuh diri. Seluruh keluarga, yang ada di desa, membiarkan diri mereka sendiri mati. Mania yang ditimbulkan oleh para nabi, yang kini berdiri dengan melihat bahwa tak ada orang yang berbalik dalam kelemahan dari pembakaran diri universal. Beberapa orang menerapkan "baptisan api," dalam kata lain pembakaran bangunan dan mati dengan cara pembakaran. Sebuah keluarga menutup diri mereka sendiri dalam pondoknya; kayu bakar ditempatkkan mengelilinginya; nabi menyulut api dengan bahan bakar; dan rumah beserta hal-hal di dalamnya terbakar.Kemudian, ada Iskàleli Khristà—"pencari Kristus," yang timbul untuk mencari Kristus dan terkadang meyakini bahwa mereka menemukan-Nya dalam wujud seorang pangeran, atau mungkin seorang petani. Salah satu bentuk paling menonjol yang mengaitkan gagasan Anti-Kristus dengan pemerintahan tsar dikatakan menjadi pemuliaan gambar Napoleon yang diam-diam disimpan di rumah. Ini ditemukan dalam gambar-gambar Rusia yang mewakili kaisar Prancis yang bangkit ke sorga dikelilingi oleh para marsekalnya. Ia dirumorkan tidak mati, namun ia kabur dari St. Helena, dan ia sampai ke Siberia lewat Danau Baikal.
Yang lainnya, yang memegang pemikiran yang lebih moderat, namun dipengaruhi oleh prinsip yang sama, lari dari kengerian peradaban yang terkontaminasi dan menguburkan diri mereka sendiri dalam wilayah hutan yang dalam. Pada 1850, Nicolas i. menghancurkan sel-sel pembelot hutan. Strànniki, atau "Pelari," enggan memiliki penekanan apapun dalam ranah Anti-Kristus. Mereka adalah peziarah dan orang asing, yang berindah dari tempat ke tempat. Untungnya, terdapat saudara-saudara awam yang tinggal di kota-kota dan desa-desa dan bekerja dalam bidang perdagangan, dari proses yang didukung elit pada kehidupan peripatetik mereka. Theodosian takkan makan atau minum dengan keduniawian. Sekte lainnya, Pomortsky, bersifat lebih liberal. Mereka takkan berdoa untuk "penyaru," karena itu akan membuat tsar menjadi Anti-Kristus. Namun, mereka akan berdoa untuk "tsar" dengan sebutan yang lebih sederhana. Pada saat ini, kebanyakan Pemercaya Lama dari kelompok "tanpa imam" lebih kaku ketimbang sebelumnya. Mereka akan memperkenankan perkawinan sebagai pengikatan sipil. Namun, karena ini bukanlah sakramen, mereka yang melanjutkannya menjadikannya bahan perhatian saling menguntungkan.
Sangat banyak kepentingan yang diberikan kepada berbagai sekte paling luar biasa yang tak diakui sebagai bagian dari Raskol. Fenomena serupa timbul di Amerika, dan sehingga kami tak dapat menganggapnya sebagai kekhasan agama Amerika. Hal yang sama harus dikatakan dari orang-orang yang datang dalam pengarahan berlawanan terhadap asketis, dan menerapkan cinta yang bebas "atas prinsip." Shakouni atau "Para Pelompat," sebutan dari dunia Kristen, yang tak dapat dianggap sebagai Kristen secara keseluruhan jika mereka tak didakwa mengubah praktek-prakteknya. Penampilan mereka membuat mereka disebut-sebut sebagai orang polos kekanak-kanakan, meskipun sebatas kegilaan dan tak memiliki agama sebenarnya di dalamnya. Mereka berdiri dalam lingkaran, pria dan wanita menatap satu sama lain, dan melompat, terengah-engah, terisak, berteriak, menjerit. Mereka melompat setinggi-tingginya, setiap orang berlomba lompat tertinggi. Kala tindakan tersebut makin menyeruak, mereka berhenti dan melakukan sikap mereka sendiri, beberapa berputar-putar, yang lainnya berdiri selayaknya dalam keadaan kaku. Kepercayaan umum tersebut merupakan tindakan tanpa rasa malu.
