Katalog Ragam Alat Permainan Tradisional pada Khazanah Manuskrip Jawa/AD04-Brendung

Brendung adalah permainan ke-81 pada manuskrip Jongensspelen. Permainan Brendung memiliki kemiripan dengan permainan nini towong pada manuskrip Meisjesspelen, yaitu permainan anak yang melakukan suatu festival atau perayaan bersama dengan satu boneka perantara. Kata Brendung tidak ditemukan artinya di kamus manapun maka tidak dapat diterka arti dari kata tersebut. Brendung telah dicatat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda berbentuk seni pertunjukan yang berasal dari Jawa Tengah. Deskripsi kesenian brendungan milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki kemiripan dengan Meisjesspelen, perbedaan hanya dari deskripsi pada Jongensspelen lebih lengkap. Permainan Brendung dapat dimainkan jika seseorang sudah berumur 24 tahun dan hal tersebut membuat Brendung menjadi permainan dengan umur minimal tertua yang telah diinventarisasi pada katalog ini. Permainan brendung dimainkan oleh banyak orang, meskipun demikian jumlah anak yang dapat memainkan permainan tersebut tidak disebutkan pada Jongensspelen. Pengamatan dari ilustrasi memberikan gambaran bahwa jumlah minimal anak yang dapat memainkan permainan Brendung berjumlah 11 anak.

Anak-anak bermain brendung

Jejak masa kini sunting

Permainan brendung telah beralih fungsi menjadi kesenian yang dilakukan di Jawa Tengah. Permainan ini tidak dilakukan dikategorikan sebagai kesenian yang hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa. Meskipun demikian, permainan ini memiliki banyak kegunaan yang dapat membantu tumbuh kembang anak, yaitu mengenalkan kebudayaan nenek moyang, kerja sama tim, keberanian, dan kreativitas.

Bahan baku sunting

  • Keranjang bambu besar
  • Batok kelapa
  • Pakaian
  • Ikat kepala
  • Selendang
  • Ikat pinggang

Cara membuat sunting

  1. Tempelkan batok kelapa di keranjang. Batok kelapa akan menjadi kepala brendung sedangkan keranjang menjadi badan.
  2. Brendung tadi diberi pakaian supaya terlihat seperti orang.

Cara bermain sunting

  1. Arak boneka brendung ke tempat angker oleh banyak orang dengan diiringi angklung, klenting, tabuhan kipas bambu, dan kemenyan.
  2. Kemenyan tidak boleh mati sampai ke tempat angker.
  3. Setelah sampai, boneka brendung diletakan di tempat angker tersebut selama satu jam.
  4. Tabuhan tidak boleh berhenti.
  5. Anak-anak juga harus bernyanyi:

    hik, hik, la, hik, hik, lo

  6. Jika sudah satu jam, boneka brendung dibawa kembali di pelataran rumah yang ditentukan untuk lokasi bermain brendung.
  7. Semua duduk, empat orang anak memegang brendung.
  8. Selama permainan, brendung dapat diberikan pertanyaan apapun dan akan merespon dengan gerakan.