Islam Abad Pertengahan/Sejarah/Rasyidin
Setelah keamtian Muhammad pada tahun 632 M, kepemimpinan Islam, dan suku-suku Arab yang baru saja dipersatukan, dilanjutkan oleh mertuanya (dari istri keduanya) Abu Bakar. Abu Bakar menjadi khalifah selama dua tahun namun dia berhasil mempersatukan seluruh Jazirah Arab dalam naungan Islam.
Terjadi pemberontakan oleh suku-suku Arab setelah kematian Muhammad, yang disebut Perang Riddah. Dengan meninggalnya Muhammad, banyak suku yang merasa bahwa tak ada lagi alasan bagi mereka untuk bersatu dan mereka ingin merdeka sendiri. Abu Bakar mengerahkan pasukannya dan berhasil memenangkan konflik ini, membawa kembali suku-suku Arab tersebut ke dalam Kehalifahan Islam.
Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab pada tahun 634 M. Tidak lama setelah menjadi khalifah, Umar melancarkan serangan ke Kekaisaran Romawi Bizantium dan Persia Sassania. Serangan-serangannya banyak yang berhasil. Orang Arab, yang telah banyak bertempur demi Romawi dan Sassania, mengetahui bahwa kedua kekaisaran itu tak lagi memiliki pasukan yang tangguh akibat konflik antara keduanya yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Umar dibunuh pada tahun 644 M dan digantikan oleh Utsman bin Affan. Terdorong oleg kemenangan-kemenangan awalnya, Utsman dan pasukannya menyiapkan kampanye penuh, dan pada tahun 651 M mereka berhasil merebut sebagian besar Asia Barat, mulai dari pesisir Laut Tengah hingga Iran timur.
Utsman dibunuh pada tahun 656 M dan digantikan oleh Ali bin Abi Talib. Di bawah kepemimpinan Ali, pasukan Arab menyerbu Mesir dan Afrika Utara. Meskipun Ali dibunuh pada tahun 661 M, pasukan Arab terus melanjutkan serangan dan berhasil menyeberangi Selat Gibraltar untuk kemudian menyerang Spanyol pada tahun 710 M.
Keempat orang khalifah tersebut dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin dan pemerintaha Islam pada masa mereka disebut Kekhalifahan Rasyidin.
Kairo, kota yang oleh banyak Muslim dianggap sebagai kota Islam tersuci keempat, didirikan pada akhir tahun 600-an M. Ketika orang Arab memasuki Afrika Utara, mereka membangun banyak benteng kecil untuk berjaga-jaga dari serangan musuh, terutama di sepanjang pesisir. Bentng-benteng ini disebut Ribats. Banyak dari benteng itu masih ada hingga saat ini.