Sekte paling menakjubkannya adalah Khlysty, yang para anggotanya dikatakan menciptakan upacara mengerikan untuk Perjamuan Kudus, dari bentuk normal, mereka dikecualikan oleh penekanan Raskol mereka. Mereka dikatakan memuja wanita lajang dalam tari-tarian massal mereka selaku Bogoròdista, "bunda Allah," dan menyatakannya dengan berkata, "Diberikatilah engkau di antara wanita. Lahirkanlah seorang Juruselamat." Jika wanita muda menjadi ibu dan anaknya merupakan seorang gadis, bayinya dibesarkan untuk menggantikannya selaku Bogoròdista yang baru. Jika itu adalah anak laki-laki, ia dianggap sebagai Kristus. Kanak-kanak Kristus dikatakan dibunuh di altar dan daging dan darahnya disantap saat Perjamuan Kudus. M. Leroy Beaulieu mengutip sejumlah otortias Rusia yang mendukung tuduhan tersebut, yang membuatnya berkesimpulan bahwa "ada banyak pihak menunjukkan bahwa kisah tersebut bukanlah reka cipta murni." Namun kami harus ingat bahwa hal-hal yang sama dikatakan tentang Agape Gereja perdana oleh para pengikut pagan, dan setiap orang mengetahui bahwa fitnah tersebut sangatlah tak berdasar. Tak lama kemudian, terjadi kerusuhan di Austria. Dalam peristiwa tersebut, Yahudi dibunuh atas dasar bahwa mereka membunuh dan menyantap anak-anak Kristen pada Paskah Yahudi. Lagi-lagi dalam sepanjang sejarah, dakwaan yang sama ditujukan terhadap sekte-sekte. Di sisi lain, tak hanya kuburan massal dari pernyataan yang ditujukan melawan Khlysty. Namun, hal ini harus diakui bahwa di sebagian besar wilayah Rusia, para petani sangat menghiraukannya dan jarang terlepas dari barbarisme. Jika hal-hal mengejutkan tersebut bahkan dilakukan pada masa sekarang, kami harus menganggapnya sebagai pertahanan terhadap wakil-wakil kegelapan dari paganisme di kalangan orang yang tak pernah benar-benar diinjili atau berpindah dari Kristen ke pemujaan terapan. Gereja tak dapat mendorong memegang tangannya dalam kengerian kudus terhadap tindakan tak lazim tersebut; karena ini bertentangan dengan kotbah dan ajaran, dan pelaksanaan ibadahnya murni bersifat seremoni terlepas dari pemikiran dan kehidupan spiritual, agar meninggalkan kaum miskin untuk dijadikan mangsa pengaruh jahat. Selain itu, praktek-praktek tersebut dimungkinkan. Jika dilakukan secara keseluruhan, menjadi sangat langka, dan beberapa komunitas yang kini benar-benar jelas ditemukan oleh mereka.
Namun, ada satu sekte yang unsur perlaksanaannya tak dapat diragukan. Sekte tersebut disebut Skopsty, "Para Kasim," para anggota yang diakui karena wajah pucat mereka, suara yang tipis, dan diperlakukan tak berperikemanusiaan. Menganggap perkawinan menjadi tak memungkinkan terhadap kegagalan rahmat sakramental, mereka berniat untuk menyingkirkan segala kesulitan yang diarahkan oleh mutilasi diri mereka sendiri. Ini tak dilakukan mereka pada masa kecil, namun setelah beranjak dewasa, kala operasi menjadi sangat serius. Beberapa dari mereka mula-mula memiliki anak, untuk keberlanjutan sekte tersebut. Namun mereka mendapatkan dua hambatan. Terdapat beberapa orang yang diperkenankan untuk menikah. Dan lainnya, dipilih menjadi kasim. Pemilihan tersebut diwacanakan dari inspirasi langsung dari Allah dengan hadiah nubuat, yang menimbulkan perasaan sukacita. Namun dalam kehidupan sehari-hari, mereka menjadi sosok yang ringan tangan dan sederhana.
