Electric-Man/4: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Electric-Man}} Malam mulai menunjukkan pukul 10.30 WIB, dari kejauhan terdengar suara wanita minta tolong. Mario bisa mendengarkannya dan mencoba mengikuti arah suar...'
 
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up using AWB
 
Baris 26:
“Mario...”.
 
“Christine...”.
 
Ternyata keduanya sudah saling mengenal, dan perkenalan itu terjadi pada waktu keduanya berada di bus tadi siang.
Baris 36:
“Aku tidak perduli...! Hiaat...rasakan pukulanku ini...”, si Bos dan anak buahnya pun menyerang dengan membabi buta.
 
Mario tetap pada tempatnya, tidak mundur atau pun maju. Seketika pukulan tangan kanan si Bos ditangkisnya dengan tangan kiri dan juga tendangan kaki anak buahnya ditepis dengan tangan kanan. Dan satu lagi dari belakang mencoba untuk memukul pundak Mario. Tapi dapat dielakkannya. Mario masih tetap di tempat, malahan secara tiba-tiba dia memberikan masing-masing tendangan pelak dengan cara berputar.
 
“Bug...”.
Baris 76:
“Aku tidak tahu..., kita liat aja keadaannya di mobil”, ia tiba-tiba teringat dengan keadaan ayahnya.
 
Christine pun berlari ke arah mobil kijang, dan Mario mengikutinya. Pintu depan mobil bagian kiri dibuka. Tampak pria setengah baya tergeletak di jok mobil.
 
“Papa.., bangun pa...”, dia membangunkan ayahnya dengan terisak.
Baris 91:
“Lalu..., di mana orang-orang jahat itu”, sambung Ayah Christine bertanya.
 
“Babak belur dihajar bang Mario, habis itu mereka kabur...”, jelas Christine dengan senyum dan melirik Mario.
 
“Oh...ya...”, kagum. “Terima kasih, nak. Kalau tidak ada kamu nak, hidup kami akan sengsara”.
 
“Ah..., bapak tidak perlu berkata-kata seperti itu! Itu karena Tuhan masih memperhatikan Bapak dan puteri Bapak...”, potong Mario sambil melirik jam tangannya.
 
“Bang..., terima kasih ya...”, Christine berterima kasih pada Mario.
Baris 129:
Christine baru menghentikan langkahnya dan memandang Mario.
 
[[kategoriKategori:Electric-Man]]