Kelahiran Kembali Turki/Bab 4
IV
ANCAMAN RUSIA
CARA RUSIA DAN BRITANIA RAYA BERTARUNG DI SEPANJANG KEKAISARAN UTSMANIYAH LAMA—CARA RUSIA MEMASUKI TRANS-KAUKASIA DAN MENJALIN KONTAK DENGAN ARMENIA—CARA MEMBEKINGI INDIA BRITANIA MELALUI ASIA TENGAH—CARA BRITANIA RAYA AKHIRNYA MENYERAH DALAM PERJANJIAN INGGRIS-RUSIA 1907.
Rusia Lama adalah sebuah absolutisme Timur besar yang dilirik pada Barat modern dan secara terpercaya menjiplak metode imperialismenya. Ini dipakai dalam pencariannya untuk ranah pengamanan laut. Ia telah mencapai laut pada Malaikat Agung di Arktik, namun Malaikat Agung diblok oleh es selama sembilan bulan setahun. Ia mencapai laut di sepanjang pesisir Baltik, namun pelabuhan-pelabuhan Baltiknya terkunci daratan sebagaimana pelabuhan-pelabuhan danau di Amerika Serikat. Baltik dikomandani oleh Jerman dan Jerman dikomandani oleh Britania Raya. Ia menyentuh air asin di sepanjang Laut Hitam, namun pelabuhan-pelabuhan Laut Hitamnya dikomandani oleh Kekaisaran Utsmaniyah di sepanjang Bosphorus dan Dardanelles.
Ia tak dapat menghimpun posisinya di Baltik tanpa persiapan perang Eropa dan perang Eropa tak hanya habis-habisan namun kekuatan timur seperrti Rusia terkadang menjadi musibah. Ia menjaalni bagian terbaik dari sebuah abad dalam upaya untuk memecahkan masalah Laut Hitamnya dengan membekingi Kekaisaran Utsmaniyah dan berupaya untuk mengendalikan kendalinya atas Sultan Utsmaniyah di Konstantinopel. Namun, selat tersebut telah menjadi titik paling menonjol dalam persenjataan garis pantai Hindia Britania dan Sultan Utsmaniyah dibekingi oleh seluruh pengaruh Kedubes Inggris besar yang dapat menanganinya.
Kemudian kala Rusia membujuk Sultan untuk membayar harganya dengan menghentikan pergerakan Mohammed Ali terhadap koridor Suriah dari Mesir pada 1832, Britania Raya tak meragukan perjanjian Rusia dengan Sultan. Dan kala masalah tersebut yang menggetarkan perjanjian tersebut dibiarkan tanpa penetapan, bangkit pada dua puluh tahun kemjudian, Britania Raya tanpa ragu masuk Perang Krimea untuk membekingi Rusia dari pencaplokan Selat lebih lanjut. Dan kala dua puluh tahun kemudian, Negara Slav Pertiwi, mengikuti kepemimpinan Slav Selatan dari Serbia, mendeklarasikan perang pada Sultan dan mengerahkan jalannya menuju San Stefano di kawasan Konstantinopel, AL Inggris tak ragu untuk mendarat di Selat dan berlabuh di ibukota Utsmaniyah. Karena jika AD Rusia diijinkan untuk mendudukinya, garis laut Inggris dari India dapat dengan mudah dilempar balik ke rute Tanjung panjang dan Trafalgar lainnya dibutuhkan dalam rangka menetapkan kembali pertanyaan komando Laut Tengah, sebuah pertanyaan yang AL Inggris tak berencana untuk membukanya kembali.
Sehingga, mereka mencapai perjuangan besar antara dua imperialisme laut yang mempertahankan Kekaisaran Utsmaniyah terikat tangannya dan kakinya namun dibiarkan hidup. Melawan Rusia, Britania Raya menjadi sebab umum dengan Kekaisaran Utsmaniyah. Kaisar India dan Khalifah Islam berdiri bersamaan. Ini adalah ketidakberuntungan kami bahwa Gereja Inggris tak dapat menyediakan sendiri posisi yang Pertahanannya kemudian diduduki, untuk mendapat bahwa tanah umum berdiri pada dua kepercayaan monoteistik besar Kristen dan Islam dapat bekerjasama. Sukses dalam tugas semacam itu akan menempatkan semuanya dari kami, Kristen dan Muslim sepertinya, secara berat dalam utangnya. Namun, Inggris pada masa itu tak pernah menemukan napas penuh dan kedalaman pengartian India Britania.