Tak ada dari sekte-sekte luar biasa tersebut yang dapat disebut Kristen. Mereka mendapatkan banyak perhatian pada catatan eksentrisitasan mereka dan memiliki penjelasan sensasional dari mereka muncul dalam buku-buku populer. Namun, mereka tak berkaitan dengan Raskol atau agama di Rusia.
Mereka memiliki sifat yang sepenuhnya berbeda yang dipegang gerakan tersebut di kalangan umat Kristen terawal berkarakter tinggi, garam dunia. Para pembelot Rusia paling berpengaruh adalah Molokan dan Doukhobor ("Para pegulat jiwa"). Dua badan tersebut sangatlah umum, dan para anggota mereka bebas berpindah-pindah satu sama lain. Mereka tak hanya berdiri di luar Gereja Negara seperti Raskol, namun mereka sepenuhnya memegang sistem hierarkial dan sakerdotal dari persekutuan ortodoks. Mereka menolak episkopasi dan sakramentarianisme, dan mereka sama-sama menentang ritus dan upacara. Tujuan mereka adalah untuk mempromosikan agama spiritual lewat cara spiritual. Keduanya berpegang pada Alkitab; namun meskipun Molokan melakukannya secara khusus, Doukhobor juga menyatakan pernyataan mendalam dari Roh. Kami dapat membandingkan kelompok tersebut dengan Presbiterian dan kelompok lainnya dengan Society of Friends. Mereka sama-sama menyebut diri mereka sendiri sebagai Istinie Khristiane ("Kristen Benar" atau "Kristen Spiritual"). Karena mereka menentang sakramentarianisme, mereka menjadi berseberangan langsung dengan Raskolnik, yang merupakan orang-orang fanatik ritual. "Raskolnik," ujar mereka, "akan mati menjadi martir karena hak untuk membuat tanda salib dengan dua jari; kami tak membuat tanda salib untuk kami sendiri sepenuhnya, entah dengan dua atau dengan tiga jari; kami berpegang pada pengetahuan Allah yang baik." Orang-orang tersebut menyangkali bentuk khas ibadah Rusia, tak hanya membuat tanda salib berulang untuk diri mereka sendiri oleh para pemuja, namun penghayatan dan penyujudan (pokloni) yang sangat berpengaruh dana perayaan keagamaan Rusia. Mereka tak akan melakukan hal apapun dengan ikon-ikon. "Allah adalah jiwa," ujar mereka, "dan gambar-gambar hanyalah berhala. Gambar bukanlah Kristus; itu hanyalah sepotong papan bercat. Kami percaya akan kristus, bukan Kristus dari kuas, atau perak, atau emas, karya tangan manusia, bukan dalam Kristus, Putra Allah, Juruselamat dunia."
Sulit untuk melacak cikal bakal sekte-sekte tersebut. Pada tahun 1689, Kullmann, seorang murid dari Jacob Boehm, dibakar di Moskwa. Pada 1710, Procopius Lupin dikecam karena menganggap bahwa Gereja telah kehilangan jiwa sejati Kristen. Pada 1714, Dmitri Tvaritenev didakwa oleh sinode karena menyebarkan gagasan Calvinistik. Protestanisme Rusia diduga nampak memiliki sejumlah hubungan dengan Protestanisme Jerman dan Swiss, yang mengingatkan pada perluasan besar. Namun, hubungan tersebut tak dapat dilacak dengan pasti.
