Parallel world 2013/bab 6
matinya anggota ku
Sudah setahun lamanya kami beristirahat setelah lelah dari misi sebelumnya di kepulauan seribu mr r alias johnatan mingkid memanggil kami lagi.
Bukan cuma itu saja, sebuah misi yang sangat rahasia dan tidak diberitahukan oleh kami. Kami di bayar 7 miliyar plus promosi, dan juga kami diberikan seorang pemandu namanya valeria visi, dia mengatakan tujuqan kita menuju ke kamboja.
Kami berangkat jam 5 subuh, dan pesawat kami menuju ke ubon, thailand. Saat menuju ke ubon kami pergi ke perbatasan dengan truk.
Kamboja sebenarnya tergolong negara komunis sampai sekarang ini pada dunia ini. Kami di ijinkan masuk oleh pasukan perbatasan kamboja karena dokumen kami lengkap.
Kami menuju hutan disanalah setelah sampai kami pun mulai misi kami, si nando bicara pada valeria :
“apa maksudnya ini”
“apa sebenarnya misi kami”
Valeria menjawab:
“Ini tempat perdagangan senjata nuklir”
Kami semua terkejut tentang semua ini,kami pun mengerti apa sebenarnya misi kami . musa pun belum kembali dari pengintaiannya, tiba – tiba musa dibawah oleh sekelompok orang dari pihak mereka di hadapan kami, dia pun di tembak mati dihadapan kami, kami pun membalasnya, 5 dari mereka mati dan kami pun kabur.
Setelah aman dari kejaran mereka, kami berada di sebuah gubuk yang sudah tidak ditinggali.kami menyusun rencana denngan sebuah pisau untuk mengambil senjata mereka
Hari pun menjelang malam, kami bertujuh kearah atas sebuah menara pengawas, dan si nando memutar kepala penjaga itu sampai patah, sinando menyamar menjadi penjaga itu, sisa dari kami tinggal 6 orang untuk menemukan ruang senjata.
Dan kemudian kami menemukan ruang senjata. Kami persenjatai diri kami, dan juga bermaksud meledakan tempat ini, kami diam – diam melakukan pemasangan bom dan membunuh para penjaga.
Kemudian kami ledakan semua lokasinya, si nando pun mulai menembaki mereka dari menara pengawas. Tiba – tiba bazoka menebaki dia dan dia pun mati, aku melihat fernando mati dihadapan kami, sisa kami berenam.
Erik pun tiba – tiba ditembak oleh musuh, dia berlari untuk membalas serangan pada mereka semuamusuh yang terus berdatangan. Kemudian dia lemparkan granat itu, dan akhirnya granat itu meledak bersama dia.
Setelah sampai di sebuah truk tiba – tiba juan di tembak mati, dan jackson mebalasnya dengan menembaknya, sayangnya seorang musuh mati dan jackson pun ikutan mati
Misi pun selesai, kami memberikan semua uang hasil kami kepada kerabat mereka yang meninggal dalam misi. Sebulan setelah kepergian mereka, tinggal aku dan max yang berada di pesawat.
Max mengatakan pada ku :
“Hei, kalau boleh tahu siapa namamu dan umurmu yanga sebenarnya”
“Ludwig, ludwig manopo” “usiaku 22 tahun”
“ maximus sumilat 22 tahun”
Setelah memberi tahu nama dan umur kani berdua, tiba – tiba lubang itu muncul lagi dan membawa aku dan max kedunia berikutnya.