Mohon maaf, apa bila ada nama dan lokasi yang sama dengan dalam cerita ini semuanya itu hanya kebetulan saja dan kisah ini hanyalah fiksi belaka.

Cerita ini dibuat untuk mengapresiasikan situasi listrik di Indonesia yang sering mati, dan berharap ada tokoh yang bisa memperjuangkan teknologi listrik demi kemajuan bangsa Indonesia.


- B. Marada Hutagalung


Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan karena atas kasih dan anugerahnyalah cerita ini dapat diselesaikan dengan baik dan sederhana.

Sekilas tentang kronologi pembuatan cerita ini dimulai pada masa penulis masih mahasiswa jurusan teologia di STAKPN Tarutung pada tahun 2003. Pada waktu itu penulis masih membuat kerangka dan ide cerita mentah tentang E-Man/Electric-Man (Manusia Listrik). Membuat dan mencari ide dalam membuat cerita memakan waktu yang cukup lama. Penulisan ini beberapa menghadapi berbagai macam hambatan dan halangan, itu disebabkan berbagai kesibukan penulis sendiri dan disertai kurangnya fasilitas untuk menuliskan cerita. Setelah menikah pada tahun 2013, penulis kembali melanjutkan cerita E-Man dan memperbaiki beberapa kata-kata yang kurang layak dituliskan. Cerita ini sudah pernah dibuat orang lain, namun isi cerita ini tidak sama dengan kisah cerita yang dibuat penulis.

Cerita ini dibuat untuk mengapresiasikan situasi arus listrik di Indonesia yang sering mati, dan berharap ada tokoh yang bisa memperjuangkan teknologi listrik Indonesia, dan cerita tidaklah diperjual-belikan, karena cerita ini dibuat untuk menghibur para pembaca sekalian, hanya untuk kalangan sendiri.

Saya sebagai penulis bersedia menerima saran dan kritik dari pembaca demi kemajuan penulis cerita Indonesia.

Sebelum dan sesudahnya penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca. Sekian dan terima kasih.

Tarutung, Maret 2013
Penulis,

B. Marada Hutagalung