Parallel world 2013/bab 7
talos
Lubang itu mengantarkan aku dan max kedunia ini, ini seperti kota yang sangat maju, para polisinya memakai baju besii layaknya iron man: film yang berasal dari dunia ku.
Pemandangan kota yang kulihat ini seperti di newyork padahal ini manado dunia talos. Saat aku dan max berjalan tiba – tiba terjadi peledakan.
Saat terjadinya peledakan muncullah sekelompok orang di balik ledakan itu yang ternyata adalah perampok dan terjadilah baku tembak antara perampok dan polisi. Polisi pun mendadak keadaanya terdesak dalam baku tembak, tiba – tiba muncul di atas yang mirip robot dari sebuah helikopter dengan membawa senapan dia terus menembak para perampok itu, dan para perampok itu pun menyerah dengan idak berdaya.
Apa yang kulihat ini adalah baju besi yang paling kuat namanya leopard G1, tertulis di dadanya. Hebat sekali senjata itu.
Max pun heran dan berkata :
“dunia macam apa ini”
“lud”
“dunia parallel” max pun heran!
Aku mendengar pembicaraan mereka yang berada di dunia ini :
“Kita saat ini merasa aman mengingat sulawesi utara menjadi wilayah aman sementara diluar wilayah sulawesi utara menjadi medan perang.”
Aku berkata kepada max :
“ayo max kita cari penginapan” Kami saat ini berada di sebuah penginapan, dan max bertanya padaku :
“hey lud bagaimanakah dunia mu itu, apakah bisa kembali”
“aku tidak tahu” “tidur saja, besok kita cari pekerjaan”
“lud apa yang sebenarnya erjadi di dunia ini.”
Keesokan paginya, kami berada di sebuah tempat pembangunan dan di situ ditulis mencari seseorang untuk bekerja menjadi kuli bangunan dan kami di terima menjadi kuli dalam sebuah pembangunan gedung,kami bekerja dari jam 9 pagi – jam 6 sore.
Setelah selesai bekerja kami pun berbincang – bincang bersama teman- sekuli bangunan di sebuah bar.
Aku duduk bersama max. aku berbincang bersama shidarta welong. Dia mengatakan bahwa hanya manado kota yang aman sementara di luarnya terjadi peperangan.
Darta mengatakan itu pada ku
“apakah kau tidak tau hal ini”
“iya”
“Siapakah kau ini”
“sebenarmya aku Cuma orang yang lewat keduia ini saja dan bukan musuh kalian”
“oh begitu” “baiklah akan ku ceritakan”
“cerita dimulai ketika amerika membuat baju tempur talos yang menggunakan eksoskeleton, indonesia membeli senjata itu dan menyempurnakannya, akibat dari penyempurnaan itu politik dinasti pun berkembang dan saling menguasai satu sama lain sehingga terjadilah perang teknologi.
Bukan cuma indonesia saja tetapi seluruh dunia dalam keadaan perang, dan di manado ini menjadi salah satu kota teraman di dunia. Kuharap aku mengerti tentang dunia ini.”
Seelah selesai berbincang – bincang dengan darta kami pun pulang dan max bilang padaku :
‘lud aku mendengar pembicaraan para polisi mereka bilang penerimaan baju tempur dan diperbolehkan warga sipil juga ikut.”
“benarkah, besok kita akan ikut, ayo lekas tidur.”
Setelah tidur nyenyak, kami berdua langsung ke markas besar kepolisian, mengikuti seleksi talospara pesaing berjumlah 3000 orang termaksud aku dan max.
Pertama – tama kami harus tes kesehatan dulu. Tersedia 10 ruang untuk tes seleksi ini aku di tempatkan di nomor 7 sedfangkan max di nomor 9. Di tempat ini mereka membuka tesnya dari jam 6 pagi –sampai jam 8 malam. Saat giliranku tiba, aku masuk di dalamnya di ruang ini ada peralatan medis yang lebih canggih dibandingkan yang berada di duniaku.
Pertama aku bmelakukan tes darah dengan menggaris jari telunjuk ku di benda yang mirip kaca, tajam sekali barang itu, mereka teliti galongan darah ku dalam waktu 15 detik, kemudian detak jantung ku, setelah itu bentuk kakiku, setelah semuanya selesai doker itu bilang :
“filenya disimpan secara rahasia tunggu selama seminggu.”
Setelah itu kami berdua kembalibekerja sebagai kuli, seminggu pun berlalu kami mendapatkan upah dari kerja kami, dan kami menuju ke tempat seleksi tepatnya berada di markas polisi.
Saat tiba di markas polisi, papan layar muncul dan ditulis nama – nama yang lulus seleksi ternyata berjumlah 2500 orang.
Aku dan max lolos dari seleksi. Setelah itu pembagian kelompok. 1 kelompok bernggota 100 orang. Aku ditempatkan di kelompok 9, sedangkan max di kelompok 15.
<Mohon yang lulus seleksi untuk tinggal>
Kata toa itu yang bersuara wanita, kami harus menunggu setelah membaca penempatan itu. Dan jendral samuel ratulangi berkata :
“kalian akan di karantina, setiap kelompok harus satu orang yang berhasil, dan setiap anggota dari kelompok masing – masing akn dipulangkan karena gagal dalam fase karantina, terima kasih.”
Mendengar aturan mainnya aku pun sangat takut aku tidak bisa lolos sampai 25 orang.