Molokan menyebut cikal bakal gerakan mereka dengan kunjungan seorang dokter Inggris ke Moskwa pada masa kekuasaan Ivan yang Mengerikan, yang mengajari membaca dan mempelajari Alkitab. Ini akan nampak bahwa ini lebih ke kajian Alkitab oleh orang-orang Rusia sendiri ketimbang penginjilan Protestan langsung agar mereka mengadopsi gagasan-gagasan kitab suci Kristen. Dan sehingga pemikiran protestanisme terhadap pengakuan iman yang ditunjukkan oleh mereka kepada pemerintah menunjukkan bahwa gagasan yang sama dalam mereka bekerja dalam Calvinis dan Puritan Inggris. Pengakuan iman tersebut menyatakan pernyataan sebagai berikut: "Disamping sakramen-sakramen kudus, kami menganggap Firman Allah dan imam sebagai pemandu kami. Kami tak menganggap diri kami sendiri tidaklah berdosa, maupun seuci, namun keselamatan kami sendiri bekerja dengan ketakutan dan gemetar, dalam harapan merasukinya secara tunggal, dan sendiri, melalui keyakinan dalam Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, dan pemenuhan perintah Allah; kami tak memiliki kuasa kami sendiri untuk mewujudkannya, namun mendapatkannya melalui iman hidup dalam perantara dan penebus kami, Yesus Kristus." Tak ada yang dapat lebih lengkap ketimbang sifat injili tersebut. Bahkan, rujukan kepada sakramen hanya merujuk kepada sifat simbolis mereka.
Mr. Wallace memberikan kami catatan perbincangan dengan Molokan yang diambil dari penyelidikan pribadi terhadap para anggota sekte tersebut. Hasil penyelidikan tersebut utamanya menyimpulkan agar kami belajar dari sumber-sumber lain. Mereka menunjukkan bahwa orang-orang tersebut membuat model Gereja Apostolik awal mereka sesuai yang digambarkan dalam Perjanjian Baru, dan menolak segala otoritas berikutnya. Mereka tak memiliki hierarki dan tak memiliki rohaniwan bayaran. Setiap kongregasi memiliki satu presbiter dan dua asisten, yang harus orang yang mencurahkan hidupnya terhadap kitab-kitab suci, dan bertugas untuk mengambil sikap pastoral terhadap keberangsungan keagamaan dan moral umatnya. Mereka datang pada hari Minggu kerumah-rumah pribadi—pembangunan gereja oleh bida'ah dilarang—dan menjalani dua atau tiga jam dengan menyanyi, berdoa, membaca kitab suci, dan membahas topik-topik agama. Seorang anggota akan menyatakan beberapa kesulitan agama. Persaudaraan kemudian membahas pertanyaan tersebut dan memutuskannya lewat penerapan Kitab Suci, yang kami ketahui baik dan dapat dikutip secara bebas. Disiplin moral Gereja sangatlah ketat. Ini terganggu dari waktu ke waktu oleh kemunculan para nabi fanatik, namun para anggotanya memiliki perasaan baik untuk menyoroti mereka dan bukannya memajukan pertentangan. Jumlahnya menonjol, mungkin terhitung sampai sekitar ratusan ribu.
Pada tahun 1814, salah satu Molokan utama di kalangan koloni buatan Molotchnaya ditangkap karena menyebarkan keyakinan dan dilempar ke penjara. Karena sebagian besar pemerintah Rusia mengikuti contoh Kekaisaran Romawi yang berpikiran luas dalam membiarkan setiap kelompok agama tak diganggu sepanjang tetap tenang dan menahan diri. Bahkan Gereja di Rusia, dengan segala sifat ortodoksinya, tak segan untuk mengikuti contoh Inkuisisi Katolik Roma dan mengumpulkan opini pribadi masyarakat, jika opini tersebut disimpan sendiri. Pertentangan dengan pengecapan bida'ah merupakan dampak alami dari pengkhususan terkait upacara. Kala agama secara keseluruhan nyaris urusan luar, ini secara logika mengikuti gagasan yang terhitung sedikit atau tak ada. Namun, kasus tersebut ditujukan langsung pada bida;ah sendiri untuk menyebarkan pernyataannya di luar, karena hasilnya tak hanya meracuni pemikiran ortodoks, namun bahkan membuat mereka terpecah dari Gereja dan pemakaiannya.
Sepanjang masa itu, koloni di Molotchnaya menjadi sangat tak beraturan. Dua puluh tahun kemudian (tahun 1834), penyelidikan pemerintah dikatakan menghasilkan kesimpulan bahwa praktek-pratek mereka menyimpang. Namun ini tak harus diterima sebagai pembuktian dakwaan sebenarnya. Tak diragukan bahwa Molokan umumnya merupakan orang-orang bersifat yang sangat menguntungkan. Meskipun demikian, Nicholas i. mengambil laju pengadaan penyelidikan agar seluruh pengikut dari kedua sekte tersebut, Doukhobor serta Molokan, kembali ke gereja ortodoks di bawah ancaman pengasingan. Kala mereka ditindak, ia memerintahkan mereka untuk dibawa ke Kaukasus (tahun 1840). Disana, Molokan membangun desa-desa dan meraih kemakmuran dalam industri dan perajutan mereka.
