Katalog Ragam Alat Permainan Tradisional pada Khazanah Manuskrip Jawa/RM02-Plinthengan

Permainan plinthengan adalah permain ke-26 pada manuskrip Jongensspelen. Plinthengan berasal dari kata dasar plintheng yang dapat diterjemahkan dengan slingshot dalam bahasa Inggris atau ketapel dalam bahasa Indonesia disebut, satu alat yang digunakan untuk melontarkan materi kecil. Permainan ini dimainkan setidaknya oleh anak berumur 15 tahun, satu tahun lebih tua dibandingkan Tulupan. Plinthengan dan tulupan merupakan satu jenis permainan yang sama, yaitu bentuk permainan dari berburu tetapi berbeda alat. Permainan plinthengan tidak memiliki pengarahan terhadap berapa minimal anak yang dapat memainkannya tetapi ilustrasi yang ada pada manuskrip Jongensspelen menunjukan permainan dapat dimainkan minimal dua orang.

Anak-anak bermain plinthengan

Jejak masa kini

Permainan plinthengan lebih dikenal dalam bahasa Indonesia dengan ketapel. Permainan ini sampai saat kini masih dimainkan oleh anak-anak di waktu senggang mereka. Meskipun demikian, tidak ditemukan berasal dari daerah mana dan sejak kapan karena dapat terlihat permainan ini dikenal di manapun. Permainan ini dapat berfungsi untuk melatih bidikan dan ketangkasan mereka dalam berprilaku karena beberapa anak melakukan permainan ini sambil berlarian.

Bahan baku

• Dahan pohon (harus bercabang) sekitar 31,3 cm dari atas ke bawah dan setengah panjangnya adalah pegangan untuk ketapel
• Dua tali Benang/tali bisa jenis apapun yang kuat dengan panjang 62,6 cm
• Karet

Cara membuat

1. Masing-masing ujung kayu yang memiliki cabang diikat dengan benang/tali.
2. Ujung benang/tali lainnya disatukan dengan karet.

Cara bermain

1. Tidak diberikan keterangan pada manuskrip untuk amunisi dari plinthengan tetapi melihat ilustrasi dapat disimpulkan dapat menggunakan batu kecil.
2. Permainan hanya membidik target yang ditentukan seperti tulupan.