Disamping pangkalan AL Rusia di Sebastopol, Britanai Raya tak hanya membiarkan Sultan dalam komando Selat namun bahkan membiarkan Laut Merah tetap netral. Namun, timur Laut Hitamtak dijalankan Inggris. Antara Laut Hitam dan Kaspia adalah pembatas kuno pegunungan Kaukasus, di bawah dataran Trans-Kaukasia membentuk jembatan untuk membekingi Kekaisaran Utsmaniyah dan Persia. Di bawah puncak biru Pegunungan Kaukasus terbentang Tiflis, ibukota Kerajaan Georgia yang berada di antara Laut Hitam dan Kaspia, dengan desa Turki Batum di pesisir Laut Hitam dan desa Tartar Baku di Kaspia. Turki dan Tartar sama-sama Muslim, namun Kerajaan Georgia lama adalah Ortodoks dan, terbentang dalam sabuk besar melalui provinsi-provinsi Utsmaniyah di timur Asia Kecil kebanyakan adalah Armenia.
Meluaskan Rusia tak sepanjang pembatas Pegunungan Kaukasus. Lebih dari seabad lalu, ia mencapai Kerajaan Georgia, mencaplok delapan wilayah Tartar sepanjang Baku dan mendapati dirinya menjalin kontak dengan Catholicos Armenia dan kawasan timur komunitas Ermeni di Kekaisaran Utsmaniyah. Selaras dengan kebijakannya yang menaungi Kekaisaran tersebut, ia dapat menyediakan dirinya dengan keberadaan Armenia dalam perilaku imperialis lazim dan, dalam perangnya tahun 1876 melawan Sultan, ia menggerakkan jalannya secara dalam pada provinsi-provinsi timurnya, memindahkan Armenia dari Utsmaniyah ke kedaulatan Rusia kala kedatangannya. Tujuannya adalah teluk besar Alexandretta di Laut Tengah untuk membebaskannya dari penjara Laut Hitam-nya, sebuah skema yang diakui oleh Britania Raya lewat pendudukan diam-diam terhadap “pemerintahan” Siprus dari Sultan. Perjanjian San Stefano menghentikan laju Rusia sepanjang ratusan mil dari Alexandretta dan di depan garis depan Utsmniyah baru, Rusia mengembangkan Kars menjadi benteng besar sebagai pangkalan untuk pergerakan lebih lanjutnya menuju Alexandretta kala mendapatkan kesempatan.
Dengan merebut Batum dari Sultan, Rusia meneruskan konsolidasi Trans-Kaukasia di bawah gubernur provinsinya sendiri dan mencap seluruh kawasan tersebut dengan cetakan tak terbantahkan dari rezim ekonomi Rusia. Ini mendobrak pembatas Pegunungan Kaukasia dengan jalan besar militer menuju Tiflis, yang dilalui jalur kereta api menuju Kars dan pusat Armenia Erivan. Ia menggerakkan jalur kereta apinya melewati ujung timur Pegunungan Kaukasus untuk membuat pergerakan Rusia dan pelabuhan Kaspia Rusia di Baki, di sekitaran bentangan salah satu ladang minyak terbesar di dunia. Ia mengembangkan desa Batum menjadi pelabuhan Rusia berbenteng di Laut Hitam dan jalur kereta api Trans-Kaukasianya dari Batum melalui Tiflis menuju Baku, ini membuat Batum menjadi gerbang menuju Kaspia untuk seluruh dunia Barat. Lama sebelumnya, ia menggerakkan persia dari Kaspia, menjadikannya danau Rusia dari laut dalam tersebut, dan jalur kapal uap Rusia dari Baku sampai Enzeli, pelabuhan Teheran, kini membuat Batum menjadi gerbang dunia menuju ibukota Persia.
Dari jembatan Trans-Kaukasia, kirab Rusia menuju laut terbagi dalm dua arah. Arah yang diambil Tentara Rusia pada 1876 menuju Alexandretta di Laut Tengah. Arah lainnya yang diambil pada masa berikutnya akan jalur kereta api dipakai dari Kars sampai garis depan Persia, kala ia meneruskannya ketika dicapai sampai Tabriz dan Teheran. Ini dapat menyerahkan Teluk Persia pada Rusia, namun Pemerintah India telah membuat Teluk tersebut lebih Inggris ketimbang Laut Tengah. Teluk tersebut telah menjadi danau Inggris terkunci daratan yang menjadi jalan pintu sempit menuju Samudra Hindia yang didominasi oleh pangkalan AL Inggris Bunder Abbas. Jika Rusia berhasil mencapai Teluk tersebut melalui Persia, sebuah pelabuhan Rsuai di pesisirnya aakn ditahan oleh Bunder Abbas, sebagai pelabuhan Laut Hitam Rusia siap ditahan oleh Konstantinopel dan pelabuhan Baltik Rusia di Selatan. Selama masa tersebut, jalur Trans-Kaukasia Rusia di garis depan barat laut Persia menunggu kejadian.
