India Kuno/Sejarah/Delhi
<< Periode Pasca-Gupta | Kesultanan Delhi - India Kuno | Kekaisaran Mughal >> |
Sekitar 1100 M, Mamluk, yang telah menaklukan Persia (Iran modern), menyerbu India untuk menaklukan kawasan itu juga. ada 1192 M, Mamluk berhasil mengalahkan para raja Rajput dan merebut India utara (dan Pakistan modern).
Pada tahun itu pula, jenderal Muslim menguasai Delhi dan mendirikan suatu dinasti yang, bersama beberapa dinati setelahnya, disebut Kesultanan Delhi. Dinasti pertama disebut Dinasi Budak karena para pemimpinnya adalah tentara budak atau Mamluk. Lama-kelamaan, banyak penganut Hindu dan Buddha di Kesultanan Delhi yang memeluk Islam.
Pada masa ini, Mongol sempat melakukan beberapa penyerbuan ke Delhi dan menguasai beberapa kota di India utara. Namun, Kesultanan Delhi berhasil merebut kembali kota-kota tersebut berkat membaiknya hubungan diplomatik dengan Mongol dan perhatian Mongol yang lebih terfokus ke Asia Barat.
Ketika Dinasti Budak berakhir akibat perang saudara pada 1290 M, Dinasti Khalji (atau Khilji) mengambil alih Kesultanan Delhi. Dinasti Khalji digantikan oleh Dinasti Tughluq (atau Tughlaq), yang berhasil memperluas kekuasaan Delhi hingga meliputi sebagian India selatan. Akan tetapi, pada masa Dinasti Tughluq pula, Kesultanan Delhi mulai mengalami kemunduran. Ini dimulai pada 1325 SM ketika Muhammad bin Tughluq naik tahta. Muhammad bin Tughluq bukanlah raja yang cakap sehingga di bawah kepemimpnannya, Kesultanan Delhi mulai melemah.
Pada masa tersebut terjadi banyak pemberontakan dan perang saudara, dan pada 1351 M, India selatan berhasil memerdekakan diri sebagai sebuah negara Hindu. Dekkan, atau India tengah, juga memisahkan diri dari Delhi dan menjadi sebuah negara Islam merdeka. Pada akhirnya, pada 1398 M, Delhi ditaklukan dan dihancurkan oleh pemimpin Mongol, Timur Lenk, yang mendirikan Kekaisaran Timuriyah. Semenjak itu, Keksultanan Delhi menjadi negara bawahan Kekaisaran Timuriyah.