Islam Abad Pertengahan/Sejarah
Manusia modern pertama kali mendatangi Jazirah Arab dari Afrika, menyusuri jalur pesisir dengan perahu kecil, kemungkinan sekitar 60000 SM, pada Zaman Batu. Mereka adalah pemburu dan pengumpul. Pada 2000 SM para penutur bahasa Semit memasuki Jazirah Arab, kali ini dari utara. Mereka adalah kaum nomad yang mengembara bersama domba dan kambing, dan menggembalakan ternak mereka di berbagai padang rumput yang berbeda-beda. Pada masa kini, sebagian dari mereka ada yang masih hidup dengan cara nomad.
Sebaliknya, di bagian selatan jazirah ini, orang-orangnya lebih banyak bertani. Tidak diketahui secara pasti asal mereka, namun Ratu Bilqis yang disebutkan dalam Al Quran bisa jadi merupakan salah satu penguasa di tempat ini.
Pada masa Aleksander Agung, mulai diketahui sedikit informasi mengenai orang Arab, karena mereka melakukan perdagungan dengan orang Yunani. Orang Romawi juga berdagang dengan orang Arab, yang memperoleh rempah-rempah serta barang-barang lainnya dari India dan menukarkannya dengan emas kepada orang Romawi.
Dalam peperangan panjang antara Sassania dan Romawi, berbagai suku Arab ikut serta sebagai pasukan bayaran bagi kedua pihak. Pada masa Antik akhir, Kerajaan Saba (Sheba) di Arab runtuh.
Muhammad lahir di kota dagang di Arab utara yang disebut Mekah sekitar tahun 570 M. Pada usia 40 tahun, dia didatangi oleh malaikat Jibril yang memberitahu Muhammad bahwa dia adalah seorang nabi yang bertugas menyampaikan ajaran yang dahulu pernah disampaikan oleh Ibrahim, Musa, dan Isa. Agama yang dibawa Muhamamd disebut Islam. Meskipun pada awalnya lambat, Muhammad berhasil memperoleh banyak pengikut.
Setelah memenangkan beberapa pertempuran, sebagian besar suku Arab lainnya pun masuk Islam. Setelah menyatukan Arab, para penerus Muhammad melancarkan serangan kepada Romawi dan kemudian kepada Sassania. Pada tahun 640 M, orang Arab menguasai sebagian besar Asia Barat, dan tidak lama setelah itu, di bawah para khalifah Umayyah, mereka menaklukan Mesir. Pada tahun 711 M, juga karena Umayyah menguasai seluruh Asia Barat (kecuali Turki, yang masih dikuasai Kekaisaran Romawi) seluruh Mediterania selatan; Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko dan sebagian besar Spanyol.
Pada 800 M, pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, kekuasaan orang Islam mulai terpecah-pecah menjadi banyak kerajaan atau kekhalifahan yang lebih kecil. Yang paling utama berpusat di Baghdad di Irak mdoern. Pada tahun 900-an M kendali Baghdad direbut oleh orang Turk atau Seljuk, sedangkan dinasti Fatimiyah menguasai Mesir, Israel, dan Suriah. Di timur, Ghaznawiyah merebut Afghanistan dan kemudian India utara sekitar tahun 1000 M.
Pada tahun 1096 M, orang-orang Eropa melancarkan Perang Salib dan merebut banyak wilayah di Israel dan Lebanon dari kekuasaan Fatimiyah. Namun pada tahun 1200 M sebagian besar tanah taklukan itu kembali direbut oleh orang Mamluk dan dinasti Ayyubiyah (di bawah Salahuddin). Pada saat yang sama, dinasti Muwahidun berhasil berdiri di Afrika utara dan Spanyol.
Lama-kelamaan, dinasti Muwahidun mulai terpecah. Di Spanyol utara, Kerajaan Aragon, Castilia, dan Portugal mengalahkan Muwahidun pada tahun 1212 M, dan merebut sebagian besar Spanyol pada tahun 1248 M. Di Afrika utara, dinasti Muwahidun terpecah menjadi tiga kerajaan kecil, Hafsiyun di timur, Al Wad di tengah, dan Mariniyun di barat. Pada tahun 1260 M, orang Mongol menyerbu Asia Barat, dan menaklukan bagian timur kekuasaan Islam, selain juga India utara dan Afghanistan.
Selama tahun 1300-an dan 1400-an M, pasukan Kerajaan Aragon dan Castilia secara bertahap mendesak orang Arab keluar dari Spanyol, proses ini disebut Reconquista dan berakhir pada tahun M. Pada tahun 1517 M Kesultanan Utsmaniyah (penerus Seljuk) mulai menaklukan Suriah dan Mesir, pada tahun 1453 mereka menaklukan Konstantinopel (Istanbul modern) dan meruntuhkan Kekaisaran Romawi Timur, lalu pada tahun 1639 M mereka merebut Irak. Kesultanan Utsmaniyah bertahan hingga akhir Perang Dunia I pada tahun 1918.