Namun, timur Kaspia mengalami seabad pergerakan Rusia terhadap penduduk Muslim di Asia Tengah dan telah membawa garis depan Rusia sepenuhnya bergerak menuju Persia dan Afghanistan. Peran Rusia sepanjang wilayah tersebut telah terkonsolidasikan di bawah pemerintahan sementara Rusia sebagaimana jembatan Trans-Kaukasia. Sepanjang waktu, jalur kereta api membentang dari St. Petersburg melalui Moskow dan Orenburg sampai Tashkent di belakang Afghanistan, tempat jalur tersebut terhubung dengan Jalur Kereta Api Trans-Kaspia dari Krasnovodsk, berseberangan dengan Baku di Kaspia. Komunikasi langsung kemudian timbul dari St. Petersburg dan dari kawasan Trans-Kaukasia sampai Persia dan Afghanistan. Dengan penduduk Rusia berkuasa di ibukota Muslim kuno Bokhara, sebuah pacuan diturunkan dari jalur Trans-Kaspia di kota Bokhara sampai Termez di garis depan utara Afghanistan kala jalan karavan menghimpun jalannya sampai melintasi Hindu Kush dan turun lagi sampai Kabul dan Perlintasan Khyber. Dari oasis Merv, juga pada Jalur Trans-Kaspia, pacuan lainnya turun pada Pos Kushklinsky di garis depan Afghanistan kala jalan Herat-Kandahar-Kabul tradisional berujung pada Perlintasan Khyber dan dataran besar India.
Cangkupan panjang jalur tersebut dari St. Petersburg dan Kaspia sampai belakang Afghanistan menghimpun wilayah yang sepenuhnya dipegang oleh pasukan Rusia dan Inggris tak memiliki kontak dengannya, selain kontak garis depan jalur kereta api mereka di garis depan selatan Afghanistan, yakni India itu sendiri. Selain pertukaran diplomatik antara London dan St. Petersburg, Pemerintah India tak memiliki arti membuat dirinya merasa di Kota Bokhara dan oasis Merv. Sehingga, Rusia membuat ibukota Afghanistan Kabul menjadi mimpi buruk di India. Selama jangka panjang, intrik Rusia di ibukot Afganistan telah mendorong Perusahaan Hindia Timur pada 1839 untuk mengerahkan pasukan ekspedisioner untuk menduduki Kabul dan mendepak Amir-nya, sebuah pasukan ekspedisioner yang mendapati Afghanistan bersinggungan dengan pembersihan keberadaan dalam bencana seperti yang India Britania tak pernah ketahui sebelumnya atau sejak itu. Kembali pada 1879, perutusan Rusia pada Kongres Berlin berujung pada pengerahan misi Rusia ke Kabul dan kala misi Inggris beralih ke garis depan, Pemerintah India mengirim pasukan ekspedisioner kedua untuk menghimpun Amir baru di Kabul. Intrik di Kabul menjadi jawaban kesukaan Rusia untuk perenggaman apapun dalam hubungan Inggris-Rusia, namun tidak di Afghanistan yang menjadi beban sebenarnya ekspansi Rusia akhirnya membuat dirinya merasa. Pembangunannya terhadap jalur kereta api Trans-Kaspia telah memberikannya markas di Askabad pada garis depan timur laut Persia, untuk pergerakan sepanjang Persia menuju Samudra Hindia di luar Bunder Abbas. Ini adalah proyek yang berada pada satu kejutan yang tak hanya akan membebaskan Rusia dari penahanan Laut Hitam dalamnya dan penahanan Laut Tengah luarnya, namun akan membolehkannya untuk membuat Vladivostok kedua di Samudra Hindia yang akan mengambil garis laut India Britania Raya dalam menjamah dan memotong semannjung India di luar Kekaisaran Britania.
Rusia kini merencanakan jalur kereta api dari Askabad sampai ibukota provinsi Persia Meshed dan kemudian perlintasan selatan Seistan, mencapai Samudra Hindia yang mungkin berada di Chahbar atau Teluk Gwatter. Memenuhi ibukota Persia Teheran dengan intrik Rusia dan menghimpun Rusianisasi Meshed, Rusia kini mulai menutup jalur masuk Seistan melalui benteng India Britania besar Quetta yang menghimpun rute rencana jalu kereta apinya. Para petugas bea cukai Belgia dalam penugasan Pemerintaha Persia yang ter-Rusianisasi, misi “ilmiah” Rusia dan “barisan wabah” aneh mulai secara misterius memecah karavan yang bergerak ke dalam dan luar Seistan.
