Buku Saku Farmakoterapi/Penyakit Parkinson: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Helito (bicara | kontrib)
Helito (bicara | kontrib)
Tag: suntingan sumber
Baris 26:
Tanda dan gejala PD dapat dibagi menjadi dua kategori: motorik dan nonmotor.
 
===Gejala motorik===
Gejala motorik - Gejala motorik adalah gejala yang mempengaruhi pergerakan tubuh. Ini adalah gejala PD yang paling jelas. Gejala motorik utama dari PD adalah tremor, lambatnya gerakan (disebut bradikinesia), kekakuan (rigiditas), dan keseimbangan yang buruk (ketidakstabilan postural). Gejala-gejala ini biasanya ringan pada tahap awal penyakit.
 
Gejala biasanya dimulai pada satu sisi tubuh dan menyebar ke sisi lain selama beberapa tahun. Ketika gejala memburuk, seseorang mungkin mengalami kesulitan dengan berjalan, berbicara, dan melakukan tugas-tugas normal sehari-hari lainnya. Sementara gejala biasanya berkembang perlahan, ini bervariasi dari satu orang ke orang lain. Penting untuk mendiskusikan gejala yang mengganggu atau memburuk dengan penyedia layanan kesehatan sehingga jenis perawatan yang optimal dapat diberikan. Gejala-gejala PD dapat dikelola secara efektif untuk periode waktu yang signifikan.
 
'''Tremor''' - Tremor (bergetar) yang disebabkan oleh PD paling terlihat ketika orang itu sedang istirahat. Getaran PD awal bersifat intermiten dan mungkin tidak terlihat oleh orang lain; beberapa pasien melaporkan perasaan "goyangan internal" pada anggota badan atau tubuh yang tidak dapat dilihat. Ketika tremor menjadi nyata, biasanya terjadi di satu tangan, sering digambarkan sebagai "pil-bergulir." Tremor biasanya menyebar ke sisi lain tubuh selama beberapa tahun. Kecemasan, kegembiraan, dan stres dapat memperburuk tremor. Bagian tubuh lain mungkin terkena tremor, termasuk kaki, bibir, rahang, atau lidah. Namun, tremor PD biasanya tidak mempengaruhi kepala.
 
Mayoritas orang dengan PD akan melihat getaran pada beberapa titik penyakit, meskipun beberapa tidak. Sisi tubuh yang pertama kali terkena tremor juga cenderung lebih parah selama perjalanan penyakit.
 
Bradykinesia'''Bradikinesia''' - BradykinesiaBradikinesia adalah gerakan lambat yang umum. Ini akhirnya mempengaruhi semua orang dengan PD, dan dapat mengakibatkan perasaan tidak koordinasi, kelemahan, atau kelelahan.
 
Di lengan, bradikinesia dapat menyebabkan kesulitan dengan tugas-tugas seperti mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, mengklik dua kali mouse komputer, mengetik, atau mengangkat koin dari saku atau tas. Bradykinesia dapat menyebabkan seseorang menarik kaki ketika berjalan; mengambil langkah-langkah yang lebih pendek dan menyeret; atau memiliki perasaan tidak stabil. Seseorang juga mungkin mengalami kesulitan berdiri dari kursi atau keluar dari mobil.
Baris 40 ⟶ 41:
Ketika penyakit ini berkembang, orang tersebut mungkin tiba-tiba "membeku" atau mengambil langkah yang jauh lebih cepat dan lebih pendek saat berjalan (disebut perayaan).
 
'''Kekakuan''' - Kekakuan menyebabkan gerakan lengan, kaki, atau tubuh menjadi kaku. Biasanya dimulai pada sisi tubuh yang sama dengan gejala awal lainnya, seperti tremor dan bradikinesia. Ketika penyakit ini berkembang, kedua sisi tubuh akan terpengaruh.
 
'''Keseimbangan yang buruk (ketidakstabilan postural)''' - Biasanya, ada refleks otomatis di otak yang membantu kita untuk tetap seimbang ketika kita berdiri atau berjalan. Pada orang dengan PD, refleks ini gagal, menyebabkan kecenderungan untuk jatuh atau merasa tidak seimbang. Kehilangan keseimbangan dan jatuh, yang dikenal sebagai ketidakstabilan postural, biasanya tidak terjadi sampai kemudian dalam perjalanan PD. Ketika refleks-refleks ini berhenti bekerja, orang tersebut akan semakin kesulitan berjalan, ke titik di mana beberapa orang mungkin memerlukan bantuan atau membutuhkan kursi roda untuk berkeliling.
 
Jika ketidakstabilan postural berkembang di awal perjalanan penyakit, ini menunjukkan sindrom parkinsonian selain PD, seperti supranuclear palsy progresif atau atrofi beberapa sistem.
 
'''Fitur motorik lainnya''' - Ada sejumlah tanda dan gejala yang berhubungan dengan motorik lainnya dari PD. Ini tercantum dalam tabel (tabel 1).
 
===Gejala nonmotor===
Gejala nonmotor - Gejala nonmotor PD adalah gejala yang tidak terkait dengan gerakan. Banyak gejala nonmotor memengaruhi suasana hati, indera seseorang (misalnya, bau, rasa, penglihatan), dan kemampuan berpikir (tabel 2). Beberapa gejala nonmotor yang paling menyusahkan dari PD akan dibahas di sini.
'''
Masalah kognitif dan demensia''' - Masalah dengan pemikiran dan memori umumnya terjadi pada PD dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih dari orang dengan PD terkena masalah ini dalam jangka panjang. Gejala kognitif yang umum termasuk membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi dan kesulitan membuat keputusan, melakukan banyak tugas, mengingat peristiwa baru-baru ini, dan menilai jarak.
 
'''Psikosis dan halusinasi''' - Psikosis didefinisikan sebagai gangguan pemikiran yang menyebabkan orang tersebut kehilangan kontak dengan kenyataan. Gejala psikotik terjadi pada 20 hingga 40 persen orang yang diobati dengan obat untuk PD. Penyebab psikosis yang mendasari kurang dipahami, meskipun banyak obat yang digunakan untuk mengobati PD dapat menyebabkan psikosis sebagai efek samping, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah kognitif. Halusinasi visual (melihat hal-hal yang tidak nyata) adalah gejala psikosis yang paling umum pada orang dengan PD, dan ini biasanya menjadi lebih sering dan parah ketika PD berkembang.
Masalah kognitif dan demensia - Masalah dengan pemikiran dan memori umumnya terjadi pada PD dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih dari orang dengan PD terkena masalah ini dalam jangka panjang. Gejala kognitif yang umum termasuk membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi dan kesulitan membuat keputusan, melakukan banyak tugas, mengingat peristiwa baru-baru ini, dan menilai jarak.
 
Psikosis dan halusinasi - Psikosis didefinisikan sebagai gangguan pemikiran yang menyebabkan orang tersebut kehilangan kontak dengan kenyataan. Gejala psikotik terjadi pada 20 hingga 40 persen orang yang diobati dengan obat untuk PD. Penyebab psikosis yang mendasari kurang dipahami, meskipun banyak obat yang digunakan untuk mengobati PD dapat menyebabkan psikosis sebagai efek samping, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah kognitif. Halusinasi visual (melihat hal-hal yang tidak nyata) adalah gejala psikosis yang paling umum pada orang dengan PD, dan ini biasanya menjadi lebih sering dan parah ketika PD berkembang.
 
Halusinasi dapat disertai dengan delusi, biasanya dengan nada paranoid, seperti ketakutan irasional bahwa pasangannya selingkuh, uang dicuri, penyusup tinggal di rumah, atau pengasuh merencanakan kerusakan. Banyak, meskipun tidak semua, orang dengan PD yang memiliki gejala psikotik sadar, atau dapat diyakinkan, bahwa pikiran khayalan mereka tidak didasarkan pada kenyataan. Namun, pemikiran delusi bisa sangat kuat sehingga berdampak serius pada perilaku, membuat orang yang terkena dampak memanggil polisi untuk membayangkan ancaman.
'''
Gangguan mood''' - Depresi, kecemasan, dan kehilangan motivasi (apatis) adalah gangguan mood yang umum pada orang dengan PD. Semua kondisi ini secara signifikan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang dan memperburuk gejala motorik.
 
* Gejala depresi pada PD biasanya meliputi kesedihan, kehilangan kemampuan untuk mengalami kesenangan, dan penurunan minat dalam aktivitas.
Gangguan mood - Depresi, kecemasan, dan kehilangan motivasi (apatis) adalah gangguan mood yang umum pada orang dengan PD. Semua kondisi ini secara signifikan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang dan memperburuk gejala motorik.
 
● Gejala depresi pada PD biasanya meliputi kesedihan, kehilangan kemampuan untuk mengalami kesenangan, dan penurunan minat dalam aktivitas.
 
