Yunani Kuno/Seni/Tembikar/Geometris
Secara perlahan, tembikar Sub-Mykenai pada Zaman Kegelapan Yunani berkembang menjadi sebuah gaya baru yang disebut Geometris. Seiring waktu berjalan di Yunani pada Periode Arkaik, sekitar tahun 900 SM, orang kembali menginginkan tembikar dengan kualitas yang bagus sehingga para perajin pun meningkatkan kualitas pembuatan tembikar mereka. Kali ini hiasan yang diberikan bukan hanya garis bergelombang seperti pada gaya Sub-Mykenai, melainkan banyak garis dan pola yang memenuhi pot. Diduga bahwa para perajin Yunani meniru pola-pola itu dari pakaian orang Asia Barat yang mereka peroleh melalui perdagangan dengan bangsa Fenisia.
Dua kota yang secara khusus mengembangkan cara spesial dalam menghias pot adalah Korinthos dan Athena. Di Korinthos, banyak berlabuh kapal-kapal Fenisia dan orang-orang di sana mulai membuat pot kecil untuk minyak wangi yang mereka hias dengan gambar hewan-hewan mitos dengan gaya Asia Barat. Gaya ini menjadi populer, dan dengan cepat para perajin di Athena mulai ikut mencoba membuat pot yang dapat dijual dengan harga tinggi.
Orang Athena tidak begitu tertarik dengan Asia Barat seperti orang Korinthos, sehingga mereka pun membuat gaya yang berbeda. Di Athena, para perajin menghias pot mereka dengan adegan-adegan dari mitologi Yunani, terutama dari naskah Iliad karya Homeros. Supaya gambarnya muat, mereka membuat pot yang lebih besar daripada pot buatan perajin Korinthos.
Banyak pot Athena dibuat untuk pemakaman. Jika ada yang mati, kerabat mereka akan menaruh pot di dalam makam mereka, atau menggunakan tembikar sebagai penanda makam. Pot jenis ini seringkali diberi hiasan berupa gambar pemakaman,
Dengan cepat pot buatan Athena menjadi sangat laris. Para perajin Korinthos berusaha meningkatkan penjualan dengan cara menurunkan kualitas produk sehingga harga jualnya menjadi lebih murah. Para perajin Korinthos, yang biasanya memberi hiasan berupa gambar beberapa hewan, kini hanya memberi hiasa berupa gambar seekor hewan. Namun penjualan tembikar Korinthos tetap menurun, dan sekitar 550 SM, orang-orang Korinthos berhenti membuat tembikar.