Doukhobor memiliki penekanan yang lebih mistis. Diyakini, mereka mewarisi gagasan dan pengaruh dari Bogomil, dan sehingga meneruskan tradisi Protestanisme dalam Gereja Timur yang lama ditekan oleh Paulician di Armenia. Selaku "pemenang Jiwa", Doukhobor kurang terikat pada isi kitab suci ketimbang Molokan. Doktrin Kristus mereka, yang kaya dan berbuah kala diterima secara spiritual, diambil terlalu harfiah oleh beberapa pengikut mereka. Kapoustine, seorang pemimpin menonjol dalam kelompok tersebut, memberikan pengaruh pada gagasan bahwa Kristus lahir lagi di setiap orang percaya, meskipun ia mengajarkan penyertaan Allah terhadap seluruh umat manusia. Teologi mereka bersifat Adopsionis. Allah diturunkan ke Yesus dan menjadikan-Nya Kristus karena Ia adalah sosok termurni dan paling sempurna. Namun, dari generasi ke generasi, inkarnasi tersebut telah berulang. "Sehingga," ujar Kapoustine, "Sylvan Kolisnisk, yang merupakan tetua di kalanganmu yang diketahui, adalah Yesus; namun kini, karena dibenarkan sorga di atasku dan bumi di bawah kakiku, akulah Yesus Kristus sejati Allahmu!" Ia menyatakan firmannya dan mengimaninya, karena para petani Rusia menjadi muda percaya. Namun, pernyataan semacam ini bukanlah sifat dari komunitas tersebut secara keseluruhan. Tindakan tersebut sebetulnya merupakan pernyataan fanatik dari prinsip utamanya—sebuah prinsip yang mirip dengan Quaker. Doukhobor berpantang alkohol, tak merokok, dan sebagian besar menjadi vegetarian. Komunisme pada mereka menjadi prinsip agama.
Rasul doktrin pertama yang diketahui dari Doukhobor adalah seorang prajurit yang kembali, atau tahanan Jerman, yang datang ke sebuah desa di Ukraina pada sekitar tahun 1740. Sehingga, sekte tersebut lebih terkini ketimbang kelompok Molokan. Mereka dikatakan mengeluarkan pengakuan iman pada tahun 1791. Pada akhir abad kedelapan belas, mereka menyebar dari Moskwa sampai Volga. Ditindas oleh Tsar Paulus atas dasar politik, kebanyakan dari mereka diasingkan ke Siberia.
Pada tahun 1797, Doukhobor sangat ditindas dengan diikat, dipotong hidungnya, ditahan dalam sel kecil, dan kerja paksa. Dasar penindasan tersebut adalah perucayan yang diupakana untuk memindahkan penganut ortodoks ke aliran sesat mereka. Senator Laputkin bertutur pada 1806, "Tak ada sekte yang memiliki waktu yang secara sangat kejam ditindas selaku Doukhobortsi; dan ini tentunya bukan karena mereka sangat cedera." Alexander i., menjadi lebih toleran kepada pembelot ketimbang para pendahulunya, memberikan lahan pada orang-orang tersebut di dekat Laut Azoff. Malangnya, perpecahan terjadi di kalangan mereka pada tahun 1886, disusul oleh gugatan, yang mengakibatkan pencekalan pihak yang kalah ke Siberia. Peristiwa malang lainnya dalam sejarah penindasan gereja jarang tercatat dalam sejarah. Mereka secara spiritual tak diuntungkan oleh pemulihan Alexander. Namun karena sifat mereka, perlu ditambahkan bahwa banding kepada hukum dibuat oleh minoritas sekte tersebut; mayoritas tak merasa diri mereka bersalah. Tak lama setelah itu, mereka mengalami pemulihan keagamaan. Pada masa-masa terkini, mereka ditindas—jika kata tersebut masih dapat dipakai—oleh pemerintah karena menolak penugasan militer. Namun dalam keadilan para tsar, patut dicatat bahwa kala wajib militer timbul, hal tersebut harus diberlakukan. Kesalahannya nampak menjijikkan. Ini berujung pada emigrasi Doukhobor dan pendirian koloni mereka di Kanada.
