Permainan Tradisional NTB

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku bangsa dan warisan budaya. Masing-masing daerah memiliki keunikan budayanya masing-masing. Salah satu warisan budaya yang masih ada di masyarakat adalah permainan tradisional. Permainan tradisional adalah permainan rakyat dari warisan kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Pemainan tradisional ini diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Terdapat beragam bentuk permainan yang tersebar di seluruh pelosok daerah Indonesia. Ada yang berbentuk permainan ketangkasan, teka-teki, kecepatan dan lain sebagainya. Permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi pemainnya. Salah satu bentuk manfaat dari permainan tradisional yaitu penanaman nilai-nilai karakter pada anak. Melalui permainan tradisional, anak mendapat dampak positif seperti melatih kejujuran, keadilan, kecerdasan, dan kebersamaan. Fungsi permainan tradisional biasanya untuk mengisi waktu luang dan sarana hiburan masyarakat. Selain itu, permainan tradisional dapat dijadikan sebagai identitas atau jati diri suatu daerah. Oleh karena itu, permainan tradisional sangat melekat dengan kehidupan masyarakat dan diturunkan secara turun-temurun.

Nusa Tenggara Barat

sunting

Nusa Tenggara Barat atau sering disingkat NTB adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di kepulauan Nusantara bagian timur. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulau Lombok yang terletak di Barat dan Pulau Sumbawa yang terletak di Timur, serta dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil. Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 49.312,19 km2. Nusa Tenggara Barat memiliki 8 kabupaten dan 2 kota. Pusat pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat di Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.[1]

Mayoritas penduduk yang mendiami Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari tiga suku bangsa mayoritas dan beberapa suku bangsa lainnya seperti Bali, Bugis, dan sebagainya. Tiga suku bangsa mayoritas tersebut adalah suku Sasak yang mendiami pulau Lombok, suku Sumbawa yang mendiami pulau Sumbawa bagian barat, dan suku Bima yang mendiami pulau Sumbawa bagian timur. Masing-masing suku bangsa tersebut memiliki banyak kebudayaan dan kegiatan tradisional. Tidak hanya tari-tarian, terdapat beragam permainan tradisional yang dapat dijumpai di tengah masyarakat, khususnya anak-anak. Permainan tradisional kerap dimainkan oleh anak-anak sebagai media hiburan dan mengembangkan ketangkasan. Selain itu, secara tidak langsung permainan tradisional juga mencerminkan pola kehidupan masyarakat pendukungnya dan sangat penting untuk dilestarikan.[2]

Jenis-jenis Permainan

sunting

Terdapat beberapa jenis permainan tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat yaitu sebagai berikut.[3]

  1. Belompongan
  2. Panji
  3. Bawi Ketik
  4. Berau
  5. Bale-balean
  6. Kideng
  7. Kudung
  8. Baluan Dara
  9. Maleang
  10. Begatrik
  11. Bejingklak
  12. Bejangkrikan
  13. Amba Ure-Ure
  14. Baluba
  15. Balogo
  16. Kolo
  17. Nggalo Wawi
  18. Mpaa Nggalo Maju
  19. Mpaa Hola
  20. Mpaa Sila

Simpulan

sunting

Berdasarkan penjelasan mengenai permainan tradisional Nusa Tenggara Barat, dapat disimpulkan sebagai berikut.

  • Permainan tradisional merupakan jati diri atau identitas dari suatu daerah dimana permainan tersebut ditemukan. Semakin sering permainan tradisional dimainkan oleh masyarakat, maka keberadaannya akan terus berkembang dan begitupun sebaliknya.
  • Permainan tradisional Nusa Tenggara Barat dominan melakukan peniruan kebudayaan atau lingkungan di sekitarnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri karena dengan melestarikan permainan tradisional, secara tidak langsung akan melestarikan budaya daerah juga.
  • Permainan tradisional mengandung nilai-nilai edukatif di dalamnya. Permainan tradisional dapat membantu anak-anak dalam meningkatkan ketangkasan, mengembangkan keterampilan motorik, dan meningkatkan kemampuan berpikir.
  • Permainan tradisional patut dijaga dan dilestarikan keberadaannya agar tidak punah. Terdapat beberapa permainan tradisional yang keberadaannya mulai tergeserkan dengan permainan modern saat ini. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mulai membangkitkan dan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak dan remaja di masyarakat.
  • Permainan tradisional dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat daerah. Di era globalisasi seperti ini, masyarakat cenderung bersikap individual dan jarang bersosialisasi di masyarakat. Dengan adanya permainan tradisional, dapat menjadi sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi dalam masyarakat. Hal ini dapat terlihat ketika masyarakat berbondong-bondong menyaksikan permainan tradisional di suatu daerah.

Referensi

sunting
  1. https://ntb.bpk.go.id/provinsi-ntb/
  2. https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.htm
  3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1984). Permainan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan