Bahasa Napiti Pantai-Busama

Di Provinsi Papua Barat sunting

Bahasa Napiti Pantai-Busama (Napiti Pantai) dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di |Kampung Bamana (Warifi) dan Boiya (Lakahia), Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Bahasa itu terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Napiti Pantai Warifi dan dialek Busama Boiya dengan persentase perbedaan sebesar 74%.

  1. Dialek Napiti Pantai Warifi dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di |Kampung Warifi, Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
  2. Dialek Busama Boiya dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di |Kampung Boiya, Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.

Selain itu, masyarakat di |Kampung Warifi ada yang bertutur dalam Bahasa Yuafeta atau Girimora, sedangkan di |Kampung Boiya ada yang bertutur dalam Bahasa Yeresiam. Menurut pengakuan penduduk, Bahasa Napiti Pantai berbeda dengan Bahasa Napiti Pedalaman yang dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di sebelah timur |Kampung Warifi, yaitu |Kampung Hairapara, sedangkan di sebelah barat, yaitu |Kampung Siawatan adalah wilayah tutur Bahasa Koiwai. Sementara itu, di sebelah utara |Kampung Warifi, yaitu |Kampung Ure ialah wilayah tutur Bahasa Miere, sedangkan di sebelah selatan, yaitu |Kampung Boiya ialah wilayah tutur dialek Busama Boiya. Sementara itu, dialek Busama Boiya dituturkan pula oleh masyarakat di sebelah timur dan utara, di sebelah barat berbatasan dengan wilayah tutur Bahasa Koiwai, di sebelah selatan berbatasan dengan lautan.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Napiti Pantai-Busama (Napiti Pantai) merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan 96,50%--100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya. Misalnya, dengan Bahasa Napiti sebesar 96,50%, Bahasa Yeresiam Pedalaman sebesar 99,50%, dan Bahasa Air Matoa sebesar 98,50%.

Referensi dan pranala luar sunting

 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: