Katalog Ragam Alat Permainan Tradisional pada Khazanah Manuskrip Jawa/AA08-Mriyeman

Permainan mriyeman adalah permain ke-21 pada Jongensspelen. Kata mriyeman berasal dari kata meriam yang merupakan suatu senjata perang. Permainan ini dilakukan untuk memeriahkan bulan Ramadhan milik umat Islam. Permainan mriyem dilakukan mulai dari malam ke-21 bulan puasa Ramadhan untuk membuat suara yang riuh supaya ramai. Mriyeman dapat dimainkan oleh anak di atas umur sepuluh tahun. Permainan mriyeman tidak memiliki keterangan jumlah orang yang dibutuhkan untuk memulai permainan tetapi berdasarkan ilustrasi yang ada pada Jongensspelen dapat diketahui bahwa setidaknya terdapat tiga orang untuk melakukan permainan ini.

Anak-anak bermain mriyeman

Jejak masa kini sunting

Permainan Mriyaman telah tercatat di warisan budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedari tahun 2011. Permainan ini dicatat aktif dimainkan di provinsi Gorontalo. Sesuai dengan deskripsi pada manuskrip Jongensspelen, permainan ini dimainkan saat bulan puasa khususnya saat menunggu waktu berbuka.

Bahan baku sunting

  • Bambu
  • Minyak tanah
  • korek / pemantik api sejenis
  • Dua kayu kecil
  • palu
  • paku

Cara membuat sunting

  1. Dua kayu disatukan dapat diikat atau dipaku untuk membuat pasak penahan mriyeman.
  2. Melubangi bambu dengan paku dan palu salah ujung  sebesar 2,54 cm.
  3. Ikat bambu dengan pasak.

Cara bermain sunting

  1. Isi bambu dengan minyak tanah.
  2. Sulut dengan api.
  3. Bambu akan mengeluarkan bunyi seperti petasan.