berburu teroris

Lubang itu mengantarkanku ke dunia baru namanya dunia terorisme, dimana para teroris, dimana para teroris melakukan pembunuhan, peledakan, dan penyanderaan. Dan mereka melakukan itu dengan tidak manusiawi.

Aku ditransfer ke dunia ini, dan disini adalah kota ku manado di dunia teroris pada tempat ini sepertinya sangat kacau, di duniaku masih lebih baik dan agak kacau, tetapi kalau disini kacaunya minta ampun, tindak kriminalitas paling tinggi di kota ini.

Dan saat ini aku berda pada bar, orang bertampang preman, salah satunya mendekati ku.

“hei, ku tawarkan kau mau bergabung dengan kami”

“berabung untuk apa ”

“Aku butuh anggota baru dalam sebuah misi”

“Bayarannya sanggat menggiurkan mu”

“Baiklah aku akan berabun dengan tim mu”

“Tetapi apa misinya”

Aku mendengar misinya, misinya adalah melakukan aksi penyelamatan terhadap seorang anak. Dengan harga 1 juta USD, kalau ditranfer ke rupiah saat ini sudah Rp.11 miliyar lebih.

Bagian 2 memburu kelompok triton

Misi pertama ku hari ini 27 juli 2016, pagi harinya aku berangkat bersama teman baruku dengan pesawat yang bisa mendarat yang bisa mendarat di darat dan di laut. Aku bersama kelima temanku.

Di hadapan ku namanya erik julio bekas pasukan denjaka yang membawa senjata G36 dan gas air mata sebagai 2 senjata utamanya. Dia pensiun setelah menjadi denjaka, tetapi jiwa militernya masih ada dan dia memilih menjadi tentara bayaran.

Di kanan ku ada dua orang yang satu namanya musa abdulah dan yang satunya lagi jackson wiliam, musa abdulah adalah mantan anggota GAM setelah konflik di aceh berakhir dia pindah di manado dan senjatanya dan senjatanya M107, dia seorang sniper.

Sedangkan jackson wiliam sedangkan mantan kostrad senjatanya adalah M4 dan pisau.

Dan yang mengemudikan pesawat adalah fernando victor & juan anggoronggang.

Fernando victor seorang pilot korpaskhasau dia mengundurkan diri setelah mati terbunuh dalam sebuah misi.

Dan juan anggoronggang mantan anggota pasukan perdamaian PBB, semua temannya dulu mati karena konflik israel – palestina

Dan aku memberitahukan idenditas ku yang sebenarnya bahwa aku bukan dari dunia ini.

“namaku ludwig,ludwig saja”

“Aku bukan dari dunia ini”

“sama seperti kalian berbicara berbicara mengenai nasib ku ini, anggota ku mati karena terbunuh oleh tentara NAZI, pada saat itu aku berada di dunia NAZI, dimana mereka menang perang di bumi itu.

Laut Tiongkok Selatan, kami menemukan sebuah kapal, dan di kapal itu ada sekelompok orang yang bersenjata. Pada waktu malam hari, kami melancarkan misi kami. Kami membunuh mereka secara diam – diam dari sudut belut manapun.

Kami menembaki mereka semua. Dan fernando victor berkelahi dengan pemimpinnya, dan akhinya pemimpinnya dibunuh oleh si nando.

Setelah selesai kami melarikan diri dengan membawa sandera mereka, tiba – tiba patroli perbatasan Tiongkok datang.

Kami membagi rata hasil kami sebesar 11 miliyar, mungkin rata – setiap orang mendapat 1,88 miliyar lumayan untuk membeli perlengkapan perang.

Bagian 2 perintah dari Mr R

Setelah beberapa hari selesai dengan misi kami sebelumnya, aku mengganti AK47 ku dengan AA12, bkan hanya itu aku menambahkan sebuah pistol jenis FN15, dan dengan belatih sebagai senjata utama ku.

Kami mendapatkan misi baru dari si R, fernando dan juan pergi ke kepulauan seribu. Saat mereka pulang dari kepulauan seribu mereka apa yang sebenarnya terjadi.

Nando berkata : “disana ada sekjelompok orang bersenjata, dan di pulau itu ada seseorang yang asing”.

Kami meneliti mereka dan ternyata nama sebenarnya si R adalah johnatan mingkid seorang intelegen. Dan yang ada di pulau itu seorang pemimpin gembong narkoba yang bernama kordoba, aku bilang kepada si nando :

“kenapa mereka tidak memakai kopassus saja dalam misi ini”

“Mereka tidak menggerakan kopassus dalam misi ini alasannya tidak ada buktiatau rumor yang beredar di tempat itu”.

Itu mengejutkan ku tentang apa yang dibilang oleh si nando.

“jika kita tidak melakukannya maka kita dimasukan kedalam penjara, itu yang di bilang si mr. selain itu kita punya anggota baru yaitu si max.

Apa yang kulihat ini, pastinya dia anggota baru, max sebenarnya adalah mantan pasukan perbatasan indonesia, dia di pecat karena melanggar perintah. Senjatanya yang kulihat ini adalah busur panah, pistol dan pisau.

Kami mulai pada misi kami saat ini, seperti biasa pada waktu malam hari si max memulai serangan panah pada menara pengawas, lainnya langsung masuk, si erik menyerang dengan gas air mata, kami memakai masker agar tidak tercium bau gas air mata.

Musa tiba – tiba berda di manara pengawas dan menembak para musuh. Kami ledakan tempat penyimpanan barang mereka, tembak mereka semuanya hingga tak tersisa, dan ini pertama kalinya aku melawan bos mereka.

Dia memakai pedang, sementara aku dengan belatih, aku kena beberapa sabetan begitu pula dengan dia, aku genggam tangannya yang memegang pedangnya dan ku potong tangannya itu, dan ku tusuk perutnya dan ku potong kepalanya. Akhirnya sudah selesai kami pun pergi dari tempat itu.

Dia menjanjikan kami 7 miliyar dan dia berikan, kami bagi rata, setiap orang mendapat 1 miliyar. Aku merasa bisa hidup tenang disini, karena disini masih lebih baik dari pada dunia NAZI.

daftar isi

sunting

Templat:Uncategorized