Teknologi Sediaan Farmasi/Tablet

Tablet merupakan salah satu bentuk sediaan padat. Tablet terdiri dari campuran zat aktif dan eksipien dalam bentuk serbuk yang dikempa dengan tekanan tertentu sehingga menjadi padat. Pada bagian buku ini hanya akan membahas tablet konvensional. Tablet konvensional pada umumnya berbentuk kepingan cakram tipis. Tablet merupakan bentuk sediaan yang umum dijumpai karena metode pembuatan yang relatif terjangkau, dapat digunakan dan disimpan dengan mudah.

Tablet konvensional
Tablet konvensional.

Beberapa bentuk tablet konvensional sunting

Pil sunting

Pil merupakan tablet berbentuk bulatan kecil. Pil merupakan salah satu bentuk sediaan yang umum digunakan di masa lalu. Sejak era Romawi Kuno telah digunakan, walau peruntukannya bukan untuk diminum, melainkan digunakan di mata.

Kaplet sunting

Kaplet merupakan tablet dengan bentuk serupa kapsul. Umumnya kaplet digunakan untuk obat-obat dengan zat aktif berjumlah besar. Penggunaan bentuk kaplet memudahkan pemberian obat berukuran besar dibandingkan dengan bentuk tablet umumnya. Beberapa kaplet juga memiliki cetakan melintang di tengah sehingga memudahkan dibagi menjadi dua.

Komponen tablet sunting

Zat aktif sunting

Dalam pembuatan tablet, perlu diperhatikan sifat fisika kimia dari zat aktif. Contohnya ukuran partikel, kelarutan, sifal alir, kemampuan menahan lembap dan panas, dan kemampuan kempa. Perbedaan sifat fisika kimia tersebut akan mempengaruhi pemilihan eksipien dan metode pembuatan tablet

Eksipien sunting

Pemilihan eksipien harus memperhatikan kompatibilitas dengan zat aktif. Selain itu, eksipien yang digunakan haruslah memperbaiki sifat-sifat pada zat aktif agar dapat dihasilkan tablet dengan kestabilan dan pelepasan yang baik. Berikut merupakan jenis-jenis eksipien.[1]

Pengisi sunting

Pengisi digunakan agar tablet mencapai bobot yang diinginkan. Beberapa obat dengan zat aktif yang sedikit akan memerlukan pengisi agar memiliki volume yang cukup untuk dikempa di mesin.[1]

Pengikat sunting

Pengikat digunakan untuk meningkatkan adhesi antarpartikel yang ada pada formulasi obat, sehingga kombinasi bahan dapat menjadi granul dan dapat dikempa. Selain itu juga agar dapat mempertahankan bentuk tablet setelah dikempa

Disintegran sunting

Disintegran ditambahkan untuk mempermudah tablet hancur setelah dikonsumsi

Lubrikan, antiadheren, glidan sunting

Bahan ini untuk mengurangi gesekan antara granul dan dinding cetakan (die) selama proses kempa, mencegah pelekatan antara punch dan dinding cetakan, serta memperbaiki sifat alir dari serbuk.

Tambahan lain sunting

Eksipien lain seperti pewarna, perasa, dan pemanis dapat ditambahkan untuk memperbaiki tampilan obat.

Referensi sunting

  1. 1,0 1,1 Allen, L., & Ansel, H. (2013). Pharmaceutical dosage forms and drug delivery systems (Edisi ke-10., hal. 263-264). Philadelphia, Pa: Lippincott-Williams & Wilkins.