Electric-Man/2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Electric-Man}} Di tempat lain, di kampung halaman Roselina yang dihiasi langit merah tampak Roy dan teman-temannya sedang melakukan kegiatan masing-masing yang sebel...'
 
Hidayatsrf (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up using AWB
Baris 26:
“Wah...! Hujan mau turun. Mau balik ke bus tadi tak mungkin. Aku sudah terlalu jauh berjalan”, merasa bingung dan gusar.
 
Beberapa detik kemudian hujan mengguyur bumi tempat berpijak Mario yang sedang kesulitan mencari tempat teduh. Dengan basah kuyub akhirnya dia menemukan sebatang pohon yang rindang untuk berteduh, dekat dengan tiang listrik yang. Suara petir pun menggelegar bersahut-sahutan dan tak ayal petir pun menghantam-hantam tanah dan pohon lain di sekitar Mario.
 
Mario tercengang dan menganga atas kejadian tersebut membuat bulu kuduknya berdiri.
 
“Oh my God, belum pernah kulihat kejadian seperti ini”, gumam Mario ketakutan. “Tuhan, jangan biarkan aku dalam marabahaya! Tuhan, aku mohon dengan sangat...”, dengan penuh ketakutan ia memohon kepada Yang Maha Kuasa.
Baris 44:
“Wess..., zerrr...! Busssshhh...!”
 
Sinar tersbut menghantam Natan, dan tidak terjadi apa-apa pada tubuh Natan. Hal ini membuat Daro, Setan Petir spontan terkejut. Masalahnya, pada awal pertarungan Natan hanya mengelak dan menghindar dari sinar api halilintar Daro, akan tetapi kali ini berbeda.
 
“Kenapa, kamu terkejut ya...”, kata Natan dengan seyum.
Baris 64:
Sama seperti sebelumnya, Natan tidak merasakan apa-apa setelah bertubrukan dengan sinar tersebut.
 
“Ukh...! Sial”, kecewa atas kegagalannya “Eh.., ada manusia di sana”, Daro melihat Mario yang berada di bawah pohon rindang yang sedang ketakutan.
 
Daro pun mengangkat tangannya dan siap mengeluarkan seberkas sinar dari tangannya yang seolah-olah menyerang Natan, namun Daro mengarahkan tangannya ke Mario.
Baris 72:
“Akhh....”, Mario tak dapat mengelak karena tidak tahu dari mana datangnya sinar tersebut.
 
Tiang listrik yang berada dekat pohon tersebut ikut tumbang akibat percikan dan getaran sinar tersebut. Kabel-kabel pun berputusan dan terpental mengarah Mario.
 
“Aaaakhhh......,” Mario menjerit keras karena kesakitan akibat hantaman sinar dari Daro dan juga kabel-kabel yang menghantamnya, Mario sekarat dan terkapar ke tanah.
Baris 86:
Setelah selesai menetralisir, Natan langsung mengejar Daro ke langit.
 
[[kategoriKategori:Electric-Man]]