Sepanjang waktu, Pemerintah India telah merancang garis depan barat provinsi Baluchistan untuk meliputi Teluk Gwatter dan membuat jalur kereta api Inggris Chahbar. Meskipun demikian, hal tersebut sulit bergerak efektif. Tak ada penduduk di selatan Persia untuk mengajukan dari para penguasanya di utara, sebagaimana kasus dengan orang-orang Arab di sekitaran Kekaisaran Utsmaniyah. Meskipun demikian, Legasi Inggris di Teheran dapat menggelembungkan kelemahan Pemerintah Persia sebagai penyangga melawan Rusia, karena ibukota Persia terbentang jauh sampai utara dalam bayang Rusia. Bahkan sejak hari itu, seabad lalu kala Rusia menghimpun pembatas Pegunungan Kaukasus, sehari menghimpun arti untuk India hanyalah permulaan untuk mewujudkannya, Teheran telah menyoroti Rusia. Jalur tersebut kini hanya membentang 200 mil dari Enzeli di Kaspia yang ter-Rusianisasi dan sekitar 1.600 mil dari Quetta di dalam Seistan, sebuah rute karavan yang berada pada luar pertanyaan. Satu-satunya jalan Pemerintah India menuju Teheran adalah jalan besar 800 mil melalui Bagdad dari Basra di kepala Teluk Persia.
Namun, situasi tersebut menjadi musibah. Jalur Kauro-Kalkuta dari skema Tanjung-Kairo-Kalkuta Inggris besar akan terpotong di Persia dengan rute yang direncanakan oleh Rusai dari Askabad sampai Samudra Hindia. pemerintah India menghimpun jalur yang terbentang dari Konstantinopel sampai Kabul sebagai pengerjaan luar di garis depan jalur Kairo-Kalkuta. Jalur Konstantinopel-Kabul menjadi kepentingan umum Khalifah Utsmaniyah dan Kaisar India, namun pembentukannya tidaklah diharapkan. hal tersebut telah dipecahkan seabad lampau kala Perusahaan Hindia Timur nyaris menjamah Prancis, dan Rusia menjadi pembatas Pegunungan Kaukasus untuk menduduki jembatan Trans-Kaukasia; karena pada jalur Konstantinopel-Kabul, Pegunungan Kaukasus menjadi garis depan yang tak terelakkan bagi Pemerintah India sebagaimana Hindu Kush sendiri.
Bahkan di Konstantinoipel, aturan selaras dari Kedubes Inggris telah dihimpun lewat peningkatan pengaruh Kedubes Jerman. Musuh Jerman baru yang terbentuk siap bergerak secara paksa di sepanjang jalan menuju India Britania. Britanai Raya kehilangan landasan baik di Konstantinopel maupun Persia, yang kini menjadi titik-titik paling menonjol di Kekaisaran India yang sangat dimuliakan. Czar berada pada perjalanannya untuk menjadi penguasa dunia, dan Pemerintah Inggris menyerah. Dengan harga penarikan besar di Persia, ini menjual gencatan senjata dengan musuh Rusianya dan nyaris berharapan untuk menemui musuh Jerman barunya.
Gencatan senjata dengan Rusia adalah Perjanjian Inggris-Rusia tahun 1907 yang memperkenankan Raja Edward untuk menemui Czar di Reval pada 1908 untuk menghimpun entente Inggris-Rusia melawan Jerman. Di bawah kesepakatan Perjanjian bersejarah tersebut, Rusia meninggalkan Afghanistan menuju Pemerintah India, dan Persia terbagi menjadi tiga “zona pengaruh,” paruh utara kawasan tersebut dengan Rusia, sebagian besar paruh selatan pada zona netral, dan segitiga kecil di Persia tenggara dengan Pemerintah India, sebuah segitiga yang dirancang untuk meliputi seluruh badan laut terbuka Persia dari Bunder Abbas sampai Baluchistan, yang meliputi Chahbar, Teluk Gwatter dan pelabuhan potensial lainnya yang dapat dijamah para surveyor Rusia. Pembagian kawasan tersebut disertai oleh penjalinan Rusia dan Inggris saling menguntungkan “untuk menghormati itnegritas dan kemerdekaan Persia,” sebuah klausa yang memberikan kami sentuhan imperialis sebenarnya.
Tujuan dua penandatangan dalam perancangan perjanjian bersejarah tersebut adalah “untuk ditetapkan lewat perjanjian saling menguntungkan pada pertanyaan berbeda terkait kepentingan negara-negara mereka di benua Asia,” dan ini dilakuakn oleh mereka dengan keberhasilan. Mereka mulai dengan memecah Persia. Mereka melanjutkannya dengan memecah Kekaisaran Utsmniyah dan Kekhalifahan Islam. Mereka merampungkannya dengan memecah dunia Kristen.
Mungkin dalam perendahan hati yang baru dan toleransi yang lebih luas yang dunia Kristen akan suatu hari ditimbulkan dari keruntuhan saat ininya, mereka seharusnya sepenuhnya menjadi lebih baik untuknya.