* Gejala kecemasan mungkin termasuk serangan panik, kekhawatiran berlebihan, atau ketakutan.
 
* Apati didefinisikan sebagai hilangnya motivasi yang menyebabkan berkurangnya bicara, gerakan, dan ekspresi emosional.
 
Perawatan masalah ini dibahas secara terpisah. (Lihat "Pendidikan pasien: Pilihan perawatan depresi untuk orang dewasa (Beyond the Basics)".)
 
'''Gangguan tidur''' - Kesulitan tidur dan tetap tidur adalah masalah umum bagi banyak orang dengan PD. Masalah-masalah ini mungkin terkait dengan kesulitan membalik di tempat tidur, kram otot, mimpi hidup atau mimpi buruk, rasa sakit, atau perlu sering buang air kecil.
 
Gangguan yang dikenal sebagai kelainan perilaku tidur gerakan mata yang cepat juga terlihat pada orang dengan PD. Gangguan tidur ini dapat menyebabkan seseorang memerankan impiannya, berteriak, menjerit, menendang, atau meninju saat tidur, berpotensi melukai diri sendiri dengan jatuh dari tempat tidur atau secara tidak sadar mengenai pasangannya.
 
'''Kantuk di siang hari''' - Kantuk di siang hari yang berlebihan memengaruhi hingga 75 persen orang dengan PD. Kantuk di siang hari dapat diperburuk oleh obat yang digunakan untuk mengobati PD. Beberapa orang hanya merasa mengantuk sementara yang lain mungkin mengalami "serangan" tidur yang tidak disengaja (menyebabkan orang tersebut tertidur secara tak terduga pada siang hari).
 
Sementara serangan tidur tidak umum, baik kantuk dan serangan tidur bisa sangat berbahaya bagi orang dengan PD yang mengemudi. Orang dengan PD harus melaporkan gejala-gejala ini ke penyedia layanan kesehatan mereka karena obat-obatan mungkin perlu diubah. Kebanyakan orang dengan PD dapat terus mengemudi selama gejala motorik mereka tetap ringan, tetapi mengemudi biasanya harus dihentikan karena motorik dan gejala lainnya memburuk. (Lihat "Pendidikan pasien: Pilihan perawatan penyakit Parkinson - pendidikan, dukungan, dan terapi (Beyond the Basics)".)
 
'''Kelelahan''' - Kelelahan adalah perasaan konstan dari energi yang berkurang secara signifikan. Lebih dari setengah orang dengan PD menganggap kelelahan sebagai salah satu gejala yang paling melumpuhkan mereka. Ini sering digambarkan sebagai kelelahan atau kelelahan. Meskipun ada tumpang tindih antara kelelahan, gangguan tidur, dan depresi, orang dengan PD sering dapat memisahkan kelelahan dari kantuk.
 
'''Disfungsi otonom''' - Sistem saraf otonom berfungsi untuk mengontrol fungsi detak jantung, pencernaan, laju pernafasan, keringat, buang air kecil, dan gairah seksual yang tidak disadari atau otomatis. Gejala otonom pada PD dapat meliputi tekanan darah rendah setelah berdiri (menyebabkan pusing atau pusing dan jatuh), sembelit, kesulitan menelan, berkeringat abnormal, kebocoran urin, dan disfungsi seksual (penurunan abnormal atau peningkatan minat seks).
 
'''Kehilangan indra penciuman''' - Penciuman (indera penciuman) umumnya hilang oleh penderita PD. Ini biasanya terjadi pada awal perjalanan penyakit, bahkan sebelum gejala yang lebih dikenal muncul dan seringkali tanpa disadari oleh pasien. Kesulitan dalam mendeteksi dan mengidentifikasi bau dan membedakan satu bau dari yang lain telah dilaporkan.
 
'''Nyeri''' - Sensasi menyakitkan dilaporkan pada lebih dari 40 persen pasien dengan PD. Rasa sakit dapat menusuk atau menusuk, membakar, atau kesemutan, dan mungkin dirasakan di beberapa tempat atau hanya di area tertentu dari tubuh, termasuk wajah, perut, alat kelamin, dan sendi. Secara umum, sensasi menyakitkan dialami di bagian tubuh yang sama dengan gejala motorik, dan mungkin lebih menonjol saat obat habis. (Lihat 'BradykinesiaBradikinesia' di atas.)
 
==Diagnosis==