Satu sekte Rusia yang tentunya merupakan lepasan dari Protestanisme barat adalah sekte Stundis. Ini bermula dalam pengaruh langsung koloni pemukim Jerman dekat Odessa. Salah satu kolonis terdiri dari beberapa orang yang menyebut diri mereka "Teman Allah," dan bertemu untuk membaca Alkitab pada waktu luang mereka di bawah naungan pemimpin bernama Michael Ratuzny. Prinsip mereka adalah orang-orang berkeyakinan injili sederhana yang disertai dengan penekanan khusus Baptis. Dalam kata lain, mereka adalah Baptis Jerman. Para imigran Teutonik tersebut secara khusus bersifat misionaris, karena mereka adalah Kristen tulen. Mula-mula, mereka hanya berniat untuk mempengaruhi moral dan spiritual para tetangga mereka, tanpa membuat upaya apapun untuk mengeluarkan mereka dari gereja ortodoks. Namun kala orang Rusia yang berpindah agama mulai berkumpul di sekitaran mereka, para pengikut tersebut merasa memerlukan catatan mereka sendiri terpisah dari gereja nasional dan mendirikan komunitas-komunitas independen. Sehingga, gerakan tersebut menyebar. Dari Odessa dan pemerintah Kherson, mereka melintasi provinsi-provinsi tetangga Ekaterinoslaff dan Kiev. Stundis merupakan orang-orang yang bijak, teliti, rajin, cerdas nan damai, menaati hukum, dan taat bayar pajak. Mereka dikatakan menjadi advokat pembagian lahan setara, dan mereka memiliki penekanan sosialistik. Namun, mereka tak berniat untuk menempatkan pemberlakuan pandangan tersebtu lewat metode revolusioner. Jika otokrasi Rusia berpikiran luas dan melihat jauh, mereka akan menyambut kemunculan sebuah kelompok bak pelabuh terbaik dari regenerasi wilayah. Alih-alih pemerintah secara kukuh sepakat dengan mereka, mematahkan komunitas mereka dan pemencaran para anggota individual. Ditujukan untuk menghancurkan bida'ah, kebijakan tersebut memiliki dampak yang sangat berseberangan. Peristiwa tersebut menyebarkan semai benih. Setiap Stundis yang diasingkan menjadi pengabar kebenaran injil di wilayah tempat mereka dikirim. Stundisme merupakan satu-satunya kelompok agama yang munvul di selatan Rusia. Seluruh skisma dan bida'ah lain berkembang di Moskwa atau sampai sejauh utara atau barat. Namun, berkaitan dengan kebijakan pemerintah, kebangkitan menjanjikan dari kehidupan keagamaan kini ditemui di bagian-bagian yang tercerai berai di belahan kekaisaran. Ini menyebar cepat di wilayah St. Petersburg. Di antara ketegangan mengerikan yang ditekan pihak tsar, beberapa orang melihat harapan terbesar dalam pertumbuhan kehidupan keagamaan menonjol dari kebiasaan Protestan.
Kajian agama di Eussia takkan lengkap tanpa beberapa rujukan ke Count Tolstoi (Leo Nicolayvitch), yang gagasannya dikenal di seluruh dunia. Mereka berdasarkan pada insistensi harfiah terhadap firman-firman Kristus selaku hukum kehidupan Kristen. Ini tak hanya melibatkan non-kekerasan, namun penolakan pemaksaan pemerintahan, dan penerapan tak terbatas dari pengarahan Allah yang diberikan kepada setiap pihak yang meminta tolong; peniadaan perang, simpah, pengadilan hukum, penjara dan hukuman, kekayaan dan kemewahan; dan penerapan persaudaraan universal dalam perdamaian dan pengamalan.