Parallel world 2013/tba 2
Misi menyingkirkan triad
Setelah selesai pada misi pembunuhan kelompok bajak laut triton, kami pulang, mengganti baju, dan berkumpul di bar untuk merayakan kesuksesan misi kami.
Sehari kemudian, seseorang yang tidak diketahui namanya menemui si fernando victor, dia menawarkan 6 miliyar untuk membunuh kelompok mafia triad di jawa barat, dan si nando menerimanya.
“teman – teman, lokasinya bukan di kota tetapi di kota.”
Keesokan harinya, kami berangkat dengan pesawat kami,jam 9 pagi kami berkendara dengan mobil menuju ke hutan. Dengan modal pisau kami harus membunuh mereka semua.
Tujuan kami pergi ke hutan, karena di hutan adalah tempat persembunyian mereka. Saat tiba di hutan dan mencapai setengah perjalanan, kami di sambut dengan tembakan segala arah. Kami menghindar dari tembakan itu, kami berpencar dan membunuh mereka.
Aku sudah membunuh 15 orang, sisanya aku tidak tahu. Aku mengambil senjata mereka berupa senapan dan teeus berjalan. Penembak jitu itu menembaki kami, beruntungnya serangannya meleset. Kami berlari dan menembaki dia.
Musa abdulah menembaknya dengan tepat sasaran. Dia bilang pada kami :
“bagaimana menurut kalian ?”
“boleh juga meskipun bukan senjata mu.”
Kami terus berjalan, sampai akhirnya kami menemukan markas mereka. Kami disambut dengan tembakan, para penembak jitu langsung menembaki kami, dan kami menghiar dari tembakannya.
“nando, apa yang harus kami lakukan ?”
“musa tembak penembak jitu itu.”
“sisanya berpencar.”
Kami menembaki merea tanpa ampun, mereka terus membabi buta kami tanpa henti, kami memukul mereka yang terus berdatangan, memutar leher mereka, menusuk bagian tubuh mereka dengan pisau. Nando bicara pada ku :
“lud tembak para penembak jitu yang berlarian di atas.”
Aku menembaki mereka tanpa ampun, dan musa pun maju ke sini. Setelah para anggota geng triad mati, muncullah bos mereka, menyerang si nando dan jackson dengan kung funya, dan mereka berdua terjatuh.
Aku maju, memukulnya, dia menendang ku dan aku menangisnya. Kemudian aku memukulnya, menggunakan lutut ku untuk menghajar kepalanya. Ku ambil pisau, dan ku orok lehernya.
Misi selesai, kami kami pergi langsung ke bandara dengan mobil, kemudian kami naik pesawat terbang menuju ke manado. Kami di bar dan merayakannya. Rasanya aku bisa tenang di dunia ini, ini lebih baik daripada dunia NAZI. Setelah selesai dengan teman – teman ku, aku pulang